Ketua KPU Bali Siap Jemput Logistik
Jika Tak Tiba di Bali pada 5 Februari Nanti
DENPASAR, NusaBali - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan mengatakan akan menjemput langsung logistik Pemilu 2024 khususnya berupa surat suara jika ada yang belum tiba hingga 5 Februari 2024 mendatang.
“Kita pastikan tanggal 5 Februari di Bali, apapun risikonya saya akan jemput surat suara atau kelengkapan lainnya,” kata Lidartawan usai penanaman pohon pengganti kertas Pemilu 2024 di Lapangan Wayan Bulit, Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Kamis (25/1). Lidartawan mengakui hingga saat ini logistik yang masih dinantikan adalah surat suara kelima jenis pemilihan yang rusak saat disortir di gudang masing-masing KPU kabupaten/kota, karena dicetak di lokasi berbeda, seperti DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dicetak di Bali, sementara surat suara presiden dan wakil presiden, serta DPD RI diproses pusat.
“Tanggal 5 Februari harus sudah semua di sini (Kantor KPU Bali), sehingga nanti tanggal 10 Februari kalau ada yang sudah mengirim kotak duluan saya pastikan tanggal 13 Februari-nya itu semua sudah lengkap di PPS desa,” ujarnya. Di luar itu, KPU Bali melihat jajarannya di kabupaten/kota sudah hampir selesai memetakan kelengkapan pemungutan suara dalam kotak, seperti contoh di Kabupaten Buleleng yang tinggal melakukan penyegelan kotak, namun terkendala kelengkapan surat suara.
Rencananya vendor dalam Bali untuk pencetakan surat suara DPR dan DPRD akan mengirim kekurangan akibat kerusakan pada hari ini (kemarin), seluruhnya akan diantar ke Kantor KPU Bali di Jalan Tjok Agung Tresna, Denpasar, untuk kemudian diambil oleh kabupaten/kota dibawa ke gudang masing-masing. “Mungkin ada kekurangan kemarin, misalnya dalam kotak 500 jadi 400. Hari ini kita kembalikan kurang-kurangnya mudah-mudahan 100 persen penyedia di Bali memberikan hari ini. Untuk surat suara presiden juga kemarin kita telepon sepertinya kalau tidak hari ini (kemarin) itu besok (hari ini) dikirim kekurangannya,” ujar Lidartawan.
Dia menargetkan pada 13 Februari mendatang seluruh logistik Pemilu 2024 yang tersegel dalam kotak sampai di masing-masing desa/kelurahan dan dijaga PPS, kemudian esoknya pada hari pemungutan suara di pagi hari tiba di masing-masing TPS. Di Bali sendiri menurutnya tak ada akses yang sulit dijangkau, paling rawan menurut Lidartawan adalah area perbukitan dimana kotak logistik harus dijinjing manual ke tempat pemungutan suara.
“Itu sudah tantangan kita, mudah-mudahan tahun ini tidak ada lagi seperti pemilu sebelumnya yang dua jam setelah mulai pemungutan logistik baru di TPS. Saya sudah kontrol semua bahkan di gudang logistik pun kamera pengawas dihubungkan ke KPU Bali dan KPU RI,” kata dia. Terkait antisipasi cuaca, Lidartawan mensyaratkan agar logistik diangkut menggunakan mobil box, apabila hanya ada truk maka diwajibkan dilapisi terpal ganda agar ketika hujan logistik yang diangkut tidak kemasukan air.
Terpisah KPU RI memastikan bahwa tahapan sortir dan lipat surat suara serta pengemasan semua logistik pemilu di seluruh kabupaten kota dapat selesai 100 persen pada 1 Februari 2024. Komisioner KPU RI, Idham Kholik di sela meninjau gudang logistik KPU Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Jogjakarta, Kamis kemarin mengatakan bahwa proses sortir dan lipat surat suara di Bantul sudah selesai, dan saat ini tinggal proses pengemasan logistik pemilu.
"Hari ini setelah saya menghadiri kegiatan pelantikan KPPS di Jogjakarta, sekarang meninjau gudang logistik pemilu di KPU Bantul, dan Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan dipastikan 1 Februari 2024 semuanya sudah 100 persen selesai," katanya.
Dia juga mengatakan, proses sortir dan lipat surat suara serta pengemasan logistik baik kotak suara, bilik suara hingga perlengkapan di tempat pemungutan suara (TPS) lainnya secara nasional juga sejauh ini tidak mengalami hambatan maupun kendala. "Secara nasional juga sama, tidak ada hambatan yang berarti, Insya Allah akan memberikan pelayanan kepada pemilih sebagaimana mestinya di TPS pada Rabu 14 Februari, semuanya sudah siap untuk melayani pemilih," katanya. Terkait adanya surat suara yang rusak setelah disortir, pihaknya memastikan sudah tertangani, dan diupayakan penggantian sebelum 1 Februari 2024 terdistribusi ke KPU daerah yang mengajukan penggantian.
"Berkaitan dengan hal tersebut (surat suara rusak) akan segera dipenuhi, yang jelas tanggal 1 Februari semuanya harus sudah selesai, juga di daerah daerah pelosok semua insyaallah tidak ada masalah," katanya. Pihaknya juga memastikan tahapan penyiapan logistik Pemilu di semua daerah semuanya berjalan lancar proses, baik sortir dan lipat surat suara serta pengemasan, semuanya harus tepat waktu. "Secara nasional tidak ada masalah, karena hari ini hampir dipastikan semuanya sudah selesai untuk pelipatan, sekarang proses pengemasan saja," katanya.
Sementara penyelenggaran Pemilu 2024 dinilai banyak berutang pada alam. Sebab, jutaan pohon telah ditebang untuk memproduksi bubur kayu atau bahan logistik pemilu seperti surat suara, formulir, dan lainnya. Data dari KPU RI menerangkan, berbagai kebutuhan logistik Pemilu 2024 menghabiskan 65.998 ton kertas. Diasumsikan 11,6 kilogram kertas setara satu batang pohon. Maka, dibutuhkan 5.709.898 bibit pohon untuk 'membayar utang' pemilu kepada alam.
Dari lima jutaan bibit pohon, Provinsi Bali berkontribusi sebanyak 118.099 bibit. Ratusan ribu bibit pohon cempaka, mangga, jambu, dan lainnya ini pun ditanam serentak dalam satu hari pada, Kamis kemarin di Bali.
Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan, memimpin penanam pohon serentak ini secara luring dan daring dari Lapangan Wayan Bulit, Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. "Kita sudah menggunakan banyak bubur kayu untuk surat suara, formulir, dan lain-lain maka kita wajib mengembalikannya. Kita selalu gunakan tanpa pernah menanam maka keseimbangan alam tentu tidak akan terjadi," ujar Lidartawan ketika ditemui di sela acara.
Lanjut Lidartawan yang juga mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli dua periode ini, penanaman 118.099 bibit pohon di Bali dilakukan oleh seluruh jajaran KPU. Mulai dari tingkat provinsi hingga yang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS). KPU Bali memiliki 70 personel dan KPU Kabupaten/Kota sejumlah 315 personel. Kemudian, ada 285 orang Pantia Pemilihan Kecamatan (PPK), 2.148 orang Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan 115.281 petugas di TPS yakni Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas).
Kata Lidartawan, setiap individu penyelenggara dan pendukung penyelenggaraan pemilu ini wajib menanam satu bibit pohon per orang. Untuk itu, terdapat 118.099 bibit pohon berbagai jenis yang ditanam pada Kamis di seluruh pelosok Pulau Dewata. "Secara nasional, ketika selesai nanti dan terdata, kita akan mendapatkan predikat dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai penanaman pohon terbanyak dalam satu hari di seluruh Indonesia," imbuh Lidartawan. Selain soal kepedulian terhadap lingkungan dan masa depan penerus bangsa yang berhak merasakan kelestarian alam, penanam pohon ini menurut Lidartawan memiliki filosofi.
Selayaknya pohon yang perlu dirawat, demikian pula demokrasi di Bali. "Semua yang kita tanam harus kita pelihara begitu pula demokrasi di Provinsi Bali. Tegaknya demokrasi harus selalu dipelihara, bukan saja dibuat sekali lalu dibiarkan begitu saja. Tapi, sedikit demi sedikit harus diperbaiki," kata Lidartawan.
Untuk diketahui, penanaman pohon serentak ini diinisiasi oleh KPU Bali untuk dilaksanakan di Pulau Dewata. Namun, KPU RI lantas mengadopsi gagasan ini untuk diterapkan secara nasional. Selain jajaran KPU, penanaman pohon serentak khususnya di Kelurahan Serangan juga dihadiri jajaran Forkopimda Provinsi Bali. Di samping itu, turut mengundang para peserta pemilu untuk membawa pulang satu bibit pohon dan ditanam di areal masing-masing. 7 ol1, ant
“Tanggal 5 Februari harus sudah semua di sini (Kantor KPU Bali), sehingga nanti tanggal 10 Februari kalau ada yang sudah mengirim kotak duluan saya pastikan tanggal 13 Februari-nya itu semua sudah lengkap di PPS desa,” ujarnya. Di luar itu, KPU Bali melihat jajarannya di kabupaten/kota sudah hampir selesai memetakan kelengkapan pemungutan suara dalam kotak, seperti contoh di Kabupaten Buleleng yang tinggal melakukan penyegelan kotak, namun terkendala kelengkapan surat suara.
Rencananya vendor dalam Bali untuk pencetakan surat suara DPR dan DPRD akan mengirim kekurangan akibat kerusakan pada hari ini (kemarin), seluruhnya akan diantar ke Kantor KPU Bali di Jalan Tjok Agung Tresna, Denpasar, untuk kemudian diambil oleh kabupaten/kota dibawa ke gudang masing-masing. “Mungkin ada kekurangan kemarin, misalnya dalam kotak 500 jadi 400. Hari ini kita kembalikan kurang-kurangnya mudah-mudahan 100 persen penyedia di Bali memberikan hari ini. Untuk surat suara presiden juga kemarin kita telepon sepertinya kalau tidak hari ini (kemarin) itu besok (hari ini) dikirim kekurangannya,” ujar Lidartawan.
Dia menargetkan pada 13 Februari mendatang seluruh logistik Pemilu 2024 yang tersegel dalam kotak sampai di masing-masing desa/kelurahan dan dijaga PPS, kemudian esoknya pada hari pemungutan suara di pagi hari tiba di masing-masing TPS. Di Bali sendiri menurutnya tak ada akses yang sulit dijangkau, paling rawan menurut Lidartawan adalah area perbukitan dimana kotak logistik harus dijinjing manual ke tempat pemungutan suara.
“Itu sudah tantangan kita, mudah-mudahan tahun ini tidak ada lagi seperti pemilu sebelumnya yang dua jam setelah mulai pemungutan logistik baru di TPS. Saya sudah kontrol semua bahkan di gudang logistik pun kamera pengawas dihubungkan ke KPU Bali dan KPU RI,” kata dia. Terkait antisipasi cuaca, Lidartawan mensyaratkan agar logistik diangkut menggunakan mobil box, apabila hanya ada truk maka diwajibkan dilapisi terpal ganda agar ketika hujan logistik yang diangkut tidak kemasukan air.
Terpisah KPU RI memastikan bahwa tahapan sortir dan lipat surat suara serta pengemasan semua logistik pemilu di seluruh kabupaten kota dapat selesai 100 persen pada 1 Februari 2024. Komisioner KPU RI, Idham Kholik di sela meninjau gudang logistik KPU Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Jogjakarta, Kamis kemarin mengatakan bahwa proses sortir dan lipat surat suara di Bantul sudah selesai, dan saat ini tinggal proses pengemasan logistik pemilu.
"Hari ini setelah saya menghadiri kegiatan pelantikan KPPS di Jogjakarta, sekarang meninjau gudang logistik pemilu di KPU Bantul, dan Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan dipastikan 1 Februari 2024 semuanya sudah 100 persen selesai," katanya.
Dia juga mengatakan, proses sortir dan lipat surat suara serta pengemasan logistik baik kotak suara, bilik suara hingga perlengkapan di tempat pemungutan suara (TPS) lainnya secara nasional juga sejauh ini tidak mengalami hambatan maupun kendala. "Secara nasional juga sama, tidak ada hambatan yang berarti, Insya Allah akan memberikan pelayanan kepada pemilih sebagaimana mestinya di TPS pada Rabu 14 Februari, semuanya sudah siap untuk melayani pemilih," katanya. Terkait adanya surat suara yang rusak setelah disortir, pihaknya memastikan sudah tertangani, dan diupayakan penggantian sebelum 1 Februari 2024 terdistribusi ke KPU daerah yang mengajukan penggantian.
"Berkaitan dengan hal tersebut (surat suara rusak) akan segera dipenuhi, yang jelas tanggal 1 Februari semuanya harus sudah selesai, juga di daerah daerah pelosok semua insyaallah tidak ada masalah," katanya. Pihaknya juga memastikan tahapan penyiapan logistik Pemilu di semua daerah semuanya berjalan lancar proses, baik sortir dan lipat surat suara serta pengemasan, semuanya harus tepat waktu. "Secara nasional tidak ada masalah, karena hari ini hampir dipastikan semuanya sudah selesai untuk pelipatan, sekarang proses pengemasan saja," katanya.
Sementara penyelenggaran Pemilu 2024 dinilai banyak berutang pada alam. Sebab, jutaan pohon telah ditebang untuk memproduksi bubur kayu atau bahan logistik pemilu seperti surat suara, formulir, dan lainnya. Data dari KPU RI menerangkan, berbagai kebutuhan logistik Pemilu 2024 menghabiskan 65.998 ton kertas. Diasumsikan 11,6 kilogram kertas setara satu batang pohon. Maka, dibutuhkan 5.709.898 bibit pohon untuk 'membayar utang' pemilu kepada alam.
Dari lima jutaan bibit pohon, Provinsi Bali berkontribusi sebanyak 118.099 bibit. Ratusan ribu bibit pohon cempaka, mangga, jambu, dan lainnya ini pun ditanam serentak dalam satu hari pada, Kamis kemarin di Bali.
Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan, memimpin penanam pohon serentak ini secara luring dan daring dari Lapangan Wayan Bulit, Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. "Kita sudah menggunakan banyak bubur kayu untuk surat suara, formulir, dan lain-lain maka kita wajib mengembalikannya. Kita selalu gunakan tanpa pernah menanam maka keseimbangan alam tentu tidak akan terjadi," ujar Lidartawan ketika ditemui di sela acara.
Lanjut Lidartawan yang juga mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli dua periode ini, penanaman 118.099 bibit pohon di Bali dilakukan oleh seluruh jajaran KPU. Mulai dari tingkat provinsi hingga yang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS). KPU Bali memiliki 70 personel dan KPU Kabupaten/Kota sejumlah 315 personel. Kemudian, ada 285 orang Pantia Pemilihan Kecamatan (PPK), 2.148 orang Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan 115.281 petugas di TPS yakni Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas).
Kata Lidartawan, setiap individu penyelenggara dan pendukung penyelenggaraan pemilu ini wajib menanam satu bibit pohon per orang. Untuk itu, terdapat 118.099 bibit pohon berbagai jenis yang ditanam pada Kamis di seluruh pelosok Pulau Dewata. "Secara nasional, ketika selesai nanti dan terdata, kita akan mendapatkan predikat dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai penanaman pohon terbanyak dalam satu hari di seluruh Indonesia," imbuh Lidartawan. Selain soal kepedulian terhadap lingkungan dan masa depan penerus bangsa yang berhak merasakan kelestarian alam, penanam pohon ini menurut Lidartawan memiliki filosofi.
Selayaknya pohon yang perlu dirawat, demikian pula demokrasi di Bali. "Semua yang kita tanam harus kita pelihara begitu pula demokrasi di Provinsi Bali. Tegaknya demokrasi harus selalu dipelihara, bukan saja dibuat sekali lalu dibiarkan begitu saja. Tapi, sedikit demi sedikit harus diperbaiki," kata Lidartawan.
Untuk diketahui, penanaman pohon serentak ini diinisiasi oleh KPU Bali untuk dilaksanakan di Pulau Dewata. Namun, KPU RI lantas mengadopsi gagasan ini untuk diterapkan secara nasional. Selain jajaran KPU, penanaman pohon serentak khususnya di Kelurahan Serangan juga dihadiri jajaran Forkopimda Provinsi Bali. Di samping itu, turut mengundang para peserta pemilu untuk membawa pulang satu bibit pohon dan ditanam di areal masing-masing. 7 ol1, ant
Komentar