Kemacaten Masih Terjadi Saat Jam Sibuk

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Badung AA Ngurah Rai Yuda Darma, tak menyangkal adanya antrean kendaraan di sejumlah ruas. Terutama, kata dia, pada jam-jam sibuk. “Secara umum pada jam-jam sibuk yang volume lalu lintas meningkat, antrean atau tundaan masih ada dari arah timur yang dari Denpasar menuju ke barat. Namun lonjakan antrean mengalir,” ujarnya.

Menurut Yuda Darma, antrean kendaraan dapat diatasi dengan pengaturan manual dari pihak kepolisian dan Dishub sambil menunggu perbaikan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL). “Infrastruktur jaringan APILL yang masih putus sudah kami atasi dengan cara manual. Namun, untuk yang dari arah Berawa ke jalan baru mengalir tidak ada atrean,” jelasnya.

Untuk arus kendaraan dari arah utara ke selatan juga mengalir cukup lancar. Hanya terdapat tundaan karena ada perpotongan dengan arus kendaraan yang lurus dari timur ke barat. “Sedangkan yang dari arah Tanah Lot ke Denpasar mengalir,” ucap Yuda Darma.

Diakui, MRLL yang disusun telah sesuai rencana, hanya tinggal penyesuaian pengguna jalan dan pengaktifan APILL. “MRLL yang ada sudah pas tidak akan diubah, sekarang tinggal memfungsikan APILL yang terkoordinasi dengan sistem ATCS. Secara keseluruhan akan kami evaluasi, maksimal uji coba berjalan sebulan,” tegasnya.

Untuk diketahui, Shortcut Canggu-Tibubeneng memiliki panjang 335 meter, lebar 8 meter, dilengkapi dengan pedestrian yang dibangun di atas tanah seluas 26 are. Pembangunan shortcut Canggu-Tibubeneng menggunakan anggaran dana APBD perubahan 2023 sebesar Rp 6,2 miliar untuk proyek jalan dan Rp 25 miliar untuk pembebasan lahan. Shortcut Canggu-Tibubeneng digadang-gadang mampu mengurai kemacaten yang kerap terjadi. 7 ind