Puskesmas Kuta II Akan Dibuat Berstandar Internasional
Rehab total Puskesmas Kuta II menjadi salah satu usulan prioritas dalam Musrenbang Kelurahan Legian 2024.
MANGUPURA, NusaBali
Puskesmas Kuta II bakal direhab total. Rencananya Puskemas Kuta II akan dibuat berstandar internasional. Rencana ini bahkan masuk usulan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, pada Selasa (23/1) siang.
Lurah Legian Putu Eka Martini, secara umum menyampaikan jika usulan-usulan dalam musrenbang itu berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan pembangunan sarana prasarana, pemberdayaan masyarakat, termasuk sektor pendidikan dan kesehatan. Namun, kata dia, ada beberapa usulan prioritas yang mencakup rehab total gedung Sekolah Dasar (SD) 1, 2, dan 3. “Termasuk rehab total gedung Puskesmas Kuta II,” ujar Eka Martini.
Sayangnya tak dijelaskan lebih jauh terkait rencana rehab Puskemas Kuta II. Namun, Eka Martini hanya menyebut jika Puskemas Kuta II akan dibuat berstandar internasional.
Selain itu, usulan prioritas lainnya yakni renovasi gedung Wiswa Budaya Desa Adat Legian sebagai pusat aktivitas masyarakat adat, renovasi wantilan Kantor Kelurahan Legian, dan penataan wilayah Pantai Legian. Usulan lainnya yang juga menjadi prioritas antara lain peningkatan kesejahteraan bank sampah dan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Legian, pembuatan sumur resapan di setiap sekolah, peningkatan jalan, pavingisasi, pembangunan drainase, penataan kawasan kumuh di Jalan Jatayu, penambahan lampu penerangan jalan (LPJ) dan CCTV, serta kegiatan promosi yang dapat menampilkan potensi Legian sebagai destinasi wisata internasional.
Eka Martini mengatakan jika usulan dalam musrenbang jumlahnya mencapai ratusan, mencerminkan antusiasme dan partisipasi masyarakat Legian dalam proses perencanaan pembangunan. Dia menekankan bahwa usulan-usulan ini sangat diperlukan untuk memajukan Legian sebagai kawasan destinasi wisata internasional.
“Usulan dalam musrenbang jumlahnya ratusan. Pada intinya usulan ini sangat diperlukan oleh Legian sebagai kawasan destinasi wisata internasional,” kata Eka Martini.
Sementara, Sekretaris Camat Kuta Made Agus Suantara, mengatakan Musrenbang Kelurahan (Muskel) Tahun 2024 telah dimulai sejak Senin (22/1). Dia merincikan jika rangkaian kegiatan dimulai dari Kelurahan Seminyak, dilanjutkan Kelurahan Legian, Kuta, Tuban, dan terakhir di Kedonganan. Pada akhir bulan ini, seluruh kelurahan di Kecamatan Kuta diharapkan telah menyelesaikan musrenbang, mengingat Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Muscam) dijadwalkan akan dilaksanakan pada 5 Februari 2024.
“Kegiatan Muskel saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sekarang, seluruh usulan yang didapat melalui Muskel, akan diinput langsung ke SIPD,” katanya.
Dari dua kelurahan yang telah melaksanakan Muskel, yaitu Seminyak dan Legian, terungkap masih ada usulan-usulan lama yang muncul kembali. Agus Suantara menyebutkan hal ini disebabkan usulan sebelumnya belum terealisasi, terutama sebagai dampak dari Pandemi Covid-19 yang mempengaruhi berbagai sektor pembangunan.
Meskipun usulan-usulan tersebut langsung diinput ke dalam SIPD, Agus Suantara menekankan bahwa pelaksanaan Muscam tetap menjadi kegiatan yang sangat penting. “Salah satu fokus utamanya adalah menentukan skala prioritas dan pihak yang akan mengakomodir usulan-usulan tersebut. Dengan demikian, proses perencanaan pembangunan dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat,” katanya. 7 ol3
Puskesmas Kuta II bakal direhab total. Rencananya Puskemas Kuta II akan dibuat berstandar internasional. Rencana ini bahkan masuk usulan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, pada Selasa (23/1) siang.
Lurah Legian Putu Eka Martini, secara umum menyampaikan jika usulan-usulan dalam musrenbang itu berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan pembangunan sarana prasarana, pemberdayaan masyarakat, termasuk sektor pendidikan dan kesehatan. Namun, kata dia, ada beberapa usulan prioritas yang mencakup rehab total gedung Sekolah Dasar (SD) 1, 2, dan 3. “Termasuk rehab total gedung Puskesmas Kuta II,” ujar Eka Martini.
Sayangnya tak dijelaskan lebih jauh terkait rencana rehab Puskemas Kuta II. Namun, Eka Martini hanya menyebut jika Puskemas Kuta II akan dibuat berstandar internasional.
Selain itu, usulan prioritas lainnya yakni renovasi gedung Wiswa Budaya Desa Adat Legian sebagai pusat aktivitas masyarakat adat, renovasi wantilan Kantor Kelurahan Legian, dan penataan wilayah Pantai Legian. Usulan lainnya yang juga menjadi prioritas antara lain peningkatan kesejahteraan bank sampah dan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Legian, pembuatan sumur resapan di setiap sekolah, peningkatan jalan, pavingisasi, pembangunan drainase, penataan kawasan kumuh di Jalan Jatayu, penambahan lampu penerangan jalan (LPJ) dan CCTV, serta kegiatan promosi yang dapat menampilkan potensi Legian sebagai destinasi wisata internasional.
Eka Martini mengatakan jika usulan dalam musrenbang jumlahnya mencapai ratusan, mencerminkan antusiasme dan partisipasi masyarakat Legian dalam proses perencanaan pembangunan. Dia menekankan bahwa usulan-usulan ini sangat diperlukan untuk memajukan Legian sebagai kawasan destinasi wisata internasional.
“Usulan dalam musrenbang jumlahnya ratusan. Pada intinya usulan ini sangat diperlukan oleh Legian sebagai kawasan destinasi wisata internasional,” kata Eka Martini.
Sementara, Sekretaris Camat Kuta Made Agus Suantara, mengatakan Musrenbang Kelurahan (Muskel) Tahun 2024 telah dimulai sejak Senin (22/1). Dia merincikan jika rangkaian kegiatan dimulai dari Kelurahan Seminyak, dilanjutkan Kelurahan Legian, Kuta, Tuban, dan terakhir di Kedonganan. Pada akhir bulan ini, seluruh kelurahan di Kecamatan Kuta diharapkan telah menyelesaikan musrenbang, mengingat Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Muscam) dijadwalkan akan dilaksanakan pada 5 Februari 2024.
“Kegiatan Muskel saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sekarang, seluruh usulan yang didapat melalui Muskel, akan diinput langsung ke SIPD,” katanya.
Dari dua kelurahan yang telah melaksanakan Muskel, yaitu Seminyak dan Legian, terungkap masih ada usulan-usulan lama yang muncul kembali. Agus Suantara menyebutkan hal ini disebabkan usulan sebelumnya belum terealisasi, terutama sebagai dampak dari Pandemi Covid-19 yang mempengaruhi berbagai sektor pembangunan.
Meskipun usulan-usulan tersebut langsung diinput ke dalam SIPD, Agus Suantara menekankan bahwa pelaksanaan Muscam tetap menjadi kegiatan yang sangat penting. “Salah satu fokus utamanya adalah menentukan skala prioritas dan pihak yang akan mengakomodir usulan-usulan tersebut. Dengan demikian, proses perencanaan pembangunan dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat,” katanya. 7 ol3
1
Komentar