Ratusan Beasiswa PIP Belum Cair
Belum Lakukan Aktivasi di Bank Penyalur
Berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah pusat memberikan perpanjangan aktivasi hingga 31 Januari mendatang
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 417 orang pemegang beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) belum dapat mencairkan beasiswa tahun ajaran 2023-2024. Hal tersebut terjadi karena yang bersangkutan belum melakukan aktivasi di bank penyalur.
Pemerintah pusat pada tahun ajar 2023-2024, memberikan kuota beasiswa PIP kepada Buleleng untuk jenjang SD dan SMP sebanyak 15.657 orang siswa. Sebanyak 13.194 orang diantaranya siswa Sekolah Dasar (SD), dan 2.463 orang lainnya adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Seluruh penerima beasiswa PIP seharusnya sudah melakukan aktivasi rekening masing-masing paling lambat 31 Desember 2023 lalu. Hanya saja hingga awal Januari 2024, masih ada ratusan penerima PIP yang belum melakukan aktivasi. Dari 417 orang siswa yang terdata sebanyak 374 orang merupakan siswa SD, dan 43 orang lagi merupakan siswa SMP.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika, mengatakan berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah pusat memberikan perpanjangan aktivasi hingga 31 Januari mendatang. Harapannya seluruh beasiswa PIP dapat terserap maksimal.
“Aktivasi dan pencairan ini dilakukan oleh siswa yang bersangkutan bersama orangtuanya ke bank penyalur. Nah setelah kami telusuri berkoordinasi dengan sekolah, yang belum mengaktivasi diantaranya karena jarak rumah dengan bank jauh, ada juga yang pindah tempat tinggal yang sulit juga kami temukan,” ucap Astika yang dikonfirmasi Senin (22/1) kemarin.
Belum diaktivasinya rekening penerima beasiswa PIP, membuat ratusan juta rupiah beasiswa yang masih mengendap di bank penyalur. Astika mengatakan untuk satu orang penerima beasiswa PIP jenjang SD menerima Rp 450.000 per tahunnya. Sedangkan untuk jenjang SMP akan menerima beasiswa Rp 750.000 per tahun.
“Kami harap bank penyalur juga bisa membantu proses aktivasi untuk siswa yang jarak rumahnya jauh. Kami berupaya semaksimal mungkin supaya semua bisa diaktivasi, sehingga serapan program pemerintah pusat bisa maksimal,” terang pejabat asal Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini.7 k23
Sebanyak 417 orang pemegang beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) belum dapat mencairkan beasiswa tahun ajaran 2023-2024. Hal tersebut terjadi karena yang bersangkutan belum melakukan aktivasi di bank penyalur.
Pemerintah pusat pada tahun ajar 2023-2024, memberikan kuota beasiswa PIP kepada Buleleng untuk jenjang SD dan SMP sebanyak 15.657 orang siswa. Sebanyak 13.194 orang diantaranya siswa Sekolah Dasar (SD), dan 2.463 orang lainnya adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Seluruh penerima beasiswa PIP seharusnya sudah melakukan aktivasi rekening masing-masing paling lambat 31 Desember 2023 lalu. Hanya saja hingga awal Januari 2024, masih ada ratusan penerima PIP yang belum melakukan aktivasi. Dari 417 orang siswa yang terdata sebanyak 374 orang merupakan siswa SD, dan 43 orang lagi merupakan siswa SMP.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika, mengatakan berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah pusat memberikan perpanjangan aktivasi hingga 31 Januari mendatang. Harapannya seluruh beasiswa PIP dapat terserap maksimal.
“Aktivasi dan pencairan ini dilakukan oleh siswa yang bersangkutan bersama orangtuanya ke bank penyalur. Nah setelah kami telusuri berkoordinasi dengan sekolah, yang belum mengaktivasi diantaranya karena jarak rumah dengan bank jauh, ada juga yang pindah tempat tinggal yang sulit juga kami temukan,” ucap Astika yang dikonfirmasi Senin (22/1) kemarin.
Belum diaktivasinya rekening penerima beasiswa PIP, membuat ratusan juta rupiah beasiswa yang masih mengendap di bank penyalur. Astika mengatakan untuk satu orang penerima beasiswa PIP jenjang SD menerima Rp 450.000 per tahunnya. Sedangkan untuk jenjang SMP akan menerima beasiswa Rp 750.000 per tahun.
“Kami harap bank penyalur juga bisa membantu proses aktivasi untuk siswa yang jarak rumahnya jauh. Kami berupaya semaksimal mungkin supaya semua bisa diaktivasi, sehingga serapan program pemerintah pusat bisa maksimal,” terang pejabat asal Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini.7 k23
Komentar