Waspada Gelombang Tinggi hingga 2 Meter di Perairan Selatan Bali
MANGUPURA, NusaBali - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memberikan peringatan dini terkait potensi tinggi gelombang laut di perairan selatan Bali. Menurut prediksi BBMKG, gelombang laut diperkirakan dapat mencapai 2 meter atau lebih dalam kurun waktu tiga hari ke depan.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya, menjelaskan potensi gelombang tinggi disebabkan adanya konvergensi angin di sekitar wilayah Bali, yang dapat mendukung pertumbuhan awan konvektif. Sementara suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berada dalam kisaran 28 hingga 31 derajat Celsius.
“Selain itu juga diakibatkan karena massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 200 mb atau setara dengan 12.000 meter,” ujarnya, pada Senin (29/1).
Wiryajaya juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan disertai petir atau kilat dan angin kencang berdurasi singkat. Potensi cuaca ekstrem ini dapat terjadi di sebagian besar wilayah Bali, termasuk selat Bali bagian selatan, selat Badung, selat Lombok bagian selatan, perairan Bali, dan Samudera Hindia selatan Bali. Masyarakat juga diminta untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem, seperti genangan air, banjir, dan pohon tumbang.
“Khususnya bagi nelayan dan pelaku kegiatan wisata Bahari, kami mengimbau untuk mewaspadai potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di perairan selatan Bali,” imbau Wiryajaya.
Disamping itu, pihaknya juga menyarankan agar masyarakat selalu memerhatikan informasi terbaru dari pihak yang berwenang, khususnya terkait peringatan dini cuaca atau iklim ekstrem. Dengan demikian, diharapkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat dapat membantu mengurangi risiko dan dampak dari potensi cuaca buruk yang mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan.
“Tentunya kami selalu mengupdate dan mengimbau kepada masyarakat untuk terus memantau dari hasil prakiraan kami. Dapat berupa dari media sosial dan dari radio, dan kami juga saat ini telah bekerja sama dengan stasiun televisi. Jadi masyarakat bisa mengupdate informasi cuaca di kanal-kanal tersebut,” kata Wiryajaya. 7 ol3
“Selain itu juga diakibatkan karena massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 200 mb atau setara dengan 12.000 meter,” ujarnya, pada Senin (29/1).
Wiryajaya juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan disertai petir atau kilat dan angin kencang berdurasi singkat. Potensi cuaca ekstrem ini dapat terjadi di sebagian besar wilayah Bali, termasuk selat Bali bagian selatan, selat Badung, selat Lombok bagian selatan, perairan Bali, dan Samudera Hindia selatan Bali. Masyarakat juga diminta untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem, seperti genangan air, banjir, dan pohon tumbang.
“Khususnya bagi nelayan dan pelaku kegiatan wisata Bahari, kami mengimbau untuk mewaspadai potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di perairan selatan Bali,” imbau Wiryajaya.
Disamping itu, pihaknya juga menyarankan agar masyarakat selalu memerhatikan informasi terbaru dari pihak yang berwenang, khususnya terkait peringatan dini cuaca atau iklim ekstrem. Dengan demikian, diharapkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat dapat membantu mengurangi risiko dan dampak dari potensi cuaca buruk yang mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan.
“Tentunya kami selalu mengupdate dan mengimbau kepada masyarakat untuk terus memantau dari hasil prakiraan kami. Dapat berupa dari media sosial dan dari radio, dan kami juga saat ini telah bekerja sama dengan stasiun televisi. Jadi masyarakat bisa mengupdate informasi cuaca di kanal-kanal tersebut,” kata Wiryajaya. 7 ol3
1
Komentar