Jokowi: Kurikulum di Perguruan Tinggi Harus Fleksibel
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi pembicara dalam kuliah umum di Universitas Ahmad Dahlan, Bantul, Jogjakarta.
JOGJAKARTA, NusaBali
Di hadapan para mahasiswa dan dosen, Jokowi mengatakan perguruan tinggi harus berani melakukan perubahan dan inovasi.
"Seluruh universitas termasuk UAD (Universitas Ahmad Dahlan) harus mau berubah. Jangan sampai kita melakukan rutinitas, linier tanpa terobosan," ujar Jokowi di Universitas Ahmad Dahlan, Sabtu (22/7).
Salah satu terobosan untuk mengikuti perkembangan zaman yakni menjadikan kurikulum di perguruan tinggi lebih fleksibel, sesuai perkembangan zaman. "Kurikulum misalnya harus fleksibel. Padahal perubahannya sudah sangat cepat sekali. Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum pasti ada (di semua universitas). Mestinya harus ada yang bersifat kekinian, misalnya Fakultas Logistik, karena platform logistik baik Retail Platform diperlukan sekali, dan sangat spesifik," kata Jokowi.
Jokowi melanjutkan, dengan era digital seperti sekarang dan dengan perkembangan media sosial yang begitu cepat, hal itu bisa jadi peluang bagi perguruan tinggi. "Juga karena berkembang media sosial. Misalnya ada Fakultas Animasi, yang nanti jurusannya 'meme'. Filofosi dasar ekonomi bisa diajarkan, tapi satu semester lah. Yang lain bagaimana membangun Retail Platform, itu harus dipelajari," ucapnya dilansir detik.com. Selain itu, Jokowi menyebutkan tiga hal yang bisa menjadi senjata buat memenangkan persaingan di era global. Ketiga hal ini menurut dia harus diajarkan ke kalangan mahasiswa.
"Hal-hal yang bisa memenangkan persaingan ada tiga hal, pertama inovasi yang terus-menerus tidak berhenti, kedua kreatifitas, ketiga enterpreneurship. Semestinya diajarkan hal-hal yang seperti ini. Kemudian belajar-belajar di luar ruangan harus dihargai," pungkasnya. *
Komentar