Desa Munduk Bestala Dibranding Ulang Lewat Buah Duriannya
Masuk 12 Desa Wisata Unggul
SINGARAJA, NusaBali - Pendampingan 12 desa wisata unggul oleh Dinas Pariwisata Buleleng mulai dilakukan.
Langkah pertama membranding ulang Desa Munduk Bestala di Kecamatan Seririt, Buleleng dengan potensi buah durian lokalnya. Buah durian varietas lokal Munduk Bestala pun kini dibawa ke event Pesta Durian, makan durian sepuasnya dengan harga miring di kawasan Pantai Penimbangan Buleleng.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara Minggu (21/1) kemarin mengatakan, selain potensi alam, Desa Munduk Bestala juga memiliki potensi buah durian yang sudah terkenal. Dispar bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) dan juga Dinas Pertanian, Pemerintah Desa dan Komunitas Petani Durian Munduk Bestala merancang promosi wisata melalui potensi desa.
“Munduk Bestala memiliki potensi durian lokal yang sangat baik dan terkenal. Salah satunya pohon durian yang dinamai Ki Jalur menang kontes tingkat kabupaten dan durian I Tegeh juga dapat juara di tingkat provinsi tahun 1987. Hanya saja potensi selama ini tenggelam dan ini yang ingin kami branding ulang untuk meningkatkan popularitas,” terang Dody.
Sebanyak 23 buah durian dari petani sudah menjalani klasterisasi sejak Kamis (18/1) lalu dan akan dilanjutkan hari ini Senin (22/1). Sebagian yang sudah diklasterisasi dan didapatkan level 2 dan 3 dari segi cita rasa, ketebalan daging, bentuk dan warga, dikerjasamakan dengan pihak swasta untuk menggelar pesta durian.
Event ini digelar dengan skema makan durian sepuasnya dengan harga miring. Dengan Rp 59.000 masyarakat bisa menikmati durian bestala sepuasnya. “Ini salah satu promosi juga untuk Desa Munduk Bestala agar lebih dikenal lagi. Selain dari pariwisata juga diharapkan mampu mendongkrak harga durian. Sebelumnya dijual bijian kini setelah ada klasterisasi dijual per kilogram sehingga harganya lebih mahal dan bagus untuk petani,” ungkap Dody.
Sementara itu pengembangan desa wisata lainnya akan dilakukan secara bertahap. Dispar dan pemerintah desa sedang mengidentifikasi potensi desa yang menjadi ciri khas dan daya tarik tersendiri. Harapannya desa wisata unggulan, memiliki ciri khas tersendiri yang tidak ditemukan di desa wisata lainnya. Selain juga dari tata kelola pariwisata dan juga peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisatanya.7 k23
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara Minggu (21/1) kemarin mengatakan, selain potensi alam, Desa Munduk Bestala juga memiliki potensi buah durian yang sudah terkenal. Dispar bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) dan juga Dinas Pertanian, Pemerintah Desa dan Komunitas Petani Durian Munduk Bestala merancang promosi wisata melalui potensi desa.
“Munduk Bestala memiliki potensi durian lokal yang sangat baik dan terkenal. Salah satunya pohon durian yang dinamai Ki Jalur menang kontes tingkat kabupaten dan durian I Tegeh juga dapat juara di tingkat provinsi tahun 1987. Hanya saja potensi selama ini tenggelam dan ini yang ingin kami branding ulang untuk meningkatkan popularitas,” terang Dody.
Sebanyak 23 buah durian dari petani sudah menjalani klasterisasi sejak Kamis (18/1) lalu dan akan dilanjutkan hari ini Senin (22/1). Sebagian yang sudah diklasterisasi dan didapatkan level 2 dan 3 dari segi cita rasa, ketebalan daging, bentuk dan warga, dikerjasamakan dengan pihak swasta untuk menggelar pesta durian.
Event ini digelar dengan skema makan durian sepuasnya dengan harga miring. Dengan Rp 59.000 masyarakat bisa menikmati durian bestala sepuasnya. “Ini salah satu promosi juga untuk Desa Munduk Bestala agar lebih dikenal lagi. Selain dari pariwisata juga diharapkan mampu mendongkrak harga durian. Sebelumnya dijual bijian kini setelah ada klasterisasi dijual per kilogram sehingga harganya lebih mahal dan bagus untuk petani,” ungkap Dody.
Sementara itu pengembangan desa wisata lainnya akan dilakukan secara bertahap. Dispar dan pemerintah desa sedang mengidentifikasi potensi desa yang menjadi ciri khas dan daya tarik tersendiri. Harapannya desa wisata unggulan, memiliki ciri khas tersendiri yang tidak ditemukan di desa wisata lainnya. Selain juga dari tata kelola pariwisata dan juga peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisatanya.7 k23
1
Komentar