Sejumlah Sekolah Dasar di Nusa Penida Rusak
Politisi PDIP Wayan Misna menemukan SD yang sudah bertahun-tahun urus sertifikat namun belum tuntas.
SEMARAPURA, NusaBali
Wakil Ketua DPRD Klungkung I Wayan Baru menyoroti sejumlah sekolah dasar (SD) di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung yang kondisinya rusak berat. Namun sekolah itu tidak bisa mendapatkan bantuan perbaikan dari pemerintah akibat lahan belum bersertifikat. Salah satunya SDN 5 Ped, Kecamatan Nusa Penida.
Kondisi bangunan SDN 5 Ped sangat memprihatinkan karena gedung sekolah sudah tua. Kayu pada bangunan telah lapuk. “Menurut saya, sudah sepantasnya sekolah ini direnovasi," ujar Baru, Selasa (9/1).
Setelah ditelusuri ternyata SDN 5 Ped tidak bisa dibantu karena belum punya sertifikat. Proses sertifikat sudah di Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung yang akan melanjutkan ke BPN. Seharusnya jika sudah berproses sekolah itu bisa dibantu. "Kalau diperbolehkan mesti dibantu dulu dianggarkan dalam APBD, ini kan sifatnya sangat emergency," tegas Baru.
Politisi senior asal Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida ini juga menemukan beberapa sekolah di Nusa Penida dengan kondisi banyak bangku dan meja rusak. Bahkan ada yang memakai kursi plastik. Kondisi tersebut membuat suasana belajar-mengajar menjadi kurang nyaman. "Kami minta masalah aset segera dituntaskan agar suasana belajar menjadi nyaman demi mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar politisi yang juga Ketua DPC Gerindra Klungkung ini.
Permasalahan ini sudah dia sampaikan saat rapat koordinasi (rakor) dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di gedung DPRD Klungkung, Senin (8/1).
Hal senada disampaikan anggita DPRD Klungkung I Wayan Suarta. Sejumlah SD di Nusa Penida rusak berat dan tidak bisa mendapatkan perbaikan akibat belum bersertifikat.
Dia mendorong OPD terkait mempercepat proses pensertifikatan lahan. Terlebih harga tanah di Nusa Penida kian naik seiring pesatnya perkembangan pariwisata. "Semakin naiknya harga tanah tentu bisa membuat masyarakat yang punya tanah berpikir kembali, beri apa tidak. Untuk itu jangan ditunda-tunda lagi dalam proses pensertifikatan ini," pinta politisi Gerindra ini.
Politisi PDIP asal Nusa Penida, Wayan Misna, mengatakan proses sertifikat aset sekolah sangat lambat. Bahkan, dia menemukan salah satu SD di Nusa Penida sudah bertahun-tahun sertifikatnya belum tuntas. Dikhawatirkan nanti ada provokator yang masuk dan menyuruh pemilik tanah mencabut proses pensertifikatan tersebut. “Perlu gerak cepat (pensertifikatan aset)," ujar Misna.
Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dewa Putu Geriawan mengatakan, pensertifikatan aset sedang berproses. Dalam pendekatan di lapangan, ada yang berjalan mulus ada juga mendapatkan permasalahan. "Kami akan berupaya agar clear semuanya," kata Dewa Geriawan. 7 wan
Komentar