Ruangan Terbatas, Siswa Belajar di Mes Kepsek
Murid SDN 2 Kawan terpaksa belajar berdesak-desakan.
BANGLI, NusaBali
Dalam satu ruang kelas diisi hingga 50 siswa. Kondisi ini terjadi lantaran sekolah kekurangan ruangan akibat kebakaran yang terjadi pada 6 Juni 2016 lalu. Kini pihak sekolah sedang mencari gedung untuk tempat belajar sementara, selama proses pembangunan berlangsung.
Pantauan di lokasi, Senin (24/7), siswa kelas IV terpaksa belajar di mes kepala sekolah. Sementara mes penjaga sekolah dijadikan ruang guru.
Kepala SDN 2 Kawan I Wayan Runiartha bersama sejumlah guru menyampaikan, pihaknya tengah mencari gedung untuk relokasi. Pasca– kebarakan proses belajar mengajar dibagi dua lokasi, sebagian di gedung TK Widya Dharma, Bangli, dan sebagian tetap di gedung SDN 2 Bangli. Siswa yang mengikuti proses belajar mengajar di gedung TK Widya Dharma tepat di sebelah kantor Kejaksaan Negeri Bangli, adalah murid kelas I, II, dan III, sedangkan kelas IV, V, dan VI belajar di gedung SDN 2 Kawan yang selamat dari kebakaran.
Dibeberkan bila murid kelas I ada 40 siswa, terbagi menjadi dua kelas. Kelas II dan III masing-masing 50 siswa, terbagi dua kelas. Sementara murid kelas IV sebanyak 50 siswa terbagi dua kelas, belajar di mes kepala sekolah dan ruang perpustakan. Kelas V sebanyak 52 siswa yang ditampung dalam satu ruang, sehingga siswa harus berdesakan. Kelas VI ada 44 siswa yang juga dijadikan satu ruang.
Wayan Runiartha menyatakan, proses belajar mengajar memang tidak maksimal. Idealnya satu ruang kelas terisi 28 siswa. “Mau bagaimana lagi, kondisi seperti ini adanya. Namun kami upayakan proses belajar-mengajar seoptimal mungkin,” ujarnya.
Kini pihak sekolah belum mendapatkan gedung untuk proses belajar sementara. Wayan Runiartha bersama para guru sudah sempat mengajukan peminjaman gedung di SMK TP 45 Bangli yang terletak di lingkungan LC Subak Aya, Bangli.
“Kami sudah ajukan ke dinas, dan dinas juga telah bersurat ke yayasan, namun hingga kini belum ada jawaban,” ungkapnya.
Menurutnya, bila semua siswa diarahkan ke gedung TK Widya Dharma, dipastikan tidak akan tertampung. Rencana untuk memberlakukan dua shift juga kesulitan, lantaran ruang kelas tetap saja kurang. Meminjam ruang kelas di sekolah lain, dirasa sulit. “Misal kami meminjam gedung di SDN 5 Kawan, pasti akan krodit pada saat jam pulang. Selain itu, siswa di sana juga cukup banyak,” tambahnya.
Diakuinya, setelah kebakaran, seluruh proses belajar mengajar difokuskan di TK Widya Dharma. Proses belajar mengajar dibagi dua shift, pagi pukul 07.15 – 12.00 Wita, sedangkan siswa yang masuk siang mulai pukul 12.00 – 16.30 Wita. Namun karena ada pertimbangan lain akhirnya sebagian siswa kembali belajar di SDN 2 Kawan.
Wayan Runiartha mengakui hingga saat ini belum ada petunjuk dari dinas, ke mana para siswa ini akan dicarikan tempat. “Belum ada, kami tunggu keputusan dari atasan seperti apa nantinya. Kami harap ada tempat yang lebih representatif sehingga siswa bisa belajar dengan baik,” ujarnya sembari menunjukkan kondisi sekolah.
Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangli Nyoman Sedana mengatakan, pihaknya sedang berupaya mengkoordinasikan persoalan tersebut dengan pihak yayasan (TP 45). “Kami sudah bersurat namun belum ada jawaban. Kami juga akan koordinasikan langsung, semoga bisa disetujui,” ungkapnya.
Pihaknya juga akan berusaha mencari lokasi yang lain, agar siswa tidak terganggu proses belajar mengajar. “Kami tetap carikan lokasi yang lain, jangan sampai siswa tidak belajar selama pembangunan,” tambahnya. *e
Dalam satu ruang kelas diisi hingga 50 siswa. Kondisi ini terjadi lantaran sekolah kekurangan ruangan akibat kebakaran yang terjadi pada 6 Juni 2016 lalu. Kini pihak sekolah sedang mencari gedung untuk tempat belajar sementara, selama proses pembangunan berlangsung.
Pantauan di lokasi, Senin (24/7), siswa kelas IV terpaksa belajar di mes kepala sekolah. Sementara mes penjaga sekolah dijadikan ruang guru.
Kepala SDN 2 Kawan I Wayan Runiartha bersama sejumlah guru menyampaikan, pihaknya tengah mencari gedung untuk relokasi. Pasca– kebarakan proses belajar mengajar dibagi dua lokasi, sebagian di gedung TK Widya Dharma, Bangli, dan sebagian tetap di gedung SDN 2 Bangli. Siswa yang mengikuti proses belajar mengajar di gedung TK Widya Dharma tepat di sebelah kantor Kejaksaan Negeri Bangli, adalah murid kelas I, II, dan III, sedangkan kelas IV, V, dan VI belajar di gedung SDN 2 Kawan yang selamat dari kebakaran.
Dibeberkan bila murid kelas I ada 40 siswa, terbagi menjadi dua kelas. Kelas II dan III masing-masing 50 siswa, terbagi dua kelas. Sementara murid kelas IV sebanyak 50 siswa terbagi dua kelas, belajar di mes kepala sekolah dan ruang perpustakan. Kelas V sebanyak 52 siswa yang ditampung dalam satu ruang, sehingga siswa harus berdesakan. Kelas VI ada 44 siswa yang juga dijadikan satu ruang.
Wayan Runiartha menyatakan, proses belajar mengajar memang tidak maksimal. Idealnya satu ruang kelas terisi 28 siswa. “Mau bagaimana lagi, kondisi seperti ini adanya. Namun kami upayakan proses belajar-mengajar seoptimal mungkin,” ujarnya.
Kini pihak sekolah belum mendapatkan gedung untuk proses belajar sementara. Wayan Runiartha bersama para guru sudah sempat mengajukan peminjaman gedung di SMK TP 45 Bangli yang terletak di lingkungan LC Subak Aya, Bangli.
“Kami sudah ajukan ke dinas, dan dinas juga telah bersurat ke yayasan, namun hingga kini belum ada jawaban,” ungkapnya.
Menurutnya, bila semua siswa diarahkan ke gedung TK Widya Dharma, dipastikan tidak akan tertampung. Rencana untuk memberlakukan dua shift juga kesulitan, lantaran ruang kelas tetap saja kurang. Meminjam ruang kelas di sekolah lain, dirasa sulit. “Misal kami meminjam gedung di SDN 5 Kawan, pasti akan krodit pada saat jam pulang. Selain itu, siswa di sana juga cukup banyak,” tambahnya.
Diakuinya, setelah kebakaran, seluruh proses belajar mengajar difokuskan di TK Widya Dharma. Proses belajar mengajar dibagi dua shift, pagi pukul 07.15 – 12.00 Wita, sedangkan siswa yang masuk siang mulai pukul 12.00 – 16.30 Wita. Namun karena ada pertimbangan lain akhirnya sebagian siswa kembali belajar di SDN 2 Kawan.
Wayan Runiartha mengakui hingga saat ini belum ada petunjuk dari dinas, ke mana para siswa ini akan dicarikan tempat. “Belum ada, kami tunggu keputusan dari atasan seperti apa nantinya. Kami harap ada tempat yang lebih representatif sehingga siswa bisa belajar dengan baik,” ujarnya sembari menunjukkan kondisi sekolah.
Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangli Nyoman Sedana mengatakan, pihaknya sedang berupaya mengkoordinasikan persoalan tersebut dengan pihak yayasan (TP 45). “Kami sudah bersurat namun belum ada jawaban. Kami juga akan koordinasikan langsung, semoga bisa disetujui,” ungkapnya.
Pihaknya juga akan berusaha mencari lokasi yang lain, agar siswa tidak terganggu proses belajar mengajar. “Kami tetap carikan lokasi yang lain, jangan sampai siswa tidak belajar selama pembangunan,” tambahnya. *e
Komentar