TPID Denpasar Pantau Gudang Bulog
DENPASAR, NusaBali - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar memantau gudang beras Bulog di Sempidi, Kabupaten Badung, untuk memastikan kelancaran distribusi dan keamanan stok beras di daerah setempat.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar AA Gde Risnawan, Jumat (2/2/2024), mengatakan pemantauan bersama TPID Kota Denpasar ini dilaksanakan untuk memastikan ketersediaan pasokan beras dalam tiga bulan ke depan.
“Saat ini untuk kebutuhan satu bulan ke depan aman,” ujar Risnawan.
Selain itu, lanjut dia, Bulog juga telah berkomunikasi ke pusat untuk mengantisipasi kebutuhan tiga bulan ke depan.
Dia menambahkan tingginya harga beras di pasaran saat ini telah menjadi polemik di masyarakat. Sedikitnya produksi petani disinyalir menjadi penyebab lonjakan harga.
Mengenai distribusi beras di pasaran, Risnawan menyampaikan hingga saat ini masih lancar dan tidak sampai terjadi kelangkaan.
“Dari lima pasar yang kami jadikan patokan dan pantau setiap hari, ketersediaan aman. Tidak ada kendala pasokan,” ucapnya.
Pimpinan Bulog Kantor Wilayah Bali Sony Supriadi mengatakan Bulog menargetkan penyaluran 3.000 ton beras per bulan. Jumlah tersebut terdiri dari 1.912 ton beras bantuan pangan dan 1.000 ton beras SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pangan).
Untuk bantuan pangan, lanjut Sony, sudah mulai disalurkan, termasuk di Kota Denpasar sudah dimulai sejak 31 Januari 2024.
Pihaknya mengakui kenaikan harga beras yang terjadi saat ini dipengaruhi oleh mundurnya masa tanam akibat El Nino yang terjadi tahun lalu, sehingga membuat panen petani mundur.
“Dengan penyaluran bantuan pangan ini diharapkan bisa mengendalikan harga beras, karena dengan distribusi itu masyarakat mengurangi pembelian ke pasar,” kata Sony. 7 ant
“Saat ini untuk kebutuhan satu bulan ke depan aman,” ujar Risnawan.
Selain itu, lanjut dia, Bulog juga telah berkomunikasi ke pusat untuk mengantisipasi kebutuhan tiga bulan ke depan.
Dia menambahkan tingginya harga beras di pasaran saat ini telah menjadi polemik di masyarakat. Sedikitnya produksi petani disinyalir menjadi penyebab lonjakan harga.
Mengenai distribusi beras di pasaran, Risnawan menyampaikan hingga saat ini masih lancar dan tidak sampai terjadi kelangkaan.
“Dari lima pasar yang kami jadikan patokan dan pantau setiap hari, ketersediaan aman. Tidak ada kendala pasokan,” ucapnya.
Pimpinan Bulog Kantor Wilayah Bali Sony Supriadi mengatakan Bulog menargetkan penyaluran 3.000 ton beras per bulan. Jumlah tersebut terdiri dari 1.912 ton beras bantuan pangan dan 1.000 ton beras SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pangan).
Untuk bantuan pangan, lanjut Sony, sudah mulai disalurkan, termasuk di Kota Denpasar sudah dimulai sejak 31 Januari 2024.
Pihaknya mengakui kenaikan harga beras yang terjadi saat ini dipengaruhi oleh mundurnya masa tanam akibat El Nino yang terjadi tahun lalu, sehingga membuat panen petani mundur.
“Dengan penyaluran bantuan pangan ini diharapkan bisa mengendalikan harga beras, karena dengan distribusi itu masyarakat mengurangi pembelian ke pasar,” kata Sony. 7 ant
1
Komentar