Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Ajukan Anggaran Rp 1 M
Melengkapi Sarana dan Prasarana Perpustakaan
Kadis Kearsipan dan Perpustakaan
I Komang Gede Wisnuadi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Alokasi Khusus (DAK)
SEMARAPURA, NusaBali - Perpustakaan Daerah Klungkung mengajukan usulan anggaran Rp 1 miliar untuk pengadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), pengadaan bahan bacaan, dan sarana prasana melalui dana alokasi khusus (DAK).
Pada tahun 2023, Perpustakaan Daerah Klungkung mendapatkan DAK sebesar Rp 4,5 miliar untuk pembangunan gedung perpustakaan. Sementara tahun 2024 ini sudah menganggarkan pengadaan buku digital Rp 60 juta.
Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Klungkung, I Komang Gede Wisnuadi, mengatakan usulan DAK Rp 1 miliar di tahun 2025 meliputi usulan pengadaan TIK Rp 300 juta, pengadaan bahan bacaan atau buku Rp 200 juta, dan sarana prasarana Rp 500 juta. Wisnuadi menegaskan, setelah mendapatkan bantuan DAK pada tahun 2023, maka kembali mengusulkan untuk kelengkapan operasional gedung perpustakaan.
“Semoga menjadi prioritas usulan 2025 sebagaimana disampaikan tim perencana dari Perpustakaan Nasional dalam kunjungan ke Perpustakaan Klungkung akhir tahun 2023 lalu,” ujar Wisnuadi, Minggu (14/1).
Ada pun bantuan Pojok Baca Digital yang dilengkapi 4 komputer, TV, wifi, kursi tamu sudah terpasang tahun ini. Bantuan dari pemerintah pusat tersebut masih menunggu serah terima dan operasional untuk bisa dimanfaatkan masyarakat. Pada tahun 2024 sudah menganggarkan pengadaan buku digital sebesar Rp 60 juta.
Sedangkan pengadaan fisik buku akan diusulkan di perubahan, mengingat keterbatasan buku bacaan yang baru serta usulan pendukung operasional lainnya. “Sebagai upaya meningkatkan minat baca masyarakat,” kata Wisnuadi.
Kunjungan masyarakat semakin meningkat ke Perpustakaan Daerah Klungkung di Jalan Ngurah Rai, Kelurahan Semarapura Tengah, Kecamatan Klungkung. Kunjungan bulanan mencapai seribuan orang. Sebelum ada perbaikan gedung, kunjungan bulanan ke Perpustakaan Daerah Klungkung hanya puluhan orang.
“Sebelumnya kunjungan rata-rata 40 sampai 80 orang setiap bulannya, sekarang setiap bulan 1.000 orang lebih,” kata Wisnuadi. Peningkatan kunjungan disebabkan beberapa faktor, di antaranya gedung baru yang membuat masyarakat merasa nyaman. Termasuk sarana prasarana, ada penambahan beberapa unit komputer yang bisa digunakan oleh pelajar untuk membuat tugas.
Wisnuadi sebelumnya menggelar audiensi dengan Pj Bupati I Nyoman Jendrika di ruang kerjanya, Kamis (11/1). Wisnuadi menyampaikan dalam proses pengimplementasian Aplikasi Srikandi, saat ini Dinas Kearsipan dan Perpustakaan dan Diskominfo Pemkab Klungkung sedang mengadakan pelatihan dengan OPD di lingkungan Pemkab Klungkung dalam menggunakan aplikasi tersebut.
Jendrika berpesan agar Dinas Kearsipan dan Perpustakaan dapat bekerja sama dengan Diskominfo dalam upaya menanggulangi permasalahan yang ada pada aplikasi Srikandi. Aplikasi Srikandi adalah sistem informasi kearsipan dinamis terintegrasi yang diciptakan karena sesuai aturan dari Peraturan Presiden No 95 Tahun 2018 mengenai Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE). 7 wan
Komentar