nusabali

Ogoh-Ogoh ‘Kala Rau’: Pesan Bijak dari ST RRJK Banjar Geladag Pedungan

  • www.nusabali.com-ogoh-ogoh-kala-rau-pesan-bijak-dari-st-rrjk-banjar-geladag-pedungan

DENPASAR, NusaBali.com- Setiap tahun, Bali menyaksikan kemegahan ogoh-ogoh yang menghiasi jalanan untuk merayakan Hari Raya Nyepi. Tahun ini, warga di sekitar ST Ria Remaja Jaya Kusuma (RRJK), Banjar Geladag, Pedungan, Denpasar Selatan, tengah menggarap ogoh-ogoh spektakuler berjudul ‘Kala Rau’, yang dipimpin oleh undagi terkenal, AA Indra Sanjaya, yang lebih dikenal sebagai Gunk Balux (BLX Art).

Proyek penggarapan ogoh-ogoh yang dimulai sejak 12 Januari 2024 ini telah memasuki tahap pengerjaan 30 persen pada 19 Januari 2024. Gunx Balux, berbagi pandangannya tentang proses kreatif dan makna di balik karya seni megah ini. 

"Kami masih mengerjakan tapel utama ogoh-ogoh karena kami memfokuskan pada bagian tapel yang berukuran besar," ungkapnya saat ditemui Jumat (19/1/2024).

Ogoh-ogoh ‘Kala Rau’ menampilkan dua karakter tokoh, yakni Kala Rau yang digambarkan dengan potongan kepala besar yang sedang memakan bulan yang berisikan seorang Dewi. 

Gunk Balox mengungkapkan bahwa konsep cerita Kala Rau sudah lumrah di kalangan masyarakat, dan ide ini telah terpikirkan sejak tahun sebelumnya. "Ini merupakan ide tahun lalu yang belum terwujudkan, dan akhirnya di tahun 2024 ini baru dapat saya wujudkan dalam bentuk ogoh-ogoh," katanya.

Kala Rau dalam cerita yang dihadirkan dalam ogoh-ogoh ini digambarkan sebagai sosok raksasa yang licik, yang ingin segalanya harus dimilikinya sendiri, bahkan jika itu berarti berbohong dan mencari jalan pintas untuk mencapai tujuannya. 
"Alur cerita ini kami ingin sampaikan agar masyarakat dapat memahami secara mendalam bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi," jelas Gunk Balux. 

"Selain itu, pikiran-pikiran buruk akan membawa kita ke dalam hal yang menyakitkan dan membunuh diri kita sendiri. Dalam hidup ada sebab-akibat, adanya karma, hasil perbuatan."

Dalam proyek ini, mereka kembali menggunakan hidrolik untuk memperkuat struktur ogoh-ogoh. "Kami di sini ingin mencoba menggunakan hidrolik kembali, berhubung di tahun 2023 kami sempat menggunakan mesin hidrolik jadi kasihan jika mesin tahun lalu tidak digunakan lagi," tambahnya.

Rencananya, ogoh-ogoh ‘Kala Rau’ akan ikut serta dalam lomba di kota Denpasar. Proses pengerjaannya biasanya dimulai pada jam-jam malam, meskipun tidak menentu. 

"Gagasan di balik 'Kala Rau' adalah untuk mengajak masyarakat memahami hakikat kehidupan dan tanggung jawab masing-masing individu," tandas Gung Baluk. "Semoga di tahun 2024 ini semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar, aman, dan damai dalam situasi dan kondisi apapun."

Dengan begitu, ogoh-ogoh ‘Kala Rau’ bukan hanya menjadi simbol perayaan Nyepi dan menyambut Tahun Baru Caka 1946, tetapi juga cerminan dari kebijaksanaan dan pemahaman akan kehidupan yang mendalam, yang dihadirkan melalui seni dan kreativitas Bali yang khas. *m03


Komentar