Delapan Anak Punk Diamankan
MANGUPURA, NusaBali - Delapan anak punk diamankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) BKO Kuta pada Senin (15/1) siang. Mereka diamankan di beberapa titik di wilayah Kuta.
Danru Satpol PP Kuta Wayan Suantara menjelaskan anak punk yang diamankan berasal dari berbagai wilayah, baik dari Pulau Jawa dan Sumatera. Mereka diamankan pada lokasi dan waktu yang berbeda. Enam orang di antaranya diamankan saat tengah tidur-tiduran di sebuah rumah kosong di Jalan Raya Kuta depan SD Negeri 1 Kuta. Sedangkan dua orang lainnya diamankan dari emperan toko di depan Puskesmas Kuta I.
Untuk enam orang anak punk yang diamankan di sebuah rumah kosong masing-masing berinisial DA, 23, asal Lampung, MAS, 29, asal Jawa Barat, AS, 23, asal Subang, R, 20, asal Indramayu, JD, 14, asal Surabaya dan R, 24, asal Bogor. “Walaupun mereka berasal dari daerah berbeda-beda, tetapi mereka mengaku satu kelompok,” ujar Suantara.
Lebih lanjut Suantara menjelaskan, pemuda-pemuda tersebut datang ke Bali dengan niat bekerja sambil berwisata. Namun, mereka diketahui justru tidak mencari kerja, melainkan mengamen dan meminta-minta. Atas ketidakjelasan aktivitas mereka, Satpol PP pun memutuskan untuk mengamankan dan akan memulangkan mereka ke daerah asal.
“Saat ini, semuanya telah kami serahkan kepada Dinas Sosial Kabupaten Badung untuk dipulangkan ke daerah asal melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Provinsi Bali,” tambahnya.
Kemudian dua orang anak punk yang diamankan di emperan toko yakni WM, 31, asal Banda Aceh dan AJ, 15, asal Lampung. “Keduanya juga akan diserahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Badung untuk penanganan lebih lanjut oleh Dinas Sosial Provinsi,” imbuh Suantara.
Sementara itu, diketahui bahwa modus operandi anak punk di Kuta cenderung menggelandang dan menempati rumah atau ruko kosong secara bergantian. Mereka biasanya berkeliaran pada malam hingga dini hari, tidur di pagi hingga siang hari. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Satpol PP menerapkan patroli keliling minimal dua kali sehari untuk memantau wilayah.
“Kalau pagi lebih gampang kita amankan, karena mereka tidur. Kalau malam kita harus kejar-kejaran dengan mereka dan itu cukup berisiko bagi keselamatan mereka dan pengendara lain,” kata Suantara. 7 ol3
1
Komentar