Wayang Cenk Blonk Meriahkan Bulan Bahasa Bali
Ada Lomba Bebanyolan alias Stand Up Comedy
DENPASAR, NusaBali - Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali siap menggelar kegiatan Bulan Bahasa Bali (BBB) VI tahun 2024 yang akan berlangsung mulai 1 Februari-2 Maret 2024. Penyelenggaraan tahun ini semakin menarik dengan hadirnya pertunjukan Wayang Cenk Blonk yang akan mensosialisasikan penggunaan bahasa Bali yang baik dan benar.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha menjelaskan pelaksanaan BBB ke-6 ini mengangkat tema ‘Jana Kerthi Dharma Sadhu Nuraga’ yang bermakna Bulan Bahasa Bali merupakan altar pemuliaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali sebagai sumber kebenaran, kebijaksanaan dan cinta kasih untuk memperkuat jati diri krama Bali.
Tema ini diterjemahkan ke dalam 6 agenda, yakni Wimbakara (Lomba), Sesolahan (Seni Pertunjukkan), Widyatula (Seminar), Kriyaloka (Workshop) dan Reka Aksara (Pameran). Tahun ini juga memberikan penghargaan Bali Kerthi Nugraha Mahottama kepada tokoh penggiat sastra. “BBB dalam pelaksanaannya sudah memasuki tahun ke-6, sehingga ada hal yang berbeda dari pelaksanaan-pelaksanaan sebelumnya. Ini penting, sehingga berikutnya ini bisa memperkuat jati diri krama Bali,” jelasnya dalam konferensi pers di Taman Budaya (Art Centre) Denpasar, Selasa (30/1).
Pembukaan BBB ke-6 pada Kamis, 1 Februari 2024 di Taman Budaya (Art Centre) Provinsi Bali akan dimeriahkan dengan Festival Nyurat Lontar yang menghadirkan 500 orang peserta dan Festival Ngetik Aksara Bali dengan keyboard aksara Bali dengan melibatkan sebanyak 200 orang peserta. Sementara dalam agenda Wimbakara (Lomba) menyajikan berbagai jenis lomba dengan jumlah 20 lomba. “Lomba akan dibagi menjadi 2 kategori, yakni lomba yang pesertanya adalah perwakilan Kabupaten/Kota (6 lomba) dan lomba yang diikuti oleh masyarakat umum (14 Lomba),” jelasnya.
Kurator BBB Drs I Gede Nala Antara MHum menambahkan, utsawa yang wajib diikuti kabupaten/kota, seperti nyurat bahasa Bali tingkat SMP, wimbakara mesatua krama istri dan prajuri desa adat. “Semua Kabupaten/Kota menyatakan siap mengikuti semua lomba untuk kategori wajib,” ungkapnya. Ada lomba kategori baru yang akan menjadi ikon baru dalam Bulan Bahasa Bali yakni lomba bebanyolan (stand up comedy). “Yang baru lomba bebanyolan atau stand up comedy dan ada jumlah peserta lomba yang cukup banyak peminat adalah lomba gending rare, kuotanya sudah penuh,” ungkapnya.
Untuk Sesolahan (Seni Pertunjukan) akan mementaskan sebanyak 5 kali pertunjukan, dengan rincian pentunjukan pembukaan dengan lakon Smaradahana, pertunjukkan penutupan dengan lakon Andabhuwana, dan Panggung Apresiasi Sastra dengan lakon Jaratkaru. Untuk Panggung Apresiasi Sastra ini akan mementaskan Wayan Cenk Blonk. “Nanti bisa disimak bagaimana penggunaan bahasa Bali yang baik dan benar ketika wayang dipentaskan agar lebih mudah diserap oleh anak-anak,” jelasnya.
Untuk agenda Widyatula (Seminar) akan dilaksanakan sebanyak 2 kali, yakni Seminar Bahasa, Aksara dan Sastra Bali. Diisi pula bedah Lontar dengan judul Wreti Sesana/Dharma Kahuripan/Putra Sesana/Sila Krama. Untuk Kriyaloka (Workshop) juga diselenggarakan sebanyak 2 kali, yaitu Pengembangan Aksara dan Pasang Aksara Bali dan workshop Drama Bali Modern. Sementara Reka Aksara (Pameran) mengambil tema ‘Transformasi Bahasa, Aksara dan Sastra Bali dalam Teknologi Kreatif’. Pameran akan diikuti oleh Perajin, Penenun, Pangusada, dan sebagainya.
Sementara itu untuk Bali Kerthi Nugraha Mahottama penerimanya sebanyak 2 orang yang proses seleksinya dimulai dari usulan masing-masing kabupaten/kota yang mengirimkan 2 nama sebagai calon penerima penghargaan, lalu diseleksi oleh tim penilai. 7 a
Tema ini diterjemahkan ke dalam 6 agenda, yakni Wimbakara (Lomba), Sesolahan (Seni Pertunjukkan), Widyatula (Seminar), Kriyaloka (Workshop) dan Reka Aksara (Pameran). Tahun ini juga memberikan penghargaan Bali Kerthi Nugraha Mahottama kepada tokoh penggiat sastra. “BBB dalam pelaksanaannya sudah memasuki tahun ke-6, sehingga ada hal yang berbeda dari pelaksanaan-pelaksanaan sebelumnya. Ini penting, sehingga berikutnya ini bisa memperkuat jati diri krama Bali,” jelasnya dalam konferensi pers di Taman Budaya (Art Centre) Denpasar, Selasa (30/1).
Pembukaan BBB ke-6 pada Kamis, 1 Februari 2024 di Taman Budaya (Art Centre) Provinsi Bali akan dimeriahkan dengan Festival Nyurat Lontar yang menghadirkan 500 orang peserta dan Festival Ngetik Aksara Bali dengan keyboard aksara Bali dengan melibatkan sebanyak 200 orang peserta. Sementara dalam agenda Wimbakara (Lomba) menyajikan berbagai jenis lomba dengan jumlah 20 lomba. “Lomba akan dibagi menjadi 2 kategori, yakni lomba yang pesertanya adalah perwakilan Kabupaten/Kota (6 lomba) dan lomba yang diikuti oleh masyarakat umum (14 Lomba),” jelasnya.
Kurator BBB Drs I Gede Nala Antara MHum menambahkan, utsawa yang wajib diikuti kabupaten/kota, seperti nyurat bahasa Bali tingkat SMP, wimbakara mesatua krama istri dan prajuri desa adat. “Semua Kabupaten/Kota menyatakan siap mengikuti semua lomba untuk kategori wajib,” ungkapnya. Ada lomba kategori baru yang akan menjadi ikon baru dalam Bulan Bahasa Bali yakni lomba bebanyolan (stand up comedy). “Yang baru lomba bebanyolan atau stand up comedy dan ada jumlah peserta lomba yang cukup banyak peminat adalah lomba gending rare, kuotanya sudah penuh,” ungkapnya.
Untuk Sesolahan (Seni Pertunjukan) akan mementaskan sebanyak 5 kali pertunjukan, dengan rincian pentunjukan pembukaan dengan lakon Smaradahana, pertunjukkan penutupan dengan lakon Andabhuwana, dan Panggung Apresiasi Sastra dengan lakon Jaratkaru. Untuk Panggung Apresiasi Sastra ini akan mementaskan Wayan Cenk Blonk. “Nanti bisa disimak bagaimana penggunaan bahasa Bali yang baik dan benar ketika wayang dipentaskan agar lebih mudah diserap oleh anak-anak,” jelasnya.
Untuk agenda Widyatula (Seminar) akan dilaksanakan sebanyak 2 kali, yakni Seminar Bahasa, Aksara dan Sastra Bali. Diisi pula bedah Lontar dengan judul Wreti Sesana/Dharma Kahuripan/Putra Sesana/Sila Krama. Untuk Kriyaloka (Workshop) juga diselenggarakan sebanyak 2 kali, yaitu Pengembangan Aksara dan Pasang Aksara Bali dan workshop Drama Bali Modern. Sementara Reka Aksara (Pameran) mengambil tema ‘Transformasi Bahasa, Aksara dan Sastra Bali dalam Teknologi Kreatif’. Pameran akan diikuti oleh Perajin, Penenun, Pangusada, dan sebagainya.
Sementara itu untuk Bali Kerthi Nugraha Mahottama penerimanya sebanyak 2 orang yang proses seleksinya dimulai dari usulan masing-masing kabupaten/kota yang mengirimkan 2 nama sebagai calon penerima penghargaan, lalu diseleksi oleh tim penilai. 7 a
1
Komentar