PLN Imbau Masyarakat Cek Instalasi Listrik dan Peralatan Elektronik
Antisipasi Tersetrum dan Sambaran Petir saat Musim Hujan
DENPASAR, NusaBali - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali mengimbau masyarakat agar melakukan pengecekan rutin instalasi listrik dan peralatan elektronik di rumah masing-masing. Sebab, dalam musim penghujan rentan terjadi sambaran petir dan korsleting listrik yang dapat membahayakan.
Hal ini menyusul adanya peringatan dini yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali agar mewaspadai akan adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat di wilayah Bali bagian Barat, Tengah, dan Utara.
General Manager PT PLN (Persero) UID Bali I Wayan Udayana, Senin (29/1), menyampaikan curah hujan dengan intensitas tinggi yang dapat menimbulkan banjir rentan menimbulkan kecelakaan akibat tersengat listrik. Agar kelistrikan di sekitar masyarakat selalu dalam kondisi aman, Udayana mengajak masyarakat untuk memperhatikan instalasi listrik dalam bangunan serta berbagai alat elektronik.
“Hindari korsleting listrik akibat kondisi berbahaya, seperti kabel instalasi yang terkelupas atau terkena tetesan air dari atap yang bocor. Hal ini sangat berbahaya dan berpotensi menyebabkan hubungan arus pendek,” ungkapnya.
Udayana mengatakan agar pelanggan mengecek lagi secara menyeluruh posisi stop kontak, kabel rol yang dimiliki, kemudian peralatan elektronik yang dekat dengan lantai untuk mengantisipasi jika terjadi banjir.
“Apabila air permukaan semakin tinggi segera matikan aliran listrik melalui MCB (Mini Circuit Breaker) di kWh meter, sehingga tidak ada listrik yang mengalir di dalam rumah,” tutur Udayana.
Dia menjelaskan bahwa jika banjir telah surut, masyarakat harus tetap berhati-hati dengan memastikan seluruh kondisi peralatan listrik yang sempat terendam dalam keadaan yang kering sebelum listrik kembali dinyalakan.
Tak hanya banjir, hujan yang disertai dengan petir juga patut diwaspadai. Untuk meminimalisir potensi kebakaran alat eletronik tersambar petir, segera matikan alat elektronik dan cabut kabel dari stop kontak ketika ada petir.
“Masyarakat diimbau agar tidak beraktivitas di sekitar jaringan listrik, misalnya mendirikan bangunan, memasang baliho, bermain layang–layang, melakukan pemangkasan pohon di dekat jaringan listrik PLN, dengan memperhatikan jarak aman sekitar 3 meter dari jaringan listrik. Hal ini sangat berbahaya dan dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan ketenagalistrikan,” tandas Udayana.
Udayana menekankan pentingnya pemahaman terhadap bahaya listrik di masyarakat agar suplai listrik tetap aman dan terjaga. Karena menjaga kelancaran pasokan listrik tak hanya menjadi tanggung jawab PLN, namun di mohon juga peran serta masyarakat, karena dalam hal ini kita membutuhkan sinergi yang baik.
“Apabila masyarakat mengetahui adanya kondisi yang membahayakan seperti melihat pohon yang dahannya mendekati jaringan listrik, mohon untuk tidak ditangani sendiri tapi segera lapor melalui aplikasi PLN Mobile,” imbuhnya.
Dia berharap melalui imbauan ini masyarakat akan semakin tergugah dan menambah pemahaman, sehingga meningkatkan kepedulian terhadap keamanan dan keselamatan ketenagalistrikan khususnya di masyarakat umum. 7 mis
General Manager PT PLN (Persero) UID Bali I Wayan Udayana, Senin (29/1), menyampaikan curah hujan dengan intensitas tinggi yang dapat menimbulkan banjir rentan menimbulkan kecelakaan akibat tersengat listrik. Agar kelistrikan di sekitar masyarakat selalu dalam kondisi aman, Udayana mengajak masyarakat untuk memperhatikan instalasi listrik dalam bangunan serta berbagai alat elektronik.
“Hindari korsleting listrik akibat kondisi berbahaya, seperti kabel instalasi yang terkelupas atau terkena tetesan air dari atap yang bocor. Hal ini sangat berbahaya dan berpotensi menyebabkan hubungan arus pendek,” ungkapnya.
Udayana mengatakan agar pelanggan mengecek lagi secara menyeluruh posisi stop kontak, kabel rol yang dimiliki, kemudian peralatan elektronik yang dekat dengan lantai untuk mengantisipasi jika terjadi banjir.
“Apabila air permukaan semakin tinggi segera matikan aliran listrik melalui MCB (Mini Circuit Breaker) di kWh meter, sehingga tidak ada listrik yang mengalir di dalam rumah,” tutur Udayana.
Dia menjelaskan bahwa jika banjir telah surut, masyarakat harus tetap berhati-hati dengan memastikan seluruh kondisi peralatan listrik yang sempat terendam dalam keadaan yang kering sebelum listrik kembali dinyalakan.
Tak hanya banjir, hujan yang disertai dengan petir juga patut diwaspadai. Untuk meminimalisir potensi kebakaran alat eletronik tersambar petir, segera matikan alat elektronik dan cabut kabel dari stop kontak ketika ada petir.
“Masyarakat diimbau agar tidak beraktivitas di sekitar jaringan listrik, misalnya mendirikan bangunan, memasang baliho, bermain layang–layang, melakukan pemangkasan pohon di dekat jaringan listrik PLN, dengan memperhatikan jarak aman sekitar 3 meter dari jaringan listrik. Hal ini sangat berbahaya dan dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan ketenagalistrikan,” tandas Udayana.
Udayana menekankan pentingnya pemahaman terhadap bahaya listrik di masyarakat agar suplai listrik tetap aman dan terjaga. Karena menjaga kelancaran pasokan listrik tak hanya menjadi tanggung jawab PLN, namun di mohon juga peran serta masyarakat, karena dalam hal ini kita membutuhkan sinergi yang baik.
“Apabila masyarakat mengetahui adanya kondisi yang membahayakan seperti melihat pohon yang dahannya mendekati jaringan listrik, mohon untuk tidak ditangani sendiri tapi segera lapor melalui aplikasi PLN Mobile,” imbuhnya.
Dia berharap melalui imbauan ini masyarakat akan semakin tergugah dan menambah pemahaman, sehingga meningkatkan kepedulian terhadap keamanan dan keselamatan ketenagalistrikan khususnya di masyarakat umum. 7 mis
Komentar