Balingkang Confucius Institute Diresmikan
Buka Program Perdana Pelatihan Bahasa Mandarin
SINGARAJA, NusaBali - Kerjasama Undiksha Singaraja dengan Xinyang Normal University China yang membentuk Balingkang Confucius Institute diresmikan Jumat (12/1) kemarin. Kerjasama ini dilakukan sebagai bentuk komitmen bersama pengembangan bahasa dan budaya China-Indonesia secara silang.
Program pertama yang telah dirancang adalah pelatihan Bahasa Mandarin di Buleleng yang akan diakomodir Undiksha Singaraja. Tahapan selanjutnya Undiksha Singaraja mewakili Indonesia akan memberikan pelatihan bahasa dan budaya di China.
Direktur Indonesia Institut Konfusius Balingkang Putu Ayu Prabawati Sudana mengungkapkan sejumlah program sudah direncanakan pada tahun 2024 ini. Salah satunya adalah Kelas Mandarin. Balingkang Confucius Institute akan melakukan ujicoba ke sejumlah sekolah, baik jenjang SD, SMP, maupun SMA.
“Selain pelatihan, tujuan lain yakni pembangunan salah satu riset center tentang bahasa dan pengajaran Bahasa Mandarin yang akan kami lakukan pada lingkup Internal maupun Eksternal,” terang Ayu Prabawati.
Di tempat yang sama Rektor Xinyang Normal University Prof Li Jun dalam sambutannya mengatakan keberadaan Balingkang Confucius Institute merupakan kerja kolaboratif dan siap menyongsong masa depan yang menjanjikan. Menurutnya kerjasama ini juga memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia untuk memahami bahasa dan budaya Tiongkok. Selain juga masyarakat Tiongkok memahami bahasa dan budaya Indonesia.
Menurut Prof Li Jun, keberadaan Balingkang Confucius Institute bukan hanya untuk kerjasama di bidang akademik semata. Namun diharapkan mampu menguatkan kerjasama dan membangun marwah sumber daya manusia melalui kerjasama Internasional.
Sementara itu, Rektor Undiksha Singaraja Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd menjelaskan kerjasama ini diharapkan mampu menambah penelitian dan revitalisasi penguatan budaya kedua Negara. Undiksha sebagai penyelenggara confucius termuda akan menjadi jembatan yang efektif untuk pengembangan budaya yang adiluhung di tengah masyarakat.
“Kerjasama dengan negara Tiongkok sudah terjalin sejak lama. Bahkan saat ini sudah ada 61 orang menjadi mahasiswa Undiksha baik jenjang magister maupun doktor yang berasal dari Tiongkok,” terang rektor asal Kintamani ini.@k23
Direktur Indonesia Institut Konfusius Balingkang Putu Ayu Prabawati Sudana mengungkapkan sejumlah program sudah direncanakan pada tahun 2024 ini. Salah satunya adalah Kelas Mandarin. Balingkang Confucius Institute akan melakukan ujicoba ke sejumlah sekolah, baik jenjang SD, SMP, maupun SMA.
“Selain pelatihan, tujuan lain yakni pembangunan salah satu riset center tentang bahasa dan pengajaran Bahasa Mandarin yang akan kami lakukan pada lingkup Internal maupun Eksternal,” terang Ayu Prabawati.
Di tempat yang sama Rektor Xinyang Normal University Prof Li Jun dalam sambutannya mengatakan keberadaan Balingkang Confucius Institute merupakan kerja kolaboratif dan siap menyongsong masa depan yang menjanjikan. Menurutnya kerjasama ini juga memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia untuk memahami bahasa dan budaya Tiongkok. Selain juga masyarakat Tiongkok memahami bahasa dan budaya Indonesia.
Menurut Prof Li Jun, keberadaan Balingkang Confucius Institute bukan hanya untuk kerjasama di bidang akademik semata. Namun diharapkan mampu menguatkan kerjasama dan membangun marwah sumber daya manusia melalui kerjasama Internasional.
Sementara itu, Rektor Undiksha Singaraja Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd menjelaskan kerjasama ini diharapkan mampu menambah penelitian dan revitalisasi penguatan budaya kedua Negara. Undiksha sebagai penyelenggara confucius termuda akan menjadi jembatan yang efektif untuk pengembangan budaya yang adiluhung di tengah masyarakat.
“Kerjasama dengan negara Tiongkok sudah terjalin sejak lama. Bahkan saat ini sudah ada 61 orang menjadi mahasiswa Undiksha baik jenjang magister maupun doktor yang berasal dari Tiongkok,” terang rektor asal Kintamani ini.@k23
Komentar