Penguatan Desa Wisata, Gandeng Perguruan Tinggi
Forkom Dewi Bali
I Made Mendra Astawa
Desa Wisata
Polikteknik Negeri Bali (PNB)
Politeknik Pariwisata Bali (Poltekpar)
Internasional Pariwisata Bali Indonesia (IPBI)
Universitas Dhyana Pura
Forkom Dewi harapkan perguruan tinggi bisa memoles dan meningkatkan branding maupun promosi desa wisata.
DENPASAR, NusaBali
Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) menggandeng perguruan tinggi untuk memperkuat desa wisata. Branding, digitalisasi dan dorongan semangat enterpreneurship merupakan peran yang diharapkan dari perguruan tinggi di desa wisata. Muaranya diharapkan desa wisata semakin berkembang dan maju, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan warganya.
“Kami Forkom Dewi mengajak kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan pariwisata untuk melakukan penelitian di desa-desa wisata yang ada,” ajak Ketua Forkom Dewi Bali I Made Mendra Astawa, Jumat (26/1).
Mendra Astawa mengatakan ada 238 desa wisata di seluruh Bali yang bisa dijadikan tempat kuliah lapangan. Tiap-tiap desa wisata mempunyai potensi tersendiri atau unggulan yang bisa dikembangkan lebih jauh menjadi kekuatan daya tarik desa wisata.
“Kami harapkan kampus bisa memoles dan meningkatkan branding maupun promosi (desa wisata),” harap Mendra Astawa, tokoh pariwisata asal Singaraja, Buleleng.
Dikatakan Mendra Astawa, Forkom Dewi sudah mendatangi sejumlah perguruan tinggi di Bali untuk tujuan tersebut. Perguruan tinggi tersebut di antaranya Polikteknik Negeri Bali (PNB) di Jimbaran dan Politeknik Pariwisata Bali (Poltekpar) di Benoa. Selanjutnya Polikteknik Internasional Bali di Beraban. Internasional Pariwisata Bali Indonesia (IPBI) di Denpasar. Universitas Dhyana Pura di Dalung, Universitas Triatma Mulya di Dalung, Elizabeth International Denpasar, Universitas Udayana (Unud) Denpasar, dan Universitas Warmadewa Denpasar.
“Ada kampus yang mengundang, ada yang saling membutuhkan,” kata Mendra Astawa.
Masih menurut Mendra Astawa, sebagai daya tarik wisata yang pengelolaannya secara komunal, desa wisata membutuhkan bantuan, dorongan dan sentuhan-sentuhan lain yang mampu meningkatkan kapasitasnya. “Digitalisasi dan penguatan narasi untuk promosi sesuai kebutuhan saat ini merupakan merupakan diantara persoalan dominan di desa wisata,” ucap Mendra Astawa.
Forkom Dewi kata, lanjut Mendra Astawa, berharap sambil jalan penguatan-penguatan termasuk bantuan dari perguruan tinggi bisa dilaksanakan. Termasuk dalam masa jeda, yakni low season kunjungan wisatawan pada Januari-Juni, kerja sama dengan kalangan pergutuan tinggi bisa diterapkan. 7 k17
1
Komentar