Marak Aksi Pengeroyokan, Sekda Imbau Perketat Pengawasan
MANGUPURA, NusaBali - Pemerintah Kabupaten Badung menyikapi maraknya kasus pengeroyokan yang terjadi belakangan ini, termasuk yang terjadi di Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi beberapa waktu lalu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa mengimbau kepala lingkungan, perbekel atau lurah, serta bendesa dapat memperketat pengawasan wilayah masing-masing.
“Kami mengimbau kepada aparat terbawah mulai dari kepala lingkungan, perbekel atau lurah, serta bendesa agar dapat lebih aktif melakukan pengawasan di wilayahnya masing-masing, supaya kejadian ini tidak terulang kembali,” ujar Adi Arnawa, Kamis (25/1).
Birokrat asal Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan ini menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya kejadian pengeroyokan, bahkan viral di media sosial (medsos). Adi Arnawa juga berharap agar pihak kepolisian dapat memberikan bantuan dalam pengawasan. “Kami tidak mengerti sekarang ada euforia main keroyok terlalu disuguhkan di medsos. Apa motifnya kami tidak tahu, kok dengan cepat begitu orang mengambil keputusan melakukan pengeroyokan, seolah-olah orang ini tidak ada perasaan kemanusiaan,” ucapnya.
Di sisi lain, Adi Arnawa menilai tindakan pengeroyokan merugikan tidak hanya bagi korban, tetapi juga berdampak pada citra Kabupaten Badung, yang bertumpu pada sektor pariwisata. Karenanya, keamanan dan kenyamanan sangat dibutuhkan.
“Sangat penting untuk menciptakan kondisi yang aman dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan. Ini tantangan terberat dari daerah yang mengandalkan pariwisata,” tegas Adi Arnawa.
Selain imbauan, Pemkab Badung juga berencana untuk menggencarkan inspeksi mendadak (sidak), terutama terhadap penduduk yang baru datang ke Badung. “Sidak harus dilakukan terhadap keberadaan penduduk yang ada di Badung ini, biar jelas dan ada kepastian, siapa orangnya dan di mana tinggal. Kalau terjadi seperti ini minimal kita bisa cepat melakukan tracing siapa orangnya,” katanya. 7 ind
“Kami mengimbau kepada aparat terbawah mulai dari kepala lingkungan, perbekel atau lurah, serta bendesa agar dapat lebih aktif melakukan pengawasan di wilayahnya masing-masing, supaya kejadian ini tidak terulang kembali,” ujar Adi Arnawa, Kamis (25/1).
Birokrat asal Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan ini menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya kejadian pengeroyokan, bahkan viral di media sosial (medsos). Adi Arnawa juga berharap agar pihak kepolisian dapat memberikan bantuan dalam pengawasan. “Kami tidak mengerti sekarang ada euforia main keroyok terlalu disuguhkan di medsos. Apa motifnya kami tidak tahu, kok dengan cepat begitu orang mengambil keputusan melakukan pengeroyokan, seolah-olah orang ini tidak ada perasaan kemanusiaan,” ucapnya.
Di sisi lain, Adi Arnawa menilai tindakan pengeroyokan merugikan tidak hanya bagi korban, tetapi juga berdampak pada citra Kabupaten Badung, yang bertumpu pada sektor pariwisata. Karenanya, keamanan dan kenyamanan sangat dibutuhkan.
“Sangat penting untuk menciptakan kondisi yang aman dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan. Ini tantangan terberat dari daerah yang mengandalkan pariwisata,” tegas Adi Arnawa.
Selain imbauan, Pemkab Badung juga berencana untuk menggencarkan inspeksi mendadak (sidak), terutama terhadap penduduk yang baru datang ke Badung. “Sidak harus dilakukan terhadap keberadaan penduduk yang ada di Badung ini, biar jelas dan ada kepastian, siapa orangnya dan di mana tinggal. Kalau terjadi seperti ini minimal kita bisa cepat melakukan tracing siapa orangnya,” katanya. 7 ind
Komentar