Ditatah, Selongsong Peluru Jadi Produk Kerajinan
DENPASAR, NusaBali - Bali memiliki beragam jenis industri kerajinan. Salah satunya kerajinan ukiran suvenir selongsong peluru. Sebagaimana namanya kerajinan selongsong peluru merupakan kerajinan ukiran yang berbahan selongsong peluru. Ukuran atau kalibernya berbeda-beda. Mulai dari 40 sampai dengan 105 milimeter (mm)
Tema ukirannya bersumber dari cerita Ramayana dan Mahabhrata. Untuk tema Ramayana menggambarkan figur Rama -Shinta. Sedangkan dari cerita Mahabhrata, yang banyak diambil sebagai tema adalah adegan perang Bharatayudha, ketika Arjuna berangkat ke medan perang naik kereta dengan sais Sri Kresna. Atau juga ukiran dengan tema lain, sesuai dengan pesanan.
“Yang banyak memang ukiran cerita Ramayana dan Mahabhrata,” ujar I Nyoman Jero, salah seorang perajin di Desa Kamasan, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Minggu (28/1).
Untuk diketahui Desa Kamasan, Klungkung, merupakan salah satu sentra kerajinan, sekaligus desa wisata di Klungkung.
Kerajinan mengukir selongsong peluru, merupakan salah satu jenis kerajinan di desa yang terletak sekitar 3 kilometer selatan Kota Semarapura.
Kerajinan lain yang banyak digeluti warga Kamasan, adalah pembuatan bokor, perhiasan emas dan perak, membuat kerajinan seni lukis wayang Kamasan. Juga ada kerajinan tenun tradisional yakni kain songket.
“Tiyang (saya) belajar membuat kerajinan selongsong sejak bujang,” ungkap Nyoman Jero. Dia belajar pada I Made Sekar (alm) salah seorang perintis kerajinan ukiran selongsong di Kamasan. Sekitar tahun 1990-an, Jero akhirnya mandiri sampai sekarang.
Sebagai perajin, Jero mengakui ada suka-dukanya. “Sukanya kalau pesanan banyak.” ujarnya. Seperti saat pelaksanaan event G20, (Oktober-November 2022). Ketika itu, Jero mendapatkan pesanan 50 biji suvernir selongsong peluru. Dukanya sudah pasti apabila pesanan sepi.
“Namun rata-rata dalam sebulan bisa sampai 10 yang terjual,”ujarnya.
Harga ukiran selongsong peluru bervariasi, mulai dari Rp50 ribu sampai Rp2 juta per biji. “Tergantung dari besar kecilnya,” ujarnya.
Bahan baku yakni selongsong peluru dibeli dari pelanggan asal Jawa. “Memang ada langganan,” ujarnya. Belakangan bahan baku semakin langka. Hal itu dikarena selongsong peluru saat ini kebanyakan dari besi, sehingga sulit diukir. Sedang sebelumnya, selongsong peluru kebanyakan kuningan, sehingga gampang ditatah.
Jero mengiyakan, kerajinan selongsong peluru merupakan salah satu dari bentuk kerajinan berbahan logam di Kamasan. “ Ya, juga bareng dengan kerajinan lainnya,” ucap Jero. K17.
1
Komentar