Ibunda Bupati Giri Prasta Jadi Nama RSUD Petang
MANGUPURA, NusaBali - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) pertama di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung secara resmi dinamai RSUD Suwiti. Nama tersebut terinspirasi dari seorang bidan sekaligus ibunda Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Ni Ketut Suwiti.
Bukan tanpa sebab Ni Ketut Suwiti yang telah berpulang pada 2017 lalu itu diabadikan sebagai nama RSUD yang berlokasi di Banjar/Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung.
Selain merupakan ibu kandung Giri Prasta, Bupati Badung dua periode asal Desa Pelaga, Suwiti dikenang oleh masyarakat desa di ujung utara Kabupaten Badung itu sejak mulai bertugas pada 1968.
Nama Suwiti atau ‘Bu Mantri Seok’ tidak asing bagi warga Pelaga khususnya yang kini sudah beranak cucu. Sebab, ibu dengan tiga putra dan dua putri ini adalah satu-satunya bidan yang bertugas di wilayah itu bersama sang suami, I Nyoman Sukarta, seorang mantri.
Suwiti yang hanya lulusan Sekolah Rakyat (SR) namun mampu menguasai ilmu kebidanan dan keperawatan, berhasil bertugas pada masa di mana akses jalan, transportasi, situasi ekonomi, dan urusan kesehatan serba sulit. Kala itu pula, Giri Prasta yang lahir pada 1972 masih berusia sangat belia.
“Kalau ada pasien pukul 02.00 pagi, pukul 03.00 pagi, saya ikut dipapah, diajak. Saya bangga memiliki ibu dan bapak yang tidak mengharapkan bayaran dari menolong pasien walaupun tetap diberi hasil bumi oleh warga," ujar Giri Prasta di sela peresmian RSUD Suwiti pada Kamis (1/2).
Kata Giri Prasta, ibu dan ayahnya tergolong sosok yang langka. Sebab, dengan situasi yang begitu sulit, mereka tidak pilih-pilih ditugaskan di mana termasuk di Desa Pelaga yang kala itu masih hutan belantara.
Ditambah lagi, topografi Desa Pelaga yang berada di dataran tinggi, bermedan ekstrem pada kala itu, dan jauh dari pusat kota serta peredaran logistik. Di tengah situasi dan kondisi sulit ini, Suwiti dan Sukarta tegar menjalankan klinik yang menjadi tumpuan warga.
Di samping itu, kata Giri Prasta, RSUD Suwiti yang sudah mulai didirikan sejak 2017 ini berada di atas lahan milik ibunya. Namun, lahan itu dihibahkan untuk Pemkab Badung guna kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya di Badung utara.
“Saya dititipi oleh orangtua, kalau tangan kanan memberi, tangan kiri tidak boleh tahu. Artinya memberi harus dengan ketulusikhlasan. Untuk itu, kami hibahkan tanah ini sepenuhnya kepada masyarakat Badung tanpa diganti,” tutur Giri Prasta, anak ketiga dari pasangan Sukarta dan Suwiti.
Sosok ibu yang dikagumi Bupati Badung ini meninggalkannya tujuh tahun silam dan diberitakan berpulang lantaran faktor usia. Suwiti yang lahir pada 31 Desember 1943 wafat pada usia 74 tahun.
Terinspirasi kepergian Suwiti yang berpulang karena faktor usia, RSUD Suwiti ini didesain dengan unggulan geriatri yakni disiplin kedokteran berfokus gangguan kesehatan pada kalangan lanjut usia (lansia).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dr Made Padma Puspita SpPD, menuturkan, Suwiti adalah sosok pahlawan kesehatan dengan portofolio sebagai pejuang kesehatan.
“Ibu Suwiti sudah luar biasa sekali berkontribusi khususnya kepada masyarakat di Desa Pelaga. Kita sebagai penerus, diberi mandat melanjutkan kebahagiaan sesuai visi Bapak Bupati Badung,” ucap dr Padma, ditemui usai peresmian RSUD Suwiti. 7 ol1
Komentar