Pedagang Pasar Kediri Bayar Retribusi Pakai ’ATM’
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tabanan akan menerapkan retribusi elektronik atau e-Retribusi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
TABANAN, NusaBali
Buat sementara, pembayaran e-Retribusi di tahun 2017 hanya berlaku di Pasar Kediri, Kecamatan Kediri, Tabanan. Pada tahun 2018 nanti, penerapan e-Retribusi menyasar seluruh pasar di Kabupaten Tabanan. Para pedagang akan bayar retribusi menggunakan kartu serupa ‘ATM’.
Sekretaris Disperindag Tabanan, I Ketut Suarsana mengatakan, para pedagang nantinya diberikan kartu serupa ATM. Kartu itu berisi saldo yang dipakai melakukan pembayaran setiap harinya pada mesin e-Retribusi. “Mesin e-Retribusi ini telah kami ujicoba di Pasar Kediri,” terang Suarsana, Kamis (20/7). Para pedagang yang bayar retribusi tinggal tempelkan kartu pada mesin. Sebagai bukti pembayaran, mesin akan keluarkan struk.
Sebelum e-Retribusi dipakai secara resmi, pegawai Disperindag akan mendata jumlah pedagang untuk diberikan kartu ‘ATM’. “Kami bekerjasama dengan Bank BPD Bali Cabang Tabanan untuk isi saldo kartu milik pedagang,” ungkap Suarsana. Ditegaskan, petugas bank akan turun ke Pasar Kediri untuk tambah saldo pada kartu retribusi para pedagang. Pembayaran via e-Retribusi ini akan dilaunching pada bulan Oktober 2017 mendatang. “Kami baru punya satu mesin e-Retribusi. Tahap awal kami gunakan di Pasar Kediri karena pedagangnya paling banyak,” imbuh Suarsana.
Sebelum dilaunching, Disperindag Tabanan lebih dulu mengawali dengan study banding ke Solo, Jawa Tengah. Dikatakan, Pemkot Solo lebih dulu menerapkan e-Retribusi. Bagi pedagang yang buta huruf akan didampingi petugas saat bayar retribusi elektronik. “Ada satu mesin retribusi yang sudah ready di Disperidag Tabanan,” tandasnya. Sementara untuk tahun 2017 ini telah dianggarkan 2 mesin dengan harga Rp 150 juta lebih. *d
Buat sementara, pembayaran e-Retribusi di tahun 2017 hanya berlaku di Pasar Kediri, Kecamatan Kediri, Tabanan. Pada tahun 2018 nanti, penerapan e-Retribusi menyasar seluruh pasar di Kabupaten Tabanan. Para pedagang akan bayar retribusi menggunakan kartu serupa ‘ATM’.
Sekretaris Disperindag Tabanan, I Ketut Suarsana mengatakan, para pedagang nantinya diberikan kartu serupa ATM. Kartu itu berisi saldo yang dipakai melakukan pembayaran setiap harinya pada mesin e-Retribusi. “Mesin e-Retribusi ini telah kami ujicoba di Pasar Kediri,” terang Suarsana, Kamis (20/7). Para pedagang yang bayar retribusi tinggal tempelkan kartu pada mesin. Sebagai bukti pembayaran, mesin akan keluarkan struk.
Sebelum e-Retribusi dipakai secara resmi, pegawai Disperindag akan mendata jumlah pedagang untuk diberikan kartu ‘ATM’. “Kami bekerjasama dengan Bank BPD Bali Cabang Tabanan untuk isi saldo kartu milik pedagang,” ungkap Suarsana. Ditegaskan, petugas bank akan turun ke Pasar Kediri untuk tambah saldo pada kartu retribusi para pedagang. Pembayaran via e-Retribusi ini akan dilaunching pada bulan Oktober 2017 mendatang. “Kami baru punya satu mesin e-Retribusi. Tahap awal kami gunakan di Pasar Kediri karena pedagangnya paling banyak,” imbuh Suarsana.
Sebelum dilaunching, Disperindag Tabanan lebih dulu mengawali dengan study banding ke Solo, Jawa Tengah. Dikatakan, Pemkot Solo lebih dulu menerapkan e-Retribusi. Bagi pedagang yang buta huruf akan didampingi petugas saat bayar retribusi elektronik. “Ada satu mesin retribusi yang sudah ready di Disperidag Tabanan,” tandasnya. Sementara untuk tahun 2017 ini telah dianggarkan 2 mesin dengan harga Rp 150 juta lebih. *d
1
Komentar