DBD Menurun, Tetaplah Waspada!
NEGARA, NusaBali - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Jembrana pada Januari 2024 menurun drastis dibanding periode yang sama tahun 2023. Meski demikian, warga Jembrana diimbau tetap waspada. Terlebih perkembangbiakan nyamuk berpotensi meningkat pada musim hujan.
Sesuai data Dinas Kesehatan Jembrana, pada bulan pertama atau bulan Januari tahun 2024, baru ditemukan 11 kasus DBD Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, sempat tercatat sebanyak 70 kasus. "Jumlahnya jauh turun dibanding tahun sebelumnya. Bahkan jadi yang terendah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr Made Dwipayana, Kamis (1/2).
Jika ditarik dalam kurun waktu 5 tahun terakhir atau per tahun 2020, Dwipayana menyatakan, kasus DBD terbanyak di Jembrana sempat terjadi pada tahun 2023, yakni 435 kasus. Pada tahun 2020 tercatat 267 kasus, tahun 2021 sebanyak 96 kasus, dan tahun 2022 sebanyak 347 kasus.
Meski kasus cenderung menurun jauh dari tahun sebelumnya, Dwipayana mengatakan, potensi lonjakan kasus tetap bisa terjadi di tahun 2024 ini. Terlebih saat peralihan musim dari kemarau menuju musim hujan. Untuk itu, pihaknya melalui pada penyuluh di masing-masing Puskesmas terus berusaha memaksimalkan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) ke masyarakat.
Dwipayana mengimbau agar tetap melakukan upaya fogging. Selain saat ada kasus, Dwipayana menyatakan, fogging juga dilakukan sebelum masa penularan.
Namun, dirinya mengingatkan bahwa fogging hanya akan membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan kunci utama yang paling efektif memutus perkembangbiakan adalah PSN. "Pemberantasan sarang nyamuk itu yang paling efektif. Itu perlu dilakukan di lingkungan masing-masing dan dilaksanakan serempak," ucap Dwipayana.7ode
1
Komentar