PHRI Optimistis Bali Raih 6 Juta Wisman
Selain promosi, syarat keamanan dan kenyamanan mesti terjaga kondusif.
DENPASAR, NusaBali
Kalangan industri pariwisata optimistis tahun 2024 ini Bali bisa merengkuh 6 juta wisatawan mancanegara (wisman). Optimisme tersebut berkaca pada trend kunjungan wisatawan, khususnya wisman yang terus meningkat pasca pandemi Covid-19.
Tahun 2022 lalu kunjungan wisman baru mencapai 2,2 juta. Kemudian tahun 2023 ini mampu mendatangkan 5,3 juta wisman yang datang berwisata ke Bali.
Namun demikian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mengakui pencapaian tersebut tidak akan serta merta terwujud. Harus ada sejumlah syarat yang ditempuh.
Selain gencar melakukan promosi daya tarik wisata Pulau Seribu Pura ini, syarat lain ialah kondisi kenyamanan dan keamanan Bali mesti terjaga dan kondusif. Terutama pelaksanaan pesta demokrasi yakni Pemilu 2024 diharap berlangsung dengan aman dan lancar."Laksanakan pesta demokrasi dengan gembira. Jangan terjadi keributan, apalagi gontok-gontokan, yang bisa menyebabkan wisatawan takut datang ke Bali " harap Ketua BPC PHRI Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya atau Rai Suryawijaya, Senin (29/1).
Tegasnya, jaminan kenyamanan dan keamanan itulah sebagai salah satu yang mendasar dalam pariwisata. Hal itu, kata Rai Suryawijaya, karena sebagaimana diketahui bisnis pariwisata merupakan bisnis yang rentan terhadap isu-isu keamanan salah satunya.
"Apabila keamanan dan kenyamanan terjamin, tentu tidak akan menyebabkan waswas wisatawan untuk datang,"terang tokoh pariwisata asal Dalung, Kuta Utara, Badung ini.
Karena orang berwisata tentu ingin menikmati perjalanan dengan perasaan aman dan nyaman. Bukan sebaliknya. Karena itulah, meskipun ada hajatan pesta demokrasi namun keamanan diharapkan terjaga kondusif.
Rai Suryawijaya optimistis bila faktor keamanan dan kenyamanan terpenuhi, kunjungan wisman ke Bali melampui capaian 2023 lalu.
"Selain karena faktor utama, Bali merupakan tujuan wisata internasional yang sudah terkenal," ucap Rai Suryawijaya.
Selain bertumpu pada pasar-pasar tradisional yang sudah ada, yakni Eropa, Australia dan Amerika serta Asia, Rai Suryawijaya meminta pemerintah bersama industri mencari ceruk-ceruk pasar baru.
"Kalau ada dana, kita harapkan pasar dari Eropa Tengah digarap lebih intensif," ujarnya.
Sehingga pasar wisata Bali semakin meluas.
Tingkat hunian kamar hotel pun menurut Rai Suryawijaya akan dalam posisi baik, jika kunjungan wisman ramai. "Bisa rata-rata sampai 75-80 persen,"ujar pria yang juga Wakil Ketua BPD PHRI Bali ini.k17.
1
Komentar