Pantau Lalu Lintas Melalui Smartphone
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung tengah merancang sebuah sistem yang disebut intelligent transportation system sebagai pemantau dan penyedia informasi mengenai kondisi lalu lintas.
Intelligent Transportation System Tengah Dipersiapkan
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah menyebut sistem ini merupakan pengembangan dari Area Traffic Control System (ATCS) yang terlebih dahulu dipasang pada beberapa kawasan strategis.
Melalui sistem tersebut, masyarakat dapat mengakses informasi dengan lebih mudah dan cepat mengenai kondisi arus lalu lintas di Gumi Keris. Bahkan cukup mengaksesnya menggunakan smartphone atau telpon pintar.
“Betul, intelligent transportation system sedang kami persiapkan. Penyusunan Detail Engeneering Design (DED) sudah kami masukkan dianggaran perubahan 2017 sebesar Rp 76 juta lebih,” ungkap Kepala Dishub Badung AA Rai Yuda Dharma, Kamis (20/7).
Dikatakan bahwa sistem tersebut bagian dari smart city, sehingga masyarakat bisa mengakses kapan saja. Sistem ini merupakan program inovasi untuk memantau secara langsung arus lalu lintas saat itu juga, sehingga masyarakat dapat mengetahui apakah rute yang akan dilalui sedang lengang atau tidak.
Hal serupa juga ditegaskan Kabid Lalu Lintas Dishub Badung, Tofan Priyanto. “Artinya kami bisa memberikan informasi ke masyarakat terkait kondisi lalu lintas, sebelum masyarakat menempuh perjalanan. Dari smartphone masyarakat bisa mengetahui kondisi lalu lintas sebelum dia melakukan perjalanan, sehingga bisa memilih rute yang lebih lancar,” jelasnya.
Menurut Tofan, intelligent transportation system cikal bakalnya dari ATCS, lebih dikembangkan dengan memasang kamera pengawas penghitung volume lalu lintas, kecepatan di ruas-ruas jalan maupun persimpangan, sehingga kinerja lalu lintas senantiasa bisa di-up to date dan diinformasikan kepada masyarakat.
Keunggulan lainnya, juga untuk memantau kecelakaan, kemacetan lalu lintas. Dengan demikian petugas bisa segera melakukan tindakan apabila terdapat kemacetan pada satu titik ruas jalan.
Masyarakat pun sekaligus dapat menginformasikan ke Dishub melalui media sosial, kondisi yang terjadi di jalan. “Selanjutnya kami juga bisa menginformasikan kembali ke masyarakat,” terangnya.
Disamping itu, kata Tofan menambahkan, sistem ini juga bisa dikembangkan ke layanan angkutan, seperti jadwal angkutan umum dan e-ticketing. “Misal masyarakat yang menunggu di halte tahu angkutan yang ditunggu posisinya dimana dari smartphone yang dimiliki,” tandasnya sembari mengungkapkan kawasan Kuta Selatan akan menjadi prioritas pengembangan sistem tersebut. *asa
1
Komentar