OJK Berharap Kehadiran Bank MAS Bantu Tingkatkan Penyaluran Kredit di Bali
DENPASAR, NusaBali.com – Layanan perbankan di Bali bertambah dengan kehadiran Bank MAS yang membuka cabang pertamanya di Bali. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap Bank MAS dapat membantu meningkatkan penyaluran kredit di Pulau Dewata.
Bank MAS resmi memiliki kantor cabang pertama di Bali yang berlokasi di Jalan Patimura Nomor 32, Denpasar. Peresmian dilakukan Direktur Utama Bank MAS Ho Danny Hartono bersama Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Ananda R Mooy dan Kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali R Erwin Soeriadimadja, Senin (15/1/2024).
Ananda R Mooy berharap kehadiran Bank MAS di Bali dapat meningkatkan penyaluran kredit di Bali. OJK mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) lembaga keuangan di Bali bertumbuh cukup pesat. Per November 2023 pertumbuhan year on year (y-o-y) mencapai 20 persen. Namun, di sisi lain penyaluran kredit masih cukup rendah di kisaran 60 persen.
“Terjadi gap yang cukup besar sehingga Loan to Deposit Ratio (LDR) Bali masih rendah,” ujar Ananda.
Sementara itu, Direktur Utama Bank MAS Ho Danny Hartono mengatakan pembukaan kantor cabang di Kota Denpasar ini merupakan cabang pertama Bank MAS yang dibuka di tahun 2024, di mana rencananya juga akan dibuka kantor cabang baru di Karawang, Tegal, Kediri dan Samarinda.
“Kota Denpasar dipilih sebagai lokasi kantor cabang ke-40 karena merupakan ibu kota Provinsi Bali yang dikenal dengan industri pariwisata dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi,” ujar Danny.
Jaringan cabang Bank MAS telah tersebar di 20 kota yaitu Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi, Bandung, Semarang, Kudus, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Lampung, Palembang, Pekanbaru, Medan, Makassar, Banjarmasin, Pontianak, Kupang dan kini di Denpasar.
Selain memperluas jaringan cabang, pengembangan usaha berbasis teknologi dengan produk Internet Banking dan Mobile Banking juga terus dilakukan.
“Dengan pengembangan digital banking, jumlah nasabah meningkat sebesar 69,60 persen dari 51.285 nasabah di tahun 2022 menjadi 86.979 nasabah di Desember tahun 2023, dan jumlah transaksi melalui digital banking mengalami peningkatan 155,18 persen atau dari 3,28 juta transaksi di tahun 2022, menjadi 8,37 juta transaksi digital banking di Desember 2023,” ungkap Danny.
Hingga akhir Desember 2023 (unaudited), aset Bank MAS telah mencapai Rp 27,37 triliun dengan dana simpanan yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 23,16 triliun.
Pertumbuhan ekonomi nasional yang terus membaik, dapat dimanfaatkan oleh Bank MAS melalui pertumbuhan penyaluran kredit yang mencapai Rp 9,70 triliun. Dan pada Desember 2023 ini Bank MAS mencatatkan laba sebesar Rp 240,93 miliar.
Bank MAS mulai beroperasi pada tahun 1993, menjadi bagian dari Wings Group sebagai pemegang saham pengendali sejak Desember 2013 yang telah menambahkan modal sehingga menjadi Bank BUKU 2 dan memperoleh izin untuk beroperasi sebagai Bank Devisa pada bulan Juni 2016.
Permodalan yang kuat menjadi penopang pertumbuhan Bank MAS dari tahun ke tahun. Setelah Go Public di 2021, Bank MAS telah memenuhi ketentuan modal inti minimum sebesar Rp 3 triliun. Dan, pada akhir Desember 2023 (unaudited) modal inti Bank MAS mencapai Rp 3,63 triliun.
Komentar