Serap Aspirasi Anak Muda di Bali, Gibran Tawarkan Smart Farming
Gibran Rakabuming Raka
Pilpres
Pemilu 2024
Prabowo-Gibran
Kampanye
Digitalisasi
Smart Farming
UMKM
Selvi Ananda
De Gadjah
DENPASAR, NusaBali.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, hadir di Denpasar untuk menyerap aspirasi pegiat digital, UMKM, dan seni dari kalangan muda dalam acara #GIMMICKGIBRAN pada Jumat (26/1/2024) malam.
Bertempat di Grya Bimasakti, Jalan Melati, Denpasar, puluhan anak muda dari berbagai latar belakang profesi mengadu kepada pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto ini. Satu di antaranya yang disorot Gibran adalah keengganan anak muda menggeluti industri pertanian.
"Problemnya sekarang adalah anak-anak muda tidak mau meneruskan usaha pertanian orangtuanya," ujar Gibran didampingi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Provinsi Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah.
Kelangkaan petani muda ini, kata Gibran, diakibatkan minat generasi muda yang condong pada hal-hal digital. Namun, bertolak belakang dengan proyeksi angkatan kerja di masa depan yang bakal didominasi usia muda.
Untuk itu, anak muda harus mulai dilibatkan di berbagai sektor. Salah satunya adalah sektor pertanian yang menjadi penentu ketersediaan pangan produksi dalam negeri. Bagi Gibran, titik temu dari pain point ini adalah smart farming.
"Misalnya menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) untuk mengukur pH, keasaman, dan kesuburan tanah seperti yang saya jelaskan pada debat cawapres lalu soal smart farming," ungkap Gibran yang juga Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah ini.
Selain dapat menarik lebih banyak anak muda untuk bertani, smart farming ini diklaim Gibran untuk intensifikasi dan ekstensifikasi lahan. Jadi, ketersediaan lahan pertanian yang ada dioptimalkan produktivitasnya.
Gibran mencontohkan program Petani Milenial yang digagas mantan Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua TKD Prabowo-Gibran Jawa Barat yakni Ridwan Kamil. Petani Milenial identik dengan kalangan petani muda yang adaptif dengan teknologi digital.
"Kita ingin melibatkan lebih banyak anak muda di smart farming. Kemudian berbicara hilirisasi karena ini kan banyak sekali rentetannya sampai menjadi barang jadi. Termasuk pengolahan food waste-nya, anak muda bisa masuk," imbuh Gibran.
Putra sulung Presiden Jokowi ini menegaskan, ia tidak mau anak muda meninggalkan sektor pertanian. Dengan mengintegrasikan teknologi digital ke pertanian melalui smart farming ini, diharapkan lebih banyak petani muda bermunculan.
"Kita juga mau menggenjot industri pupuk. Karena untuk meningkatkan produktivitas pertanian, otomatis pupuknya perlu ditingkatkan," ucap Gibran saat hadir di acara #GIMMICKGIBRAN ditemani istrinya, Selvi Ananda. *rat
"Problemnya sekarang adalah anak-anak muda tidak mau meneruskan usaha pertanian orangtuanya," ujar Gibran didampingi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Provinsi Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah.
Kelangkaan petani muda ini, kata Gibran, diakibatkan minat generasi muda yang condong pada hal-hal digital. Namun, bertolak belakang dengan proyeksi angkatan kerja di masa depan yang bakal didominasi usia muda.
Untuk itu, anak muda harus mulai dilibatkan di berbagai sektor. Salah satunya adalah sektor pertanian yang menjadi penentu ketersediaan pangan produksi dalam negeri. Bagi Gibran, titik temu dari pain point ini adalah smart farming.
"Misalnya menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) untuk mengukur pH, keasaman, dan kesuburan tanah seperti yang saya jelaskan pada debat cawapres lalu soal smart farming," ungkap Gibran yang juga Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah ini.
Selain dapat menarik lebih banyak anak muda untuk bertani, smart farming ini diklaim Gibran untuk intensifikasi dan ekstensifikasi lahan. Jadi, ketersediaan lahan pertanian yang ada dioptimalkan produktivitasnya.
Gibran mencontohkan program Petani Milenial yang digagas mantan Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua TKD Prabowo-Gibran Jawa Barat yakni Ridwan Kamil. Petani Milenial identik dengan kalangan petani muda yang adaptif dengan teknologi digital.
"Kita ingin melibatkan lebih banyak anak muda di smart farming. Kemudian berbicara hilirisasi karena ini kan banyak sekali rentetannya sampai menjadi barang jadi. Termasuk pengolahan food waste-nya, anak muda bisa masuk," imbuh Gibran.
Putra sulung Presiden Jokowi ini menegaskan, ia tidak mau anak muda meninggalkan sektor pertanian. Dengan mengintegrasikan teknologi digital ke pertanian melalui smart farming ini, diharapkan lebih banyak petani muda bermunculan.
"Kita juga mau menggenjot industri pupuk. Karena untuk meningkatkan produktivitas pertanian, otomatis pupuknya perlu ditingkatkan," ucap Gibran saat hadir di acara #GIMMICKGIBRAN ditemani istrinya, Selvi Ananda. *rat
1
Komentar