Pedagang Bikinkan Akses Menuju Pantai
Terbuat dari Karung Berisi Pasir, Hanya Bersifat Sementara
MANGUPURA, NusaBali - Sejumlah pedagang di Pantai Kuta berinisiatif memasang karung berisi pasir di atas batu revetment. Selain untuk lokasi jualan lantaran lahan semakin menyempit akibat abrasi, karung berisi pasir dibuat sebagai akses bagi wisatawan saat hendak turun ke pantai.
Ketua Satgas Pantai Kuta I Wayan Sirna tak memungkiri hal tersebut. Dia menegaskan pembuatan karung pasir sudah atas persetujuan pihaknya. Lagi pula, kata dia, ini hanya bersifat sementara. “Ini hanya sementara saja dan sudah atas persetujuan kami,” ujarnya, Senin (8/1).
Keberadaan karung berisi pasir itu selain dimanfaatkan warga sebagai lokasi berjualan, juga dimanfaatkan sebagai akses bagi wisatawan. Sebab, krib yang dibangun dengan menggunakan batu-batu besar cukup menyulitkan wisatawan saat hendak ke pantai. Menurut Sirna, pedagang kemudian berinisiatif membuat akses dari karung berisi pasir.
“Tamu atau wisatawan itu ngeri mau turun karena ada batu-batu besar, sehingga pedagang membuat kebijakan dengan membuat tanggul sementara agar memudahkan wisatawan turun ke pantai,” jelas Sirna.
Lantaran hanya bersifat sementara, Sirna menegaskan keberadaan karung berisi pasir itu sewaktu-waktu bisa dibongkar. “Kami bijaksanai karena belum ada penataan para pedagang, nanti setelah ini akan ditata lagi. Saya tegaskan ini sementara agar mempermudah tamu turun ke pantai. Jika disuruh bongkar, kami akan bongkar itu,” tegasnya.
Sirna berharap, proyek penataan Pantai Kuta dapat disusun dengan baik, melibatkan perundingan bersama dengan desa adat dan Satgas Pantai yang terlibat di lapangan. Dia juga menginginkan adanya akses turun ke pantai yang lebih mudah, seperti tangga untuk memenuhi kebutuhan tamu yang mungkin kesulitan menikmati keindahan Pantai Kuta.
“Seperti di depan Hotel Bali Garden sampai di selatan di Pantai Jerman, masing-masing krib dibuatkan akses untuk turun ke pantai seperti tangga, kalau di Pantai Kuta tidak ada, itulah penyebab ada tamu yang komplain, tidak bisa turun ke bawah menikmati air pantai,” tuturnya.
Sementara, Sekretaris Camat Kuta Made Agus Suantara tidak memungkiri kawasan Pantai Kuta sisi utara juga mulai dilanda abrasi. Walaupun tidak separah kondisi di sisi selatan, tentunya kondisi tersebut memerlukan antisipasi dan penanganan lebih lanjut. Dia berharap ke depan kondisi itu mendapatkan penanganan dari pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.
“Kami masih menunggu rencana penataan dari pihak BWS Bali-Penida. Semoga ini bisa segera dapat terealisasi,” harapnya. 7 ol3
Komentar