6 Desa Belum Terlayani Air Bersih

Sugawa Korry mendorong pemerintah daerah berkoordinasi dengan Pemprov Bali memanfaatkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan air bersih di 6 desa di Nusa Penida. Disebutkan Sugawa Korry, 6 desa yang masih sulit terlayani air bersih yakni Desa Suana, Pejukutan, Tanglad, Kutampi, Lembongan dan Jungutbatu. “Dari hasil kunjungan kami ke Nusa Penida selama dua hari ini, secara objektif masih ada 6 dari 16 desa yang belum terlayani air bersih. Padahal selama 10 tahun terakhir pembangunan dilaksanakan pada berbagai bidang karena Nusa Penida dikembangkan sebagai kawasan pariwisata. Jadi memprihatinkan sekali,” ujar Sugawa Korry.

Menurut Sugawa Korry, di Nusa Penida ada potensi air yang besar bisa dimanfaatkan maksimal. Misalnya, sumber mata air guyangan dengan potensi 180 liter/detik. Jika dimanfaatkan dengan teknologi cukup untuk memenuhi kebutuhan 180.000 penduduk. “Belum termasuk sumber mata air segening dengan debit 170 liter per detik. Kalau semuanya dimanfaatkan dengan baik bisa memenuhi kebutuhan air untuk pertanian dan peternakan masyarakat,” tegas Ketua DPD I Golkar Bali ini.

“Dampak belum adanya air bersih di 6 desa di Nusa Penida, masyarakat harus membeli air bersih senilai Rp 170 ribu per meter kubik. Sementara ada warga yang sudah terlayani PDAM cukup membayar Rp 3.200 per meter kubik. Ini berdampak pada kesenjangan yang luar biasa,” tegas politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.

Dengan kondisi demikian, kata Sugawa Korry, belum ada fokus penyelesaian persoalan di Nusa Penida. Kata dia, selain masalah air bersih, masih ada jalan-jalan desa yang rusak tidak tersentuh perbaikan dan belum berfungsinya Pelabuhan Ceningan. “Kami melihat belum ada fokus dalam penyelesaian di Nusa Penida. Ke depan perlu peran bersama Pemerintah Klungkung, Provinsi Bali dan Pusat untuk menyelesaikan persoalan di Nusa Penida, terutama masalah air bersih,” tegasnya.n nat