PUPR Denpasar Bersihkan Sampah dan Rompes Pohon Liar di Sungai
DENPASAR, NusaBali - Intensitas hujan yang mulai meningkat di Kota Denpasar membuat Pasukan Biru Prokasih Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar terus meningkatkan kesiapsiagaan. Untuk mengantisipasi banjir akibat meningkatnya curah hujan ini, dilaksanakan pembersihan sungai, jaring sampah, serta perompesan pohon liar di saluran air.
Kali ini, pembersihan menyasar sungai di kawasan Jalan Tukad Unda, Selasa (30/1). Kadis PUPR Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Bagus Airawata didampingi Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Gandi Dananjaya, menjelaskan PUPR Kota Denpasar melalui Pasukan Biru Prokasih terus menggencarkan pembersihan sungai dan saluran air.
Apalagi saat ini intensitas hujan mengalami peningkatan di beberapa wilayah Kota Denpasar. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya antisipasi mencegah meluapnya air sungai atau saluran air akibat adanya sedimentasi, sumbatan sampah atau benda lainnya di sungai.
“Pembersihan ini lebih pada upaya untuk mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya. Hal ini dilaksanakan secara rutin, sehingga saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan di titik tertentu. Selain itu curah hujan tinggi yang terjadi dikhawatirkan membawa sampah kiriman, sehingga harus segera diatensi,” ucap Agung Airawata.
Dikatakannya, dari kegiatan yang juga dilaksanakan rutin setiap hari ini ditemukan permasalahan klasik. Yakni masih ditemukannya sampah yang memenuhi sungai dan salter penjaring sampah. Kondisi inilah yang biasanya menimbulkan banjir atau luapan air saat musim hujan akibat tersumbatnya saluran air.
“Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air,” jelasnya.
Agung Ariawata mengatakan secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Denpasar sudah baik. Namun banjir dan genangan terjadi akibat tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat, namun pasca hujan reda akan segera kembali normal.
"Kita ketahui Denpasar merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi perjalanan air menuju muara,” imbuhnya.
Agung Ariawata mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan sungai dan saluran air lainnya. Hal ini karena saat ini musim hujan. Selain itu, Bali khususnya Kota Denpasar yang bertumpu pada sektor pariwisata juga wajib menjaga kebersihan lingkungan.
“Selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara, ini akan mengotori pantai. Jadi masyarakat dimohon untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air,” tandas Agung Airawata. 7 mis
Apalagi saat ini intensitas hujan mengalami peningkatan di beberapa wilayah Kota Denpasar. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya antisipasi mencegah meluapnya air sungai atau saluran air akibat adanya sedimentasi, sumbatan sampah atau benda lainnya di sungai.
“Pembersihan ini lebih pada upaya untuk mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya. Hal ini dilaksanakan secara rutin, sehingga saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan di titik tertentu. Selain itu curah hujan tinggi yang terjadi dikhawatirkan membawa sampah kiriman, sehingga harus segera diatensi,” ucap Agung Airawata.
Dikatakannya, dari kegiatan yang juga dilaksanakan rutin setiap hari ini ditemukan permasalahan klasik. Yakni masih ditemukannya sampah yang memenuhi sungai dan salter penjaring sampah. Kondisi inilah yang biasanya menimbulkan banjir atau luapan air saat musim hujan akibat tersumbatnya saluran air.
“Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air,” jelasnya.
Agung Ariawata mengatakan secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Denpasar sudah baik. Namun banjir dan genangan terjadi akibat tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat, namun pasca hujan reda akan segera kembali normal.
"Kita ketahui Denpasar merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi perjalanan air menuju muara,” imbuhnya.
Agung Ariawata mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan sungai dan saluran air lainnya. Hal ini karena saat ini musim hujan. Selain itu, Bali khususnya Kota Denpasar yang bertumpu pada sektor pariwisata juga wajib menjaga kebersihan lingkungan.
“Selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara, ini akan mengotori pantai. Jadi masyarakat dimohon untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air,” tandas Agung Airawata. 7 mis
1
Komentar