Gus Marhaen : Simbol Hadirnya Kebenaran Pengawal Konstitusi
Tanpa Anwar Usman, 8 Hakim MK Teken Prasasti di Museum Bung Karno
Ketua MK Suhartoyo berharap Museum Bung Karno dan Gus Marhaen mensosialisasikan lembaga MK kepada masyarakat. Dia berjanji menyerahkan perangkat ke Museum Bung Karno agar bisa mengakses sidang-sidang di MK.
DENPASAR, NusaBali
Para hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia menyambangi Museum Bung Karno di Jalan Ir Soekarno, Niti Mandala, Denpasar, Sabtu (13/1) siang. Dari 9 anggota hakim MK, 8 orang hadir langsung menandatangani prasasti Monumen Agung Konstitusi. Sementara satu-satunya anggota MK yakni Anwar Usman tidak hadir.
Kehadiran 8 anggota hakim MK di Museum Bung Karno disambut langsung pendiri Museum Bung Karno sekaligus Ketua Yayasan Kepustakaan Bung Karno, IB Dharmika alias Gus Marhaen. Para pengawal konstitusi ini menyambangi museum yang mengoleksi ribuan benda-benda bersejarah yang terkait dengan jejak sejarah pendiri bangsa Soekarno, dalam rangkaian kegiatan rapat kerja (raker). Sebelum kunjungan ke museum yang didirikan pada 2010 ini, pihak MK telah bersurat terlebih dulu.
Para hakim yang menandatangani prasasti Monumen Agung Konstitusi adalah Ketua MK Suhartoyo, Wakil Ketua MK Saldi Isra, anggota MK Arief Hidayat, Wahiduddin Adams, Daniel Yusmic Pancastaki, Guntur Hamzah, Ridwan Mansyur, serta Enny Nurbangningsih. Enny satu-satunya anggota hakim MK perempuan dalam prasasti tersebut. Selain 8 hakim, Sekjen MK Heru Setiawan juga diminta membubuhkan tanda tangan pada prasasti.
Para hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia menyambangi Museum Bung Karno di Jalan Ir Soekarno, Niti Mandala, Denpasar, Sabtu (13/1) siang. Dari 9 anggota hakim MK, 8 orang hadir langsung menandatangani prasasti Monumen Agung Konstitusi. Sementara satu-satunya anggota MK yakni Anwar Usman tidak hadir.
Kehadiran 8 anggota hakim MK di Museum Bung Karno disambut langsung pendiri Museum Bung Karno sekaligus Ketua Yayasan Kepustakaan Bung Karno, IB Dharmika alias Gus Marhaen. Para pengawal konstitusi ini menyambangi museum yang mengoleksi ribuan benda-benda bersejarah yang terkait dengan jejak sejarah pendiri bangsa Soekarno, dalam rangkaian kegiatan rapat kerja (raker). Sebelum kunjungan ke museum yang didirikan pada 2010 ini, pihak MK telah bersurat terlebih dulu.
Para hakim yang menandatangani prasasti Monumen Agung Konstitusi adalah Ketua MK Suhartoyo, Wakil Ketua MK Saldi Isra, anggota MK Arief Hidayat, Wahiduddin Adams, Daniel Yusmic Pancastaki, Guntur Hamzah, Ridwan Mansyur, serta Enny Nurbangningsih. Enny satu-satunya anggota hakim MK perempuan dalam prasasti tersebut. Selain 8 hakim, Sekjen MK Heru Setiawan juga diminta membubuhkan tanda tangan pada prasasti.
Foto: Ketua MK Suhartoyo meneken prasasti Monumen Agung Konstitusi di Museum Bung Karno, Niti Mandala, Denpasar, Sabtu (13/1) siang. -SUKANTA
Gus Marhaen juga menyerahkan patung Soekarno yang terbuat dari perunggu kepada Suhartoyo untuk ditempatkan di Kantor MK. Selanjutnya sebanyak 8 patung Bung Karno akan diserahkan kepada masing-masing anggota MK ke kediaman masing-masing. Selain itu, diserahkan juga buku ‘Empat Tahun Replik dan Duplik Bung Karno di Hadapan Hakim’. Khusus untuk anggota hakim perempuan, Enny, diserahkan sebuah buku berjudul ‘Revolusi Indonesia Tidak akan Jalan Tanpa Perempuan’.
Gus Marhaen dalam sekapur sirihnya menyampaikan kehadiran MK ke Museum Bung Karno menjadi momen bersejarah. Dikaitkan dengan sejarah kelahiran dan sepak terjangnya dalam berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini, kata Gus Marhaen, sosok Soekarno sangat lekat dengan peristiwa-peristiwa konstitusi. Sosok Bung Karno sebagai pengawal konstitusi bisa dibaca dalam buku ‘Empat Tahun Replik dan Duplik Bung Karno di Hadapan Hakim’.
Gus Marhaen mengatakan, MK merupakan simbol kebenaran dan lembaga yang selama ini paling dipercaya. Tetapi situasi akan lain, ketika kepercayaan masyarakat itu pudar. “Dalam Mahabharata, sosok Krisna saja tidak dipercaya. Ini pesan moral yang mendalam. Krisna yang dianggap titisan dewa saja tidak dipercaya. Sama dengan lembaga MK ini, saya harap MK ke depan bisa membangun kepercayaan masyarakat dalam mengawal konstitusi dan kebenaran,” ujar Gus Marhaen.
Kata Gus Marhaen, lembaga MK adalah simbol kebenaran bagi publik. Lembaga MK adalah urat nadinya NKRI. “Sedetik saja MK tidak ada, negara ini bubar. Jadi ini nggak main-main. Kehadiran yang mulia 8 Hakim MK di Museum Bung Karno menjadi hadirnya simbol kebenaran bagi kami dan bagi masyarakat secara umum,” kata Gus Marhaen usai menerima kunjungan Hakim MK.
Ketua MK Suhartoyo menyampaikan sangat sering berkunjung ke Museum Bung Karno saat dirinya bertugas sebagai hakim di Pengadilan Tinggi Denpasar.
“Saya berharap Museum Bung Karno dan Gus Marhaen ke depan bisa juga mensosialisasikan lembaga MK kepada masyarakat. Nanti kami akan serahkan perangkat untuk Museum Bung Karno agar bisa mengakses sidang-sidang di MK serta mengetahui tentang lembaga MK,” ucap Suhartoyo.
Kenapa harus sambangi Museum Bung Karno? Anggota MK Arief Hidayat mengatakan tidak bisa diungkap dengan kata-kata. “Wah, nggak bisa diungkap dengan kata-kata. Saya harus menyampaikan dengan bahasa kalbu. Kita memang sudah rencanakan ke sini (Museum Bung Karno). Banyak hal bisa kita petik dari ajaran-ajaran pendiri bangsa Bung Karno,” kata Arief Hidayat.
Usai mengunjungi Museum Bung Karno, para Hakim MK dengan rombongan berjumlah puluhan orang juga datangi Museum Agung Pancasila yang jaraknya hanya beberapa puluh meter dari Museum Bung Karno. Terlihat kekaguman luar bisa dari para pengawal konstitusi ini di Museum Pancasila yang mengoleksi lukisan Bung Karno dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. 7 nat
Gus Marhaen juga menyerahkan patung Soekarno yang terbuat dari perunggu kepada Suhartoyo untuk ditempatkan di Kantor MK. Selanjutnya sebanyak 8 patung Bung Karno akan diserahkan kepada masing-masing anggota MK ke kediaman masing-masing. Selain itu, diserahkan juga buku ‘Empat Tahun Replik dan Duplik Bung Karno di Hadapan Hakim’. Khusus untuk anggota hakim perempuan, Enny, diserahkan sebuah buku berjudul ‘Revolusi Indonesia Tidak akan Jalan Tanpa Perempuan’.
Gus Marhaen dalam sekapur sirihnya menyampaikan kehadiran MK ke Museum Bung Karno menjadi momen bersejarah. Dikaitkan dengan sejarah kelahiran dan sepak terjangnya dalam berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini, kata Gus Marhaen, sosok Soekarno sangat lekat dengan peristiwa-peristiwa konstitusi. Sosok Bung Karno sebagai pengawal konstitusi bisa dibaca dalam buku ‘Empat Tahun Replik dan Duplik Bung Karno di Hadapan Hakim’.
Gus Marhaen mengatakan, MK merupakan simbol kebenaran dan lembaga yang selama ini paling dipercaya. Tetapi situasi akan lain, ketika kepercayaan masyarakat itu pudar. “Dalam Mahabharata, sosok Krisna saja tidak dipercaya. Ini pesan moral yang mendalam. Krisna yang dianggap titisan dewa saja tidak dipercaya. Sama dengan lembaga MK ini, saya harap MK ke depan bisa membangun kepercayaan masyarakat dalam mengawal konstitusi dan kebenaran,” ujar Gus Marhaen.
Kata Gus Marhaen, lembaga MK adalah simbol kebenaran bagi publik. Lembaga MK adalah urat nadinya NKRI. “Sedetik saja MK tidak ada, negara ini bubar. Jadi ini nggak main-main. Kehadiran yang mulia 8 Hakim MK di Museum Bung Karno menjadi hadirnya simbol kebenaran bagi kami dan bagi masyarakat secara umum,” kata Gus Marhaen usai menerima kunjungan Hakim MK.
Ketua MK Suhartoyo menyampaikan sangat sering berkunjung ke Museum Bung Karno saat dirinya bertugas sebagai hakim di Pengadilan Tinggi Denpasar.
“Saya berharap Museum Bung Karno dan Gus Marhaen ke depan bisa juga mensosialisasikan lembaga MK kepada masyarakat. Nanti kami akan serahkan perangkat untuk Museum Bung Karno agar bisa mengakses sidang-sidang di MK serta mengetahui tentang lembaga MK,” ucap Suhartoyo.
Kenapa harus sambangi Museum Bung Karno? Anggota MK Arief Hidayat mengatakan tidak bisa diungkap dengan kata-kata. “Wah, nggak bisa diungkap dengan kata-kata. Saya harus menyampaikan dengan bahasa kalbu. Kita memang sudah rencanakan ke sini (Museum Bung Karno). Banyak hal bisa kita petik dari ajaran-ajaran pendiri bangsa Bung Karno,” kata Arief Hidayat.
Usai mengunjungi Museum Bung Karno, para Hakim MK dengan rombongan berjumlah puluhan orang juga datangi Museum Agung Pancasila yang jaraknya hanya beberapa puluh meter dari Museum Bung Karno. Terlihat kekaguman luar bisa dari para pengawal konstitusi ini di Museum Pancasila yang mengoleksi lukisan Bung Karno dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. 7 nat
1
Komentar