Turis Prancis Tewas Saat Diving di Nusa Penida
SEMARAPURA, NusaBali - Seorang turis asal Prancis, Averty Philippe Thierry Pierre,57, tewas saat diving (menyelam) di perairan Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Minggu (14/1) pagi.
Informasi di lapangan menyebutkan, kejadian ini bermula Minggu sekitar pukul 08.30 Wita. Ketika itu korban Pierre bersama istri dan teman-temannya naik boat menuju perairan Desa Ped untuk diving.
Pada pukul 09.15 Wita mereka tiba di lokasi diving. Korban pun menggunakan peralatan diving, kemudian korban bersama istri dan temannya langsung diving. Namun, tak berselang lama kapten boat Fathul Mu’in,31, melihat dua orang naik ke permukaan air, tanpa sebelumnya ada munculnya SNB sebagai pertanda diver akan naik ke permukaan air.
Namun, karena jarak pandang kapten boat dengan 2 orang yang naik ke permukaan itu sejauh 40 meter, maka kapten boat tidak mengetahuinya. Tak berselang lama para penyelam lainnya juga ikut naik ke permukaan. Kemudian, mereka naik boat lain yang posisinya cukup dekat.
Kemudian boat tersebut pun menghubungi Fathul, bahwa tamunya berada di boatnya. Setelah dicek ternyata Fathul melihat tamunya bernama Pierre sudah dalam keadaan terlentang di atas boat, dan beberapa temannya memberikan bantuan oksigen dan pernapasan. Namun, korban tidak bereaksi dan dari mulutnya mengeluarkan darah dan busa.
Kemudian Fathul memindahkan korban ke atas boatnya untuk dilarikan ke Pelabuhan Toya Pakeh, Nusa Penida. Selanjutnya korban dilarikan ke Nusa Medica Clinic untuk mendapatkan pertolongan medis. Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta, mengatakan dari hasil pemeriksaan dokter korban sudah dinyatakan meninggal dunia. Diperkirakan korban sudah meninggal dunia saat perjalanan menuju Nusa Medica Clinic. Rencananya korban akan dirujuk ke Rumah Sakit Bali Mandara menggunakan boat. "Kami masih melakukan penyelidikan untuk penyebab korban sampai meninggal dunia saat diving," ujar Kompol Sumerta. 7 wan
Pada pukul 09.15 Wita mereka tiba di lokasi diving. Korban pun menggunakan peralatan diving, kemudian korban bersama istri dan temannya langsung diving. Namun, tak berselang lama kapten boat Fathul Mu’in,31, melihat dua orang naik ke permukaan air, tanpa sebelumnya ada munculnya SNB sebagai pertanda diver akan naik ke permukaan air.
Namun, karena jarak pandang kapten boat dengan 2 orang yang naik ke permukaan itu sejauh 40 meter, maka kapten boat tidak mengetahuinya. Tak berselang lama para penyelam lainnya juga ikut naik ke permukaan. Kemudian, mereka naik boat lain yang posisinya cukup dekat.
Kemudian boat tersebut pun menghubungi Fathul, bahwa tamunya berada di boatnya. Setelah dicek ternyata Fathul melihat tamunya bernama Pierre sudah dalam keadaan terlentang di atas boat, dan beberapa temannya memberikan bantuan oksigen dan pernapasan. Namun, korban tidak bereaksi dan dari mulutnya mengeluarkan darah dan busa.
Kemudian Fathul memindahkan korban ke atas boatnya untuk dilarikan ke Pelabuhan Toya Pakeh, Nusa Penida. Selanjutnya korban dilarikan ke Nusa Medica Clinic untuk mendapatkan pertolongan medis. Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta, mengatakan dari hasil pemeriksaan dokter korban sudah dinyatakan meninggal dunia. Diperkirakan korban sudah meninggal dunia saat perjalanan menuju Nusa Medica Clinic. Rencananya korban akan dirujuk ke Rumah Sakit Bali Mandara menggunakan boat. "Kami masih melakukan penyelidikan untuk penyebab korban sampai meninggal dunia saat diving," ujar Kompol Sumerta. 7 wan
Komentar