4 Jari Tangan Majikan Patah Dianiaya PRT
Seorang pembantu rumah tangga (PRT), Lina, 21, dilaporkan ke Mapolresta Denpasar, Rabu (19/7).
DENPASAR, NusaBali
Penyebabnya, PRT muda itu menganiaya majikannya, Salman, 92, hingga babak belur. Kasus kekerasan yang menyebabkan Salman menderita luka lebam dan 4 jari tangannya patah ini terjadi di Jalan Teuku Umar Denpasar, Sabtu (15/7) sore.
Informasinya, Lisa saat bekerja di rumah majikannya, sekitar pukul 16.00 Wita tiba-tiba ngamuk dan mendorong korban ke kamar mandi. Korban yang sudah renta ini terjatuh dekat kloset yang menyebabkan 4 jari tangannya patah. Bahu korban juga memar dan harus dilarikan ke RS untuk mendapatkan penanganan medis. “Dugaan kami korban dianiaya dulu baru didorong ke dalam kamar mandi. Penyebabnya masih dalam penyelidikan,” ungkap sumber di Mapolresta Denpasar, Jumat (21/7).
Kasus penganiayaan itu pertama kali didengar oleh anak korban, Jarinah, 49. Saksi yang mendengar ayahnya teriak kesakitan datang ke kamar mandi lanjut membawa ayahnya ke RSUP Sanglah. Kasus kekerasan ini baru dilaporkan oleh Jarinah ke polisi, Rabu (19/7) lalu. Dalam laporannya, Jarinah tidak mengetahui secara persis kejadian itu. Setelah mendengar rintihan ayahnya, saksi baru masuk ke dalam kamar mandi dan mendapati ayahnya sudah terkapar. “Korban belum bisa dimitai keterangan karena masih dalam penanganan medis,” imbuh sumber yang namanya minta tak dipublikasikan ini.
Pasca kejadian itu, Lisa langsung kabur dari rumah majikannya. “Anggota masih menelusuri keberadaan terlapor (pelaku),” tandasnya. Sementara Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Aris Purwanto membenarkan laporan tersebut. Hanya saja, ia enggan merinci kronologis dan perkembangan terbaru dari laporan itu. “Kami masih melakukan pengembangan,” ujarnya beralasan. *dar
Informasinya, Lisa saat bekerja di rumah majikannya, sekitar pukul 16.00 Wita tiba-tiba ngamuk dan mendorong korban ke kamar mandi. Korban yang sudah renta ini terjatuh dekat kloset yang menyebabkan 4 jari tangannya patah. Bahu korban juga memar dan harus dilarikan ke RS untuk mendapatkan penanganan medis. “Dugaan kami korban dianiaya dulu baru didorong ke dalam kamar mandi. Penyebabnya masih dalam penyelidikan,” ungkap sumber di Mapolresta Denpasar, Jumat (21/7).
Kasus penganiayaan itu pertama kali didengar oleh anak korban, Jarinah, 49. Saksi yang mendengar ayahnya teriak kesakitan datang ke kamar mandi lanjut membawa ayahnya ke RSUP Sanglah. Kasus kekerasan ini baru dilaporkan oleh Jarinah ke polisi, Rabu (19/7) lalu. Dalam laporannya, Jarinah tidak mengetahui secara persis kejadian itu. Setelah mendengar rintihan ayahnya, saksi baru masuk ke dalam kamar mandi dan mendapati ayahnya sudah terkapar. “Korban belum bisa dimitai keterangan karena masih dalam penanganan medis,” imbuh sumber yang namanya minta tak dipublikasikan ini.
Pasca kejadian itu, Lisa langsung kabur dari rumah majikannya. “Anggota masih menelusuri keberadaan terlapor (pelaku),” tandasnya. Sementara Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Aris Purwanto membenarkan laporan tersebut. Hanya saja, ia enggan merinci kronologis dan perkembangan terbaru dari laporan itu. “Kami masih melakukan pengembangan,” ujarnya beralasan. *dar
Komentar