Mendag Ajak Anak Muda Berwirausaha
Perketat Produk Asing Masuk RI
JAKARTA, NusaBali - Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) mengajak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk memanfaatkan kebijakan pemerintah yang memperketat masuknya produk asing melalui e-commerce. Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Warung Bu Naning di Malang.
Zulhas mengajak anak-anak muda yang produktif untuk mulai berwirausaha melalui UMKM. Mengingat Indonesia memiliki bonus demografi, sehingga dibutuhkan kerja keras dan kolaborasi agar mendatangkan manfaat ekonomi menyongsong Indonesia maju.
"Kemendag memberikan pelatihan itu tentu, tapi tergantung kita semuanya. Pemerintah memberikan sarana-prasarana, kampus memberikan pelatihan pendidikan, organisasi juga memberikan supporting, tetapi mau maju atau tidak, kembali ke kekuatan perjuangannya masing-masing," ujar Zulhas, seperti dilansir detikcom, Sabtu (6/1).
Menurutnya, UMKM harus dilatih agar memiliki keterampilan sehingga bisa bersaing di tengah perkembangan zaman.
"Saya di Kemendag baru saja mengeluarkan aturan yang menata perdagangan online. Karena memang perdagangan online ini tidak mungkin ditolak, itu suatu keharusan. Teknologi, kemajuan ilmu pengetahuan tidak mungkin kita lawan. Tapi pemerintah bisa mengatur," ucapnya.
"Kenapa diatur? Ya agar e-commerce ini tidak membuat UMKM kita gulung tikar atau tutup, tidak mengganggu industri dalam negeri karena serbuan produk asing melalui perdagangan online," tambahnya.
Ia melanjutkan, dengan Permendag No. 31 tahun 2023, maka impor produk asing bisa diperketat, sehingga tidak bisa langsung dijual ke rumah-rumah.
"Aturannya diperketat, harus ada izin edar. Kalau makanan harus ada sertifikat halal. Kalau dia alat-alat kecantikan harus ada izin edar dari BPOM. Kalau elektronik harus ada sertifikat purnajual, garansi dan sebagainya," jelasnya.
Dengan kondisi ini, ia mengajak para pelaku UMKM untuk memanfaatkan peraturan tersebut.
"Tetapi kalau UMKM kita tidak memanfaatkan, kita akan kalah bersaing. Kenapa? Seluruh dunia sudah terbiasa dengan perdagangan online. Oleh karena itu kita UMKM kita latih agar juga siap bersaing di ecommerce," tuturnya.
Karena menurut Zulhas produk-produk UMKM sebenarnya sudah bagus, tetapi kalau hanya mengandalkan penjualan offline saja, maka pasarnya kecil.
"Kalau dia ikut ecommerce, maka seluruh dunia bisa liat produknya. Lampung bisa beli, Medan bisa beli, Jawa Tengah bisa beli, Jawa Barat bisa beli, Arab Saudi bisa beli, dan seterusnya. Jadi itu tidak bisa dihindari lagi," pungkasnya. 7
1
Komentar