Tlatar Mandalaloka, Spot Baru Ekslusif di Garuda Wisnu Kencana Cultural Park
Bisa Tampung 2.000 Pengunjung, Jadi Tempat Gelaran Semi Outdoor
Lokasi dari Tlatar Mandalaloka GWK ini tidak jauh dari Lotus Pond tempat diselenggarakannya Gala Dinner kepala negara KTT G20 pada November 2022 lalu
MANGUPURA, NusaBali
Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Desa Ungasan, Kuta Selatan, Badung kembali menciptakan pengalaman baru bagi pengunjungnya dengan adanya bangunan baru ‘Tlatar Mandalaloka’, sebuah area semi outdoor yang dirancang dengan dome atau membrane raksasa. Marketing Communications & Event Division Head GWK, Andre R Prawiradisastra menerangkan bangunan teranyar itu baru di-launching saat acara Hari Arak Bali pada, Senin (29/1) sore. Lanjut Andre, Tlatar Mandalaloka menjadi sebuah inovasi menarik di GWK Cultural Park.
“Nama Tlatar sendiri berasal dari kata halaman atau pekarangan dalam bahasa Bali, yang mencerminkan konsep ruang terbuka ini," kata Andre saat dikonfirmasi pada, Selasa (30/1) siang. Lebih jauh dikatakan, salah satu keunggulan dari Tlatar Mandalaloka adalah kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan kondisi cuaca. Lokasi dari Tlatar Mandalaloka itu tidak jauh dari Lotus Pond tempat diselenggarakannya gelaran Gala Dinner para kepala negara/pemerintahan KTT G20 pada November 2022 lalu.
“Jadi kalau cuaca sedang tidak mendukung, misalnya hujan atau panas, di sini lebih proporsional karena pengunjung tidak akan kehujanan dan kepanasan," katanya. Dikatakan Andre, acara Hari Arak Bali pada, Senin sore menjadi peluncuran perdana di Tlatar Mandalaloka, menjadikannya tempat eksklusif untuk berbagai acara di masa mendatang.
Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Desa Ungasan, Kuta Selatan, Badung kembali menciptakan pengalaman baru bagi pengunjungnya dengan adanya bangunan baru ‘Tlatar Mandalaloka’, sebuah area semi outdoor yang dirancang dengan dome atau membrane raksasa. Marketing Communications & Event Division Head GWK, Andre R Prawiradisastra menerangkan bangunan teranyar itu baru di-launching saat acara Hari Arak Bali pada, Senin (29/1) sore. Lanjut Andre, Tlatar Mandalaloka menjadi sebuah inovasi menarik di GWK Cultural Park.
“Nama Tlatar sendiri berasal dari kata halaman atau pekarangan dalam bahasa Bali, yang mencerminkan konsep ruang terbuka ini," kata Andre saat dikonfirmasi pada, Selasa (30/1) siang. Lebih jauh dikatakan, salah satu keunggulan dari Tlatar Mandalaloka adalah kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan kondisi cuaca. Lokasi dari Tlatar Mandalaloka itu tidak jauh dari Lotus Pond tempat diselenggarakannya gelaran Gala Dinner para kepala negara/pemerintahan KTT G20 pada November 2022 lalu.
“Jadi kalau cuaca sedang tidak mendukung, misalnya hujan atau panas, di sini lebih proporsional karena pengunjung tidak akan kehujanan dan kepanasan," katanya. Dikatakan Andre, acara Hari Arak Bali pada, Senin sore menjadi peluncuran perdana di Tlatar Mandalaloka, menjadikannya tempat eksklusif untuk berbagai acara di masa mendatang.
Dengan kapasitas hingga 2.000 orang, Tlatar Mandalaloka diharapkan menjadi pusat aktivitas outbond dan lainnya di GWK Cultural Park. "Kami berencana untuk memindahkan semua aktivitas yang berhubungan dengan outbond atau kegiatan lainnya ke sini. Dengan begitu, pengunjung dapat menikmati berbagai kegiatan di siang hari dengan kenyamanan di Tlatar Mandalaloka," ungkap Andre. Selain Tlatar Mandalaloka, GWK Cultural Park juga memperkenalkan jembatan baru yang menghubungkan Plaza Garuda dengan patung GWK yang bernama Titian Garuda.
Jembatan ini memiliki panjang lebih dari 500 meter dan dirancang untuk memudahkan akses pengunjung ke berbagai area di GWK Cultural Park. “Jembatan ini akan menjadi penghubung utama antara plaza Garuda dengan patung GWK. Sebelumnya, pengunjung di acara festival park tidak bisa melewati area tersebut, tetapi dengan hadirnya jembatan ini, akses ke patung GWK menjadi lebih mudah," jelas Andre.
Foto: Jembatan ‘Titian Garuda’ fasilitas baru lainnya yang kini sedang disiapkan di GWK. -RIKHA SETYA
Meskipun belum sepenuhnya selesai, dengan proses pengujian keamanan, pencahayaan, dan lampu jalan masih berlangsung, Tlatar Mandalaloka dan jembatan baru ini diharapkan menjadi spot favorit bagi para pengunjung yang ingin mengabadikan momen mereka di GWK Cultural Park. Dengan latar belakang patung GWK yang jelas terlihat, kedua fasilitas baru ini menjadi destinasi foto yang menarik di GWK Cultural Park.
“Jembatan ini belum jadi 100 persen masih dalam tahap tes keamanan dan lainnya, termasuk pencahayaan, lighting, lampu jalan masih proses dan belum diaktifkan. Jadi sebetulnya dibangunnya jembatan ini menjadi spot terbaru untuk berfoto, karena kalau ke atas, background foto dengan latar patung GWK akan terlihat dengan jelas dan bagus sekali,” pungkasnya. 7 ol3
Komentar