Pengelolaan Parkir MPP Masih Difokuskan di Lantai Tiga
SINGARAJA, NusaBali - Strategi meramaikan Pasar Banyuasri dengan membangun MPP di lantai tiga pasar belum berdampak signifikan.
Skema parkir kendaraan masyarakat yang akan mengurus izin dan administrasi kependudukan (adminduk) masih difokuskan di lantai tiga. Sehingga harapan masyarakat yang mengurus izin dan adminduk masuk ke dalam pasar belum terwujud.
Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) I Made Kuta mengatakan, terkait pengelolaan parkir MPP sedang dikoordinasikan lebih lanjut. Namun sejauh ini sejak MPP beroperasi November 2023 lalu, space di lantai atas masih memadai.
Jika diarahkan parkir di bawah harus ada yang mengatur dan juga ada pemenuhan hal lain. “Kalau diarahkan parkir di bawah apa yang dilihat masyarakat karena lantai dua masih kosong. Setidaknya harus ada UMKM juga. Kalau kosong begini kan juga mereka malas lewat tangga capek juga pasti,” ucap Kuta.
Meski belum berdampak signifikan bagi pedagang pasar, keberadaan MPP sudah memberikan kontribusi untuk pendapatan pasar dari retribusi parkir. Sejak beroperasi dua bulan terakhir, setidaknya pengunjung MPP sudah menyumbang Rp 7 juta untuk parkir.
“November itu ada 1.411 pengunjung dan Desember 2.000 pengunjung. Kalau mereka pakai motor saja tinggal dikali 2 ribu,” terang Kuta.
Pendapatan parkir ini pun diprediksi akan terus meningkat. Sebab pengunjung MPP belum maksimal. Kuta pun mengaku akan mengkoordinasikan dengan pimpinan untuk pengajuan lapak kuliner di lantai tiga, memanfaatkan los yang masih kosong. Warung kuliner ini disebut Kuta sangat diperlukan, karena menjadi kebutuhan pegawai DPMPTSP dan juga masyarakat yang akan mengurus perizinan.
“Sambil menunggu mereka kan bisa ke kantin dulu, ini potensi pemasukan juga. Pegawai kami juga pasti kalau ada kantin belanja di sana tidak perlu jauh-jauh. Ini akan kami komunikasikan ke pimpinan juga,” jelas pejabat asal Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada, Buleleng.7 k23
Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) I Made Kuta mengatakan, terkait pengelolaan parkir MPP sedang dikoordinasikan lebih lanjut. Namun sejauh ini sejak MPP beroperasi November 2023 lalu, space di lantai atas masih memadai.
Jika diarahkan parkir di bawah harus ada yang mengatur dan juga ada pemenuhan hal lain. “Kalau diarahkan parkir di bawah apa yang dilihat masyarakat karena lantai dua masih kosong. Setidaknya harus ada UMKM juga. Kalau kosong begini kan juga mereka malas lewat tangga capek juga pasti,” ucap Kuta.
Meski belum berdampak signifikan bagi pedagang pasar, keberadaan MPP sudah memberikan kontribusi untuk pendapatan pasar dari retribusi parkir. Sejak beroperasi dua bulan terakhir, setidaknya pengunjung MPP sudah menyumbang Rp 7 juta untuk parkir.
“November itu ada 1.411 pengunjung dan Desember 2.000 pengunjung. Kalau mereka pakai motor saja tinggal dikali 2 ribu,” terang Kuta.
Pendapatan parkir ini pun diprediksi akan terus meningkat. Sebab pengunjung MPP belum maksimal. Kuta pun mengaku akan mengkoordinasikan dengan pimpinan untuk pengajuan lapak kuliner di lantai tiga, memanfaatkan los yang masih kosong. Warung kuliner ini disebut Kuta sangat diperlukan, karena menjadi kebutuhan pegawai DPMPTSP dan juga masyarakat yang akan mengurus perizinan.
“Sambil menunggu mereka kan bisa ke kantin dulu, ini potensi pemasukan juga. Pegawai kami juga pasti kalau ada kantin belanja di sana tidak perlu jauh-jauh. Ini akan kami komunikasikan ke pimpinan juga,” jelas pejabat asal Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada, Buleleng.7 k23
Komentar