Jelang WWF, Jatiluwih Buka Area Parkir
TABANAN, NusaBali - Manajemen Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Tabanan, bersiap diri. Meskipun petunjuk teknis delegasi WWF (World Water Forum) belum final, manajemen membuka sarana area parkir kendaraan. Parkir dibuat di barat kawasan wisata seluas 64 are.
Manajer DTW Jatiluwih I Ketut Purna mengatakan pembuatan sarana parkir masih proses. Rencananya mulai 15 Februari dilakukan penataan. "Intinya nanti Mei harus sudah selesai saat WWF mulai," ujarnya, Kamis (1/2).
Disebutkan, saat ini pihaknya masih membawa desain tipografi ke arsitek. Nantinya pembangunan parkir ini sifatnya penataan tidak berisi ornamen apapun. "Intinya nanti biar ada parkir dulu. Karena dengan dibangun parkir ini bisa menampung sekitar 150 - 200 kendaraan," katanya.
Selama ini, kata Purna sarana parkir di Jatiluwih memang tidak ada. Pengunjung hanya bisa parkir di depan restoran pedagang dan dipinggir jalan. Itupun hanya bisa menampung sebagian kecil.
"Pembuatan parkir ini juga untuk solusi jangka pendek. Kami sewa lahan milik warga. Karena nanti kami tidak perbolehkan pengunjung parkir di pinggir jalan. Untuk jangka panjang nanti sarana parkir sudah disiapkan tempat. Mudah-mudahan segera terwujud," harap Purna.
Sebelumnya, Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya bakal merealisasikan pembangunan parkir umum di obyek wisata Jatiluwih, Kecamatan Penebel. Saat ini kawasan yang sudah tercatat sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD) ini masih krisis tempat parkir. Walhasil banyak wisatawan khususnya rombongan enggan berkunjung.
Selama ini manajemen hanya mengandalkan kerjasama dengan sejumlah warung ataupun restaurant yang ada di sekitaran obyek untuk memarkir kendaraan wisatawan. Itupun tempatnya tidak begitu luas. Bila dipaksakan maka akan terjadi kemacetan khususnya saat adanya sejumlah event.
Bupati Sanjaya menegaskan rancangan untuk membuat sarana parkir umum tersebut masih dalam kajian. Skema ataupun gambaran sudah dicermati. "Ya ini masih dalam kajian, pola dan skema (rancangan) untuk tempat parkir sudah saya lihat," ungkapnya.
Menurutnya, skema untuk membuat parkir umum ini tidak akan mengurangi lahan sawah yang sudah ada di Jatiluwih. Melainkan bakal dibangun di lain tempat. Nantinya untuk menuju obyek wisatawan bakal dijemput dengan kendaraan buggy. "Tempatnya tidak disini (sawah). Ada sentralisasi. Nantilah itu, sabar," sebutnya. 7des
1
Komentar