Polisi Tunggu Jawaban Bapas Terkait Kasus Persetubuhan Viral
SINGARAJA, NusaBali - Penyidik Polres Buleleng saat ini tengah menunggu jawaban dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Denpasar, terkait penanganan hukum untuk tiga pelaku anak dalam kasus persetubuhan yang fotonya sempat viral di media sosial. Bapas mendampingi pelaku anak yang menjadi tersangka dalam pemeriksaan.
Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Arung Wiratama mengatakan, tiga pelaku masing-masing berinisial PR, 14, WM, 14, dan AB, 17, saat ini masih dikenakan wajib lapor. Sementara tersangka dewasa berinisial RM, 20, telah ditahan di Rutan Polres Buleleng. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Bapas terkait penanganan kasus ini.
Dalam proses penanganan kasus tersebut, penyidik bekerja sama dengan petugas Bapas untuk mengkaji perkara. Sehingga tinggal menunggu jawaban dari Bapas terkait penanganan hukum yang tepat diberikan kepada tiga tersangka yang masih di bawah umur.
“Untuk penanganan terhadap tiga tersangka, kami juga berkoordinasi dengan petugas Bapas. Petugas Bapas tengah mengkaji kasus tersebut untuk mengetahui latar belakang hingga efek yang didampak terhadap tersangka anak dengan adanya kasus ini,” ujarnya, dikonfirmasi Minggu (7/1) siang.
Ditambahkan AKP Arung, pihaknya juga saat ini tengah menyelidiki pelaku penyebar foto kasus persetubuhan itu hingga viral di sosial media. Meski tujuan penyebaran untuk mendapatkan keadilan, namun AKP Arung menegaskan jika foto itu mengandung pornografi. Sebab foto yang disebar dalam posisi korban tengah disetubuhi oleh keempat pelaku tanpa diblur.
"Foto itu memang membantu kami dalam proses pengungkapan tersangka. Namun foto itu terlihat vulgar jadi ada indikasi pornografi. Foto itu memang diambil oleh salah satu pelaku, kemudian disebar ke sosial media oleh orang lain yang tujuannya meminta tolong supaya diviralkan agar mendapat keadilan. Ini masih kami selidiki siapa yang menyebarkan," jelas AKP Arung.
Dalam waktu dekat pihaknya juga akan kembali memeriksa korban, untuk mendapatkan kronologi lengkap dari kejadian tersebut. Sebab saat kasus persetubuhan ini viral di sosial media, korban mengalami trauma. "Korban sudah sempat kami periksa tapi belum terlalu intens. Kami kasih waktu untuk masa tenang dulu. Nanti akan kami mintai keterangan lagi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang siswi berusia 15 tahun asal Kecamatan Buleleng diduga disetubuhi secara bergiliran oleh empat pria pada awal Desember 2023 lalu. Salah satu pelaku bahkan mengabadikan perbuatan keji tersebut dengan berswafoto bersama korban. Perbuatan mereka akhirnya diketahui setelah foto tersebut beredar di sosial media.
Korban kala itu diajak oleh salah satu tersangka yang merupakan teman sekolahnya untuk bermain game. Di lokasi itu korban kemudian diajak untuk meminum minuman keras hingga mabuk. Dalam keadaan tak sadarkan diri, korban kemudian dibawa ke rumah tersangka RM, lalu disetubuhi oleh keempat tersangka secara bergiliran.
Saat korban disetubuhi, salah satu tersangka kemudian mengabadikan kejadian itu dengan berswafoto. Keempat pelaku kemudian ditangkap pada Minggu (24/5) malam. Penangkapan ini dilakukan oleh sejumlah kelompok pemuda yang geram atas kejadian tersebut, kemudian menyerahkannya kepada polisi.7 mzk
Dalam proses penanganan kasus tersebut, penyidik bekerja sama dengan petugas Bapas untuk mengkaji perkara. Sehingga tinggal menunggu jawaban dari Bapas terkait penanganan hukum yang tepat diberikan kepada tiga tersangka yang masih di bawah umur.
“Untuk penanganan terhadap tiga tersangka, kami juga berkoordinasi dengan petugas Bapas. Petugas Bapas tengah mengkaji kasus tersebut untuk mengetahui latar belakang hingga efek yang didampak terhadap tersangka anak dengan adanya kasus ini,” ujarnya, dikonfirmasi Minggu (7/1) siang.
Ditambahkan AKP Arung, pihaknya juga saat ini tengah menyelidiki pelaku penyebar foto kasus persetubuhan itu hingga viral di sosial media. Meski tujuan penyebaran untuk mendapatkan keadilan, namun AKP Arung menegaskan jika foto itu mengandung pornografi. Sebab foto yang disebar dalam posisi korban tengah disetubuhi oleh keempat pelaku tanpa diblur.
"Foto itu memang membantu kami dalam proses pengungkapan tersangka. Namun foto itu terlihat vulgar jadi ada indikasi pornografi. Foto itu memang diambil oleh salah satu pelaku, kemudian disebar ke sosial media oleh orang lain yang tujuannya meminta tolong supaya diviralkan agar mendapat keadilan. Ini masih kami selidiki siapa yang menyebarkan," jelas AKP Arung.
Dalam waktu dekat pihaknya juga akan kembali memeriksa korban, untuk mendapatkan kronologi lengkap dari kejadian tersebut. Sebab saat kasus persetubuhan ini viral di sosial media, korban mengalami trauma. "Korban sudah sempat kami periksa tapi belum terlalu intens. Kami kasih waktu untuk masa tenang dulu. Nanti akan kami mintai keterangan lagi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang siswi berusia 15 tahun asal Kecamatan Buleleng diduga disetubuhi secara bergiliran oleh empat pria pada awal Desember 2023 lalu. Salah satu pelaku bahkan mengabadikan perbuatan keji tersebut dengan berswafoto bersama korban. Perbuatan mereka akhirnya diketahui setelah foto tersebut beredar di sosial media.
Korban kala itu diajak oleh salah satu tersangka yang merupakan teman sekolahnya untuk bermain game. Di lokasi itu korban kemudian diajak untuk meminum minuman keras hingga mabuk. Dalam keadaan tak sadarkan diri, korban kemudian dibawa ke rumah tersangka RM, lalu disetubuhi oleh keempat tersangka secara bergiliran.
Saat korban disetubuhi, salah satu tersangka kemudian mengabadikan kejadian itu dengan berswafoto. Keempat pelaku kemudian ditangkap pada Minggu (24/5) malam. Penangkapan ini dilakukan oleh sejumlah kelompok pemuda yang geram atas kejadian tersebut, kemudian menyerahkannya kepada polisi.7 mzk
Komentar