Ditinggal Pemilik, Kios dan Kamar Tidur Terbakar
AMLAPURA, NusaBali - Kios, dapur, dan tempat tidur yang jadi satu bangunan, di Lingkungan Kertasari, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Minggu (21/1) pukul 09.20 Wita, ludes terbakar. Saat kebakaran, pemilik bangunan sedang pergi untuk menghadiri acara keluarga.
Kobaran api cepat membesar sehingga banyak barang-barang berharga tidak mampu diselamatkan. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 200 juta. Melihat kobaran api itu, salah seorang warga setempat Ni Wayan Sukrawati melaporkan ke Pos Pemadam Kebakaran Karangasem, Jalan Gunung Agung, Amlapura.
Petugas jaga penerima laporan itu, I Wayan Eka Putra, sebanyak 11 anggota petugas datang di bawah koordinasi Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Penyelamatan dan Evakuasi Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem I Wayan Putu Darma Kartika. Kobaran api membesar terutama dari dapur dan warung. Petugas pun bolak-balik mengambil air dan penanganan sekitar 2 jam, hingga menghabiskan 15.000 liter air.
"Laporan terjadinya kebakaran ini terbilang terlambat, kobaran api telah besar, baru dilaporkan," jelas Darma Kartika.
Warung yang terbakar berisi tabung gas, tetapi tidak ada suara ledakan. Hanya suara gas yang bocor dari tabung gas ukuran 3 kilogram. Penanganan pertama dari warung. Setelah berhasil mendinginkan puing-puing, petugas kemudian mengeluarkan tabung gas ukuran 3 kilogram yang masih utuh, selanjutnya memadamkan api di dapur dan kamar tidur.
Menyusul datang pemilik bangunan Dewa Made Mujana. "Saat kejadian bangunan dalam keadaan kosong, pemiliknya pergi meninggalkan rumah," tambahnya.
Dewa Mujana mengakui, sempat meninggalkan rumahnya untuk keperluan keluarga. Kembali bergegas ke rumahnya setelah dapat kabar, terjadi musibah kebakaran. Kebakaran itu terjadi di utara Pura Puseh Lingkungan Kerta Sari atau utara SMPN 5 Amlapura, di pinggir jalan. Petugas pemadam kebakaran dan petugas Polsek Karangasem belum mengetahui penyebab kebakaran itu.
Kalak BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa yang hadir di lokasi, turut memberikan bantuan pertolongan. Dia mengatakan kebakaran di Lingkungan Kertasari, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, perlu diselidiki penyebabnya. Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat agar kasus serupa tidak terulang. "Nanti kami datang lagi membawa bantuan sambil mengedukasi korban. Soal bantuan, kami masih koordinasi dengan PMI dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana," jelasnya.7k16
Petugas jaga penerima laporan itu, I Wayan Eka Putra, sebanyak 11 anggota petugas datang di bawah koordinasi Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Penyelamatan dan Evakuasi Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem I Wayan Putu Darma Kartika. Kobaran api membesar terutama dari dapur dan warung. Petugas pun bolak-balik mengambil air dan penanganan sekitar 2 jam, hingga menghabiskan 15.000 liter air.
"Laporan terjadinya kebakaran ini terbilang terlambat, kobaran api telah besar, baru dilaporkan," jelas Darma Kartika.
Warung yang terbakar berisi tabung gas, tetapi tidak ada suara ledakan. Hanya suara gas yang bocor dari tabung gas ukuran 3 kilogram. Penanganan pertama dari warung. Setelah berhasil mendinginkan puing-puing, petugas kemudian mengeluarkan tabung gas ukuran 3 kilogram yang masih utuh, selanjutnya memadamkan api di dapur dan kamar tidur.
Menyusul datang pemilik bangunan Dewa Made Mujana. "Saat kejadian bangunan dalam keadaan kosong, pemiliknya pergi meninggalkan rumah," tambahnya.
Dewa Mujana mengakui, sempat meninggalkan rumahnya untuk keperluan keluarga. Kembali bergegas ke rumahnya setelah dapat kabar, terjadi musibah kebakaran. Kebakaran itu terjadi di utara Pura Puseh Lingkungan Kerta Sari atau utara SMPN 5 Amlapura, di pinggir jalan. Petugas pemadam kebakaran dan petugas Polsek Karangasem belum mengetahui penyebab kebakaran itu.
Kalak BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa yang hadir di lokasi, turut memberikan bantuan pertolongan. Dia mengatakan kebakaran di Lingkungan Kertasari, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, perlu diselidiki penyebabnya. Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat agar kasus serupa tidak terulang. "Nanti kami datang lagi membawa bantuan sambil mengedukasi korban. Soal bantuan, kami masih koordinasi dengan PMI dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana," jelasnya.7k16
1
Komentar