RSUP Butuh 3.500 Kantong Darah/Bulan
Kebutuhan darah di RSUP Prof Ngoerah sekitar 80 persen diperoleh dari donor pengganti, yaitu keluarga atau saudara pasien, sedangkan 20 persen dari sukarela.
DENPASAR, NusaBali
Unit Transfusi Darah (UTD) RSUP Prof dr I GNG Ngoerah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan kantor darah setiap bulan. Rumah sakit rujukan wilayah Bali dan Nusa Tenggara ini rata-rata membutuhkan 3.500 kantong darah setiap bulannya.
Kepala UTD RSUP Prof Ngoerah Dr dr Ni Kadek Mulyantari SpPK(K), mengemukakan darah yang diperoleh pihaknya sebagian besar diperoleh dari donor yang dilakukan pihak keluarga atau kerabat pasien (donor pengganti).
“Kebutuhan darah di RSUP Prof Ngoerah sekitar 80 persen diperoleh dari donor pengganti, yaitu keluarga atau saudara pasien, hanya 20 persen dari sukarela,” ujar dr Mulyantari ditemui di RSUP Prof Ngoerah, Senin (22/1).
Penyediaan darah di UTD RSUP Prof Ngoerah dibagi menjadi 2 sistem, yakni sistem ABO untuk golongan darah A, B, O, dan AB, serta sistem rhesus, yakni rhesus negatif dan positif. “Dari dua sistem itu, yang langka adalah golongan darah AB dengan rhesus negatif, karena populasinya memang sedikit. Sedangkan yang paling banyak dibutuhkan adalah golongan O,” jelas dr Mulyantari.
Dia menyebut banyaknya kebutuhan darah di RSUP Prof Ngoerah saat ini belum dapat dipenuhi oleh pihaknya. Karena itu untuk menutup kebutuhan tersebut UTD RSUP Prof Ngoerah melakukan kolaborasi dengan PDDI Bali, komunitas, para medis, hingga perguruan tinggi di Bali. Selain itu UTD RSUP Prof Ngoerah juga masih bergantung dengan pasokan kantong darah dari Unit Doroh Darah (UDD) PMI Provinsi Bali.
Diakuinya, pasca pandemi tingkat partisipasi masyarakat dalam melakukan donor darah sudah mulai meningkat hingga 50 persen, namun hal tersebut masih dirasa sangat kurang lantaran kebutuhan darah oleh pasien di RSUP Prof Ngoerah juga terus mengalami peningkatan.
Dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ini menjelaskan, sejumlah manfaat dari donor darah seperti memperbaharui sel-sel darah, pemeriksaan laboratorium gratis, pemeriksaan kesehatan, hingga berkontribusi dalam tindakan kemanusiaan (membantu pasien yang membutuhkan). Dia berharap masyarakat dapat berperan aktif melakukan donor sukarela setiap 2-3 bulan sekali.
Dengan kebutuhan RSUP Prof Ngoerah hingga 3.500 kantong darah dalam sebulan maka dalam sehari dibutuhkan sekitar 150 kantong darah. “Untuk itu kami mengedukasi masyarakat agar mau melakukan donor sukarela,” tandas dr Mulyantari. 7 cr78
Unit Transfusi Darah (UTD) RSUP Prof dr I GNG Ngoerah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan kantor darah setiap bulan. Rumah sakit rujukan wilayah Bali dan Nusa Tenggara ini rata-rata membutuhkan 3.500 kantong darah setiap bulannya.
Kepala UTD RSUP Prof Ngoerah Dr dr Ni Kadek Mulyantari SpPK(K), mengemukakan darah yang diperoleh pihaknya sebagian besar diperoleh dari donor yang dilakukan pihak keluarga atau kerabat pasien (donor pengganti).
“Kebutuhan darah di RSUP Prof Ngoerah sekitar 80 persen diperoleh dari donor pengganti, yaitu keluarga atau saudara pasien, hanya 20 persen dari sukarela,” ujar dr Mulyantari ditemui di RSUP Prof Ngoerah, Senin (22/1).
Penyediaan darah di UTD RSUP Prof Ngoerah dibagi menjadi 2 sistem, yakni sistem ABO untuk golongan darah A, B, O, dan AB, serta sistem rhesus, yakni rhesus negatif dan positif. “Dari dua sistem itu, yang langka adalah golongan darah AB dengan rhesus negatif, karena populasinya memang sedikit. Sedangkan yang paling banyak dibutuhkan adalah golongan O,” jelas dr Mulyantari.
Dia menyebut banyaknya kebutuhan darah di RSUP Prof Ngoerah saat ini belum dapat dipenuhi oleh pihaknya. Karena itu untuk menutup kebutuhan tersebut UTD RSUP Prof Ngoerah melakukan kolaborasi dengan PDDI Bali, komunitas, para medis, hingga perguruan tinggi di Bali. Selain itu UTD RSUP Prof Ngoerah juga masih bergantung dengan pasokan kantong darah dari Unit Doroh Darah (UDD) PMI Provinsi Bali.
Diakuinya, pasca pandemi tingkat partisipasi masyarakat dalam melakukan donor darah sudah mulai meningkat hingga 50 persen, namun hal tersebut masih dirasa sangat kurang lantaran kebutuhan darah oleh pasien di RSUP Prof Ngoerah juga terus mengalami peningkatan.
Dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ini menjelaskan, sejumlah manfaat dari donor darah seperti memperbaharui sel-sel darah, pemeriksaan laboratorium gratis, pemeriksaan kesehatan, hingga berkontribusi dalam tindakan kemanusiaan (membantu pasien yang membutuhkan). Dia berharap masyarakat dapat berperan aktif melakukan donor sukarela setiap 2-3 bulan sekali.
Dengan kebutuhan RSUP Prof Ngoerah hingga 3.500 kantong darah dalam sebulan maka dalam sehari dibutuhkan sekitar 150 kantong darah. “Untuk itu kami mengedukasi masyarakat agar mau melakukan donor sukarela,” tandas dr Mulyantari. 7 cr78
1
Komentar