Diterpa Hujan, Rumah Tua Roboh
SINGARAJA, NusaBali - Sebuah rumah milik warga bernama Putu Kresnadana, 39, di Banjar Dinas Ambengan, Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng, roboh pada Senin (29/1) dinihari sekitar pukul 03.30 Wita. Bangunan rumah permanen itu roboh hingga nyaris rata dengan tanah karena diterpa hujan deras.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika mengatakan, rumah tersebut roboh karena kondisi rumah sudah rapuh dan penyangganya sudah lapuk. Beruntung ambruknya rumah tersebut tak sampai memakan korban jiwa. Korban berhasil selamat walaupun saat musibah itu terjadi korban sedang berada di dalam rumah.
“Penyebab robohnya rumah karena dampak hujan yang lama. Sehingga menjadi beban di bagian atap genteng rumah. Selain itu juga karena bangunan tua yang kayu-kayunya sudah agak lapuk. Rumah itu diketahui berdiri sejak 1974. Rumah tersebut ditempati sendiri dan nihil korban jiwa atau luka saat kejadian,” ujar AKP Diatmika.
Namun pasca ambruk, rumah tersebut kini tak bisa dihuni lagi lantaran hampir seluruh bagian rumah seluas 10 meter x 25 meter itu rusak. Kejadian itu mengakibatkan korban mengalami kerugian sebanyak Rp 150 juta.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi menyampaikan, pihaknya telah menerima laporan kejadian rumah roboh di Desa Banjar tersebut. Ia memastikan penyebab kejadian itu karena bencana alam hujan deras. Selain itu kondisi bangunan juga sudah rapuh.
Pihaknya akan mencoba mengusulkan agar korban dapat diberikan bantuan bencana. Mengingat rumah tersebut merupakan tempat tinggal korban satu-satunya. “Bisa diusulkan bantuan menunggu permohonan yang bersangkutan dan desa. Nanti tim bantuan sosial yang akan mengasesmen,” ucapnya.
Petugas BPBD akan dikerahkan membantu pembersihan material rumah yang roboh pada Selasa (30/1). Petugas juga akan memberikan bantuan terpal ataupun sarana logistik jika korban membutuhkan. “Sementara ini korban memanfaatkan bangunan di belakang rumahnya untuk tempat tinggal sementara,” imbuh dia.7 mzk
“Penyebab robohnya rumah karena dampak hujan yang lama. Sehingga menjadi beban di bagian atap genteng rumah. Selain itu juga karena bangunan tua yang kayu-kayunya sudah agak lapuk. Rumah itu diketahui berdiri sejak 1974. Rumah tersebut ditempati sendiri dan nihil korban jiwa atau luka saat kejadian,” ujar AKP Diatmika.
Namun pasca ambruk, rumah tersebut kini tak bisa dihuni lagi lantaran hampir seluruh bagian rumah seluas 10 meter x 25 meter itu rusak. Kejadian itu mengakibatkan korban mengalami kerugian sebanyak Rp 150 juta.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi menyampaikan, pihaknya telah menerima laporan kejadian rumah roboh di Desa Banjar tersebut. Ia memastikan penyebab kejadian itu karena bencana alam hujan deras. Selain itu kondisi bangunan juga sudah rapuh.
Pihaknya akan mencoba mengusulkan agar korban dapat diberikan bantuan bencana. Mengingat rumah tersebut merupakan tempat tinggal korban satu-satunya. “Bisa diusulkan bantuan menunggu permohonan yang bersangkutan dan desa. Nanti tim bantuan sosial yang akan mengasesmen,” ucapnya.
Petugas BPBD akan dikerahkan membantu pembersihan material rumah yang roboh pada Selasa (30/1). Petugas juga akan memberikan bantuan terpal ataupun sarana logistik jika korban membutuhkan. “Sementara ini korban memanfaatkan bangunan di belakang rumahnya untuk tempat tinggal sementara,” imbuh dia.7 mzk
Komentar