Ekspor Lobster Jeblok, Kerapu Meningkat
Sejumlah produk ekspor perikanan Bali mengalami jeblok dalam setahun terakhir. Salah satunya adalah lobster.
DENPASAR, NusaBali
Sempat mencapai 18.285,00 kilogram dengan nilai 1.015.471,34 dolar AS pada periode Januari-Juni 2016. Periode sama tahun 2017, ekspor lobster Bali jeblok. Volume eskpor lobster pada Januari-Juni 2017, hanya 12.713,50 dengan nilai 432.497,31 dolar.
Sebaliknya beberapa produk perikanan lainnya meningkat. Di antaranya ikan krapu dengan volume 5.342.554 kilogram dengan nilai 12.732.214,27 dolar. Sebelumnya volume ekspor krapu hanya 1.201.451,23 kilogram dengan nilai 8.387.870,47 dolar.
Yang juga melonjak adalah ekspor ikan kepiting, volumenya 13.148,30 dengan nilai 107.877,67 dolar. Ekspor nener juga meningkat. Sedang yang ikut menyusut volumenya adalah ikan hias hidup. Dari 2.934 ekor pada Januari –Juni 2016, pada periode yang sama 2017, volume ekspor ikan hias hidup kosong. Sedang untuk ekspor per kilogramnya pada Januari –Juni 2016 volumenya 1.021.242,00 kilogram, hanya 887.275.00 dengan nilai 2.623.888,30 dolar. “Memang naik turun, itu dinamis,” ujar Kadis Perikanan Provinsi Bali Ir I Made Gunaja. Hal karena banyak faktor, hasil tangkapan atau budidaya dan permintaan. “Tentu kita berharap semua volume lebih-lebih nilainya meningkat,” ujar Gunaja. *k17
Sebaliknya beberapa produk perikanan lainnya meningkat. Di antaranya ikan krapu dengan volume 5.342.554 kilogram dengan nilai 12.732.214,27 dolar. Sebelumnya volume ekspor krapu hanya 1.201.451,23 kilogram dengan nilai 8.387.870,47 dolar.
Yang juga melonjak adalah ekspor ikan kepiting, volumenya 13.148,30 dengan nilai 107.877,67 dolar. Ekspor nener juga meningkat. Sedang yang ikut menyusut volumenya adalah ikan hias hidup. Dari 2.934 ekor pada Januari –Juni 2016, pada periode yang sama 2017, volume ekspor ikan hias hidup kosong. Sedang untuk ekspor per kilogramnya pada Januari –Juni 2016 volumenya 1.021.242,00 kilogram, hanya 887.275.00 dengan nilai 2.623.888,30 dolar. “Memang naik turun, itu dinamis,” ujar Kadis Perikanan Provinsi Bali Ir I Made Gunaja. Hal karena banyak faktor, hasil tangkapan atau budidaya dan permintaan. “Tentu kita berharap semua volume lebih-lebih nilainya meningkat,” ujar Gunaja. *k17
1
Komentar