Awal Tahun, 3 Kasus Rabies di Jembrana
Vaksinasi Rabies
Hewan Penular Rabies (HPR)
Balai Besar Veteriner (BBVet)
Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana
drh I Wayan Widarsa
NEGARA, NusaBali - Kasus rabies di Kabupaten Jembrana pada awal tahun 2024 ini kembali bertambah. Januari 2024, tercatat ada tiga kasus hewan penular rabies (HPR) yang dinyatakan positif rabies. Ketiga kasus rabies itu tersebar di tiga wilayah berbeda.
Seusai data yang diterima NusaBali, tiga kasus hewan positif rabies itu terdiri dari dua ekor anjing dan seekor kucing. Pertama, kasus seekor anjing rabies di Banjar Pengajaran Kaler, Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Jembrana, Minggu (7/1).
Kemudian pada Jumat (12/1), ada sampel seekor kucing dengan hasil positif rabies di Banjar/Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. Teranyar, pada Rabu (24/1), kembali ada sampel seekor anjing yang menunjukkan hasil positif rabies di Banjar Sambung, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana drh I Wayan Widarsa, Sabtu (27/1), mengatakan, sebelumnya ada mengirim lima sampel HPR ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar di bulan Januari ini. Dari lima sampel itu, tiga sampel dinyatakan positif rabies.
Menurut Widarsa, kasus anjing rabies yang terakhir di Banjar Sembung, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, dilaporkan sempat menyerang seorang warga. Untuk korbannya sudah ditangani pihak Dinas Kesehatan Jembrana. "Korban sudah ditangani lebih dulu. Kita kan juga turun mengambil sampel karena ada laporan kasus gigitan," ujarnya.
Widarsa menyatakan, setiap menerima hasil sampel positif rabies, pihaknya sudah langsung ditindaklanjuti timnya dengan melaksanakan vaksinasi emergency rabies di wilayah setempat. Hasil vaksinasi emergency rabies oleh tim Medik Veteriner (Medikvet) Kecamatan Mendoyo yang turun ke Banjar Sembung, Kamis (25/1), berhasil memvaksin 59 ekor anjing dan 4 ekor kucing.
"Awal tahun ini kami uga terus menggerakkan vaksinasi emergency di tiap kecamatan. Sejak tanggal 1 Januari sudah ada sekitar 600-an HPR yang divaksin. Itu kami kerjakan sambil menunggu vaksinasi massal," ucap Widarsa.
Selain gerak aktif petugas di lapangan, Widarsa berharap keaktifan masyarakat untuk memastikan vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaannya. Jika menemukan HPR yang menunjukan gelagat mencurigakan, diharap segera melapor ke petugas Medikvet ataupun aparat desa setempat.
"Yang paling penting juga, jangan sekali-sekali remehkan luka karena gigitan maupun diserang HPR. Sekecil apapun lukanya, segera cuci dengan sabun pada air mengalir dan lapor ke faskes (fasilitas kesehatan) terdekat," ucap Widarsa.7ode
1
Komentar