Simulasi Pemilu Mirip Resepsi Kawinan
Berbiaya Rp 30 Juta, Partisipasi Masih di Bawah 70 Persen
Simulasi tersebut merupakan simulasi tahap II yang digelar KPU Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
KPU Karangasem menggelar simulasi Pemilu 2024 di Lingkungan Padangkerta Kelod, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Rabu (31/1). Hasilnya, simulasi yang mirip resepsi kawinan tersebut partisipasi masyarakat /pemilih masih di bawah 70 persen.
Simulasi Pemilu 2024 kemarin menelan biaya Rp 30 juta. Simulasi tersebut merupakan simulasi tahap II yang digelar KPU Karangasem. Partisipasi masyarakat yang masih rendah ini diluar dugaan. Padahal tiap pemilih telah dapat pengganti biaya transport Rp 100.000 dan dapat kaos untuk datang ke acara simulasi.
Sesuai data dari KPU Karangasem, DPT (Daftar Pemilih Tetap) di ‘TPS’ (Tempat Pemungutan Suara) 18 Lingkungan Padangkerta Kelod jumlahnya mencapai 259 pemilih. Namun yang hadir dalam simulasi hanya 180 pemilih, atau angka partisipasinya hanya 69,49 persen. KPU merogoh anggaran di TPS simulasi itu sebesar Rp 30 juta. Penggunaannya untuk membiayai 259 pemilih dengan nominal Rp 25,9 juta. Sementara sisanya untuk biaya makan, minum, sewa tenda dan kursi, sehingga diperkirakan simulasi menelan anggaran di atas Rp 30 juta.
Yang menarik, TPS 18 simulasi didesain mirip resepsi acara kawinan, ada tenda, lampu hias, dekorasi, dengan kursi-kursi yang diselimuti kain putih. Sesuai ketentuan, biaya mendirikan TPS Pemilu hanya Rp 2,5 juta. Namun, karena ini simulasi, biayanya menjadi berbeda.
Ketua KPU Karangasem, Putu Darma Budiasa dikonfirmasi NusaBali mengatakan, pada saat pencoblosan 14 Februari 2024 nanti, suasana TPS simulasi tidak akan sama dengan TPS Pemilu. “Saat ini kan TPS simulasi. Tidak akan sama dengan TPS aslinya pada 14 Februari 2024 nanti,” ujar Darma Budiasa.
Bagaimana dengan biaya yang begitu besar? “Soal biaya tanyakan ke bagian sekretariat, saya dari KPU hanya meminta sediakan tempat untuk simulasi, memang ada disiapkan biaya pengganti transport,” jelas Darma Budiasa.
Ketika ditanya partisipasi pemilih hadir ke TPS simulasi masih rendah, kata Darma Budiasa diduga karena pemilih yang diundang dalam simulasi rata-rata tengah bekerja. Sehingga pihak KPU juga menyiapkan uang pengganti. “Ya, di kota memang sulit mendatangkan pemilih secara penuh,” ujarnya.
Dalam simulasi kemarin, pemilih menyalurkan hak pilihnya pada pukul 07.00 Wita dan selesai sekitar pukul 12.00 Wita. TPS 18 yang dijadikan lokasi simulasi sempat diguyur hujan lebat, sehingga kursi-kursi di ruang tunggu tergenang air hujan. Simulasi berjalan lancar. k16
Komentar