nusabali

50 Ekor Telah Berhasil Dilepasliarkan

Konservasi Burung Hantu di Senganan, Penebel, Eksis

  • www.nusabali.com-50-ekor-telah-berhasil-dilepasliarkan

TABANAN, NusaBali - Kelompok konservasi burung hantu Tyto Alba, TUUT (Tyto Alba Umawali Tani) di Banjar Pagi, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Tabanan, secara konsisten mengembangkan ekosistem burung pemakan tikus itu.

Sejak berdiri pada 2015 sudah ada 50 ekor Tyto Alba yang dikonservasi kemudian dilepasliarkan. Saat ini di tempat konservasi masih ada empat ekor Tyto Alba, tiga ekor di antaranya siap dilepasliarkan. 

Ketua TUUT I Made Jonita mengatakan konservasi terus berjalan secara baik sejak berdiri. Konservasi tidak pernah istirahat namun memang jarang disosialisasikan. “Sekarang di konservasi ada empat ekor Tyto Alba, dan tiga ekor siap kita lepaskan,” ujarnya, Selasa (9/1). 

Tiga ekor yang akan dilepasliarkan ini telah dibangunkan rubuha (rumah burung hantu) dan ditempatkan di Subak Ganggangan, tak jauh dari lokasi konservasi. Bahkan tiga rubuha ini dibuat bersama dengan SISB (Singapore International School of Bangkok). 

“Kalau yang satu ekor masih perlu pengawasan, sebab belum genap dikarantina selama 14 hari,” imbuh Jonita. 

Menurutnya sejak dibangun tahun 2015, konservasi TUUT sudah berhasil mengkonservasi 50 ekor burung hantu. Tempat melepasliarkan pun disebar di Tabanan sesuai dengan permintaan subak. Bahkan untuk rubuha telah dibangun di dua subak, yakni Subak Ganggangan 15 buah dan di Subak Pacung dibangun pada 2017 sebanyak 4 rubuha. 

“Nah, sekarang kondisi rubuha banyak rusak karena sudah dimakan usia. Untuk rubuha di Subak Ganggangan sudah kami bangun kembali sebanyak 3 buah,” jelas Jonita. 

Sejauh ini, kata dia, konservasi yang terus dijalankan masih menemukan kendala klasik. Yakni biaya operasional karantina masih dilakukan secara swadaya. Serta penyadaran masyarakat sekitar untuk tidak menggunakan racun tikus masih kurang. “Burung berisiko mati karena makan tikus setengah keracunan atau bukan tikus mati,” ucap Jonita. 

Padahal, tegas dia, Tyto Alba adalah predator tikus ampuh. Sejak berdiri tahun 2015 atau sudah 8 tahun tidak ada lagi serangan hama tikus yang ganas. “Tikus penghuni tetap ada, tetapi tidak termasuk hama,” tandas Jonita. 7 des

Komentar