Periksa 10 Saksi, Pelaku Pembuang Bayi di Pantai Masih Misteri
SINGARAJA, NusaBali - Polisi telah memeriksa setidaknya 10 orang saksi dalam penyelidikan kasus penemuan organ bayi di Pantai Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Buleleng. Namun hingga kini pelaku pembuang bayi tersebut masih menjadi misteri. Petugas kepolisian belum menemukan petunjuk yang mengarah ke pelaku.
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika mengatakan, saat ini sudah ada 10 saksi yang telah dimintai keterangan. 10 saksi itu merupakan warga yang ada di sekitar TKP. Namun terkait hasil pemeriksaan, AKP Diatmika enggan membeberkan dengan alasan menjadi bahan penyelidikan.
Sementara disinggung terkait hasil autopsi, AKP Diatmika menyebut hingga saat ini pihaknya belum menerimanya secara resmi dari Instalasi Forensik RSUD Buleleng. Sehingga saat ini belum dapat diketahui jenis kelamin dari bayi tersebut, serta penyebab organ bayi itu ditemukan dalam keadaan terpisah di beberapa tempat apakah akibat dimakan anjing atau sempat dimutilasi oleh pelaku. “Hasil autopsinya belum keluar. Organ bayinya saat ini masih dititipkan di RSUD,” terangnya.
Belum lama ini, Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengatakan, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk mencari pelaku yang tega membuang bayi tersebut. Tim itu terdiri dari jajaran di Polsek Seririt serta Buser Polres Buleleng. “Tim kami berupaya melakukan penyelidikan untuk memburu pelakunya. Kami berupaya agar kasus ini segera terungkap,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, warga di Banjar Dinas Alas Arum, Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Buleleng dihebohkan dengan penemuan organ bayi, Sabtu (20/1) pagi. Organ bayi itu bahkan ditemukan pertama kali dalam kondisi tengah dikoyak anjing oleh Made Surtikanti, 44, dan Wayan Gelis, 60.
Kala itu Surtikanti tengah melihat ibunya mencari daun pisang di sebelah barat rumahnya. Kemudian perhatian Surtikanti tertuju pada seekor anjing yang sedang menggigit sesuatu. Surtikanti kemudian menggertak anjing tersebut. Sepintas ia saat melihat anjing itu membawa potongan kaki bayi.
Surtikanti pun bergegas mendekati TKP dengan cara meloncat tembok. Saat didekati, kecurigaan Surtikanti pun terbukti. Di TKP ia menemukan ada dua potongan kaki bayi dan organ dalam berupa hati dan usus. Surtikanti lantas bergegas melaporkan temuannya ini kepada sang suami, untuk selanjutnya dilaporkan ke aparat desa dan polisi.
Mendapati laporan itu polisi kemudian melakukan penelusuran di sekitar TKP, hingga di pinggir pantai polisi kembali menemukan kantong plastik berisikan tali pusat sepanjang 40 centimeter, ari-ari bayi berisi darah, serta satu potong baju kebaya anak-anak berisi bercak darah, satu potong sarung bantal dan satu potong pampers diduga berisi bercak darah.7 mzk
Sementara disinggung terkait hasil autopsi, AKP Diatmika menyebut hingga saat ini pihaknya belum menerimanya secara resmi dari Instalasi Forensik RSUD Buleleng. Sehingga saat ini belum dapat diketahui jenis kelamin dari bayi tersebut, serta penyebab organ bayi itu ditemukan dalam keadaan terpisah di beberapa tempat apakah akibat dimakan anjing atau sempat dimutilasi oleh pelaku. “Hasil autopsinya belum keluar. Organ bayinya saat ini masih dititipkan di RSUD,” terangnya.
Belum lama ini, Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengatakan, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk mencari pelaku yang tega membuang bayi tersebut. Tim itu terdiri dari jajaran di Polsek Seririt serta Buser Polres Buleleng. “Tim kami berupaya melakukan penyelidikan untuk memburu pelakunya. Kami berupaya agar kasus ini segera terungkap,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, warga di Banjar Dinas Alas Arum, Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Buleleng dihebohkan dengan penemuan organ bayi, Sabtu (20/1) pagi. Organ bayi itu bahkan ditemukan pertama kali dalam kondisi tengah dikoyak anjing oleh Made Surtikanti, 44, dan Wayan Gelis, 60.
Kala itu Surtikanti tengah melihat ibunya mencari daun pisang di sebelah barat rumahnya. Kemudian perhatian Surtikanti tertuju pada seekor anjing yang sedang menggigit sesuatu. Surtikanti kemudian menggertak anjing tersebut. Sepintas ia saat melihat anjing itu membawa potongan kaki bayi.
Surtikanti pun bergegas mendekati TKP dengan cara meloncat tembok. Saat didekati, kecurigaan Surtikanti pun terbukti. Di TKP ia menemukan ada dua potongan kaki bayi dan organ dalam berupa hati dan usus. Surtikanti lantas bergegas melaporkan temuannya ini kepada sang suami, untuk selanjutnya dilaporkan ke aparat desa dan polisi.
Mendapati laporan itu polisi kemudian melakukan penelusuran di sekitar TKP, hingga di pinggir pantai polisi kembali menemukan kantong plastik berisikan tali pusat sepanjang 40 centimeter, ari-ari bayi berisi darah, serta satu potong baju kebaya anak-anak berisi bercak darah, satu potong sarung bantal dan satu potong pampers diduga berisi bercak darah.7 mzk
1
Komentar