Pasar Kidul Bangli Tidak Aman
Dari penelusuran kepala pasar ini diperkirakan pencuri masuk dari pintu utama sebelah selatan pasar. Karena di dekat pintu tersebut ditemukan ceceran beras dan kacang.
BANGLI, NusaBali
Sejumlah barang milik pedagang di Pasar Kidul Bangli disatroni maling. Aksi pencurian sudah beberapa kali terjadi hingga membuat pedagang resah. Bahkan ada satu lapak pedagang sudah 3 kali disatroni maling. Kondisi ini menjadikan pasar ini tidak aman dari aksi kemalingan.
Salah satu pedagang yang menjadi korban pencurian, Ketut Suci mengaku dalam kuruin waktu sebulan telah tiga kali lapaknya dibobol maling. Adapun barang yang diambil yakni kacang, saus, dan beras. Jika dinominalkan atau kerugian sekitar Rp 1 juta.
Selain dirinya, ada juga beberapa pedagang sempat jadi korban pencurian. Seperti yang dialami Luh Utari. Pencuri mengambil barang dagangan kacang, ketan, dan beras di lapak dagangannya. Kerugian sekitar Rp 2 juta.
"Pencurian juga dialami pedagang lain. Pelaku mengambil komoditi jenis bawang putih. Pencurinya juga cukup pinter atau tidak asal ambil. Pencuri memilih jenis barang yang harganya sedang mahal,” ungkapnya, Rabu (31/1).
Para pedagang di Pasar Kidul meminta jaminan keamanan kepada pengelola pasar atau kepada Dinas Perdagangan Bangli. "Kami sudah bayar retribusi tentu kami minta jaminan keamanan. Kalau tidak ada tindakan dari petugas, tentu kami selaku pedagang merugi," tegasnya.
Para pedadang mengaku kesal dengan kasus pencurian itu. Terlebih mereka berjualan dan membeli barang dagangan dari modal pinjaman. Jadi aneh karena belum mendapat keuntungan malah buntung akibat kemalingan.
Di sisi lain, Pengelola Pasar Kidul Bangli Dewa Agung Adi Oka, saat dikonfirmasi, tidak menampik maraknya aksi pencurian yang terjadi di Pasar Kidul ini. "Hari ini satu pedagang melapor jika barang dagangnya hilang. Atas laporan tersebut kami telah turun dan juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian,” jelasnya.
Dari penelusuran kepala pasar ini diperkirakan pencuri masuk dari pintu utama sebelah selatan pasar. Karena di dekat pintu tersebut ditemukan ceceran beras dan kacang. “Pencuri kemungkinan masuk dari celah pintu atau masuk dengan cara memanjat pintu,” bebernya.
Kepala Pasar asal Desa Jehem, Kecamatan Tembuku ini menyampaikan kondisi sarana pengamanan pasar berupa kamera pemantau atau CCTV telah rusak hingga hingga tidak bisa berfungsi. "Begitu kami ditunjuk selaku pengelola pasar, kondisi CCTV yang terpasang sudah tidak berfungsi,” bebernya.
Atas kondisi tersebut, dia sudah melaporkan ke pejabat Dinas Perdagangan, namun belum mendapat tanggapan. Ditambahkan pula, kebutuhan CCTV sebanyak 18 unit. Dari jumlah tersebut, 8 unit dipasang dibawah dan 8 unit lagi dipasang dilanati II.7esa
1
Komentar