Penanggulangan Kanker Vakum Sejak 5 Tahun
Penanggulangan Kanker
PKTP (Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna)
Dinas Kesehatan
Ni Made Dwindahari
AMLAPURA, NusaBali - Aktivitas PKTP (Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna) vakum, selama 5 tahun. Terakhir kegiatannya tahun 2019 dengan menggelar penyuluhan, seminar, dan beragam lomba yang melibatkan siswa SD, SMP dan SMA.
Kegiatannya lebih banyak tentang edukasi terkait penyebab penyakit kanker dan penanggulangan untuk siswa. Kegiatan ini terhenti gara-gara tidak ada anggaran.
"Memang tidak ada anggaran, makanya PKTP tidak diadakan. Anggarannya dialihkan untuk penanganan stunting," jelas Kadis Kesehatan Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama, didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Ni Made Dwindahari, di Amlapura, Senin (22/1).
Sebelumnya, selama Covid-19 kegiatan organisasi ditiadakan sejak tahun 2020. Kegiatan terhenti berlanjut di tahun 2021, 2022 dan tahun 2023. "Ternyata di tahun 2024 ini, tetap juga belum ada anggarannya, makanya kegiatan belum bisa kami lakukan," tambahnya.
Terakhir melaksanakan PKTP di tahun 2019, melalui banyak acara, ada seminar, penyuluhan, lomba melibatkan siswa SD, SMP dan SMA se-Karangasem.
Lembaga ini juga menggelar pameran bahan makanan alami, kreasi budaya, pengenalan obat pencegahan kanker, sambil memantau kesehatan kantin sekolah, agar tidak sembarangan menjual makanan. Lomba pendukung lainnya, dengan menggelar beragam lomba, di antaranya baca puisi, melukis poster tema kanker, lomba penyuluhan kanker, paduan suara dan lain-lain. Saat itu, juara tingkat Kabupaten Karangasem berhak ke lomba tingkat Provinsi Bali.
Bagsu Putra mengatakan, penyebab penyakit kanker bisa dicegah sejak dini, dengan memerangi sejak dini. Walaupun penyakit itu tidak menular tetapi mematikan, dengan tujuan menuju Karangasem bebas kanker. Beragam penyakit kanker yang selama ini disosialisasikan YKI (Yayasan Kanker Indonesia) Cabang Karangasem.
Salah satunya kanker serviks dengan cara melakukan deteksi dini dengan melakukan tes pap smear dan IVA (inspeksi visual asam asetat). Selain itu, mencegah kanker payudara sejak dini dengan melakukan periksa payudara sendiri (sadari), juga untuk cegah kanker leher rahim dengan melakukan clinical breast examination (CBE). "Walau tanpa PKTP, di sekolah-sekolah masih tetap mengaktifkan UKS (usaha kesehatan sekolah)," jelas Dwindahari.
Selama ini, pihaknya menggelar PKTP di sekolah-sekolah, dengan memberdayakan potensi siswa, mulai dari lomba poster dengan tema cegah kanker, penyuluhan, paduan suara, cerdas cermat dan lain-lain. Juga ada penyuluhan, agar siswa membiasakan diri mengonsumsi makanan yang tidak menyebabkan kanker, salah satunya dengan menghindari makan-makanan snack.7k16
Komentar