Cermati Tanda Kekurangan Vitamin D
DENPASAR, NusaBali.com - VITAMIN D atau yang sering disebut vitamin ‘sinar matahari’ itu, terkait dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat, energi yang seimbang, dan kesehatan kognitif, di antara banyak manfaat kesehatan positif lainnya, bila asupannya tercukupi.
Karena sinar matahari adalah salah satu sumber terkuat vitamin D, dan karena tidak terlalu banyak sumber makanan yang mengandung vitamin ini, maka biasanya tidak sedikit orang mengalami kekurangan vitamin D.
Meski perlu memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter, setidaknya ada lima tanda yang dapat dicirikan sebagai orang yang kekurangan vitamin D, seperti yang diungkap Ahli Diet asal Amerika Serikat, Amy Goodson dan Lauren Manaker, sebagaimana disiarkan laman Eatthisnotthat baru-baru ini.
1. Sering sakit
Kedua ahli diet tersebut mengatakan bahwa Vitamin D sangat penting dalam membantu sistem kekebalan tubuh, dan Vitamin D membekali tubuh untuk melawan virus dan bakteri secara efektif.
Namun karena dukungan vitamin D dalam kesehatan sistem kekebalan tubuh tidak cukup, maka seseorang akan lebih sering jatuh sakit.
2. Sering merasa lelah
Tanda lain bahwa seseorang tidak mendapatkan cukup vitamin D yakni mengalami kelelahan dan keletihan yang konsisten. Ini karena vitamin D terlibat dalam produksi energi dalam tubuh, kata Goodson.
Hal ini berbeda dengan kelelahan akibat jadwal yang padat atau tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik. Manaker mengatakan bahwa jika kekurangan vitamin D, seseorang mungkin akan merasa lelah secara konsisten atau kesulitan menjalani hari karena kekurangan energi meskipun sudah beristirahat dengan cukup.
3. Nyeri otot
Jika mengalami nyeri otot yang tidak terkait dengan rutinitas olahraga, atau perasaan lemas yang konsisten, hal ini mungkin terkait dengan kekurangan vitamin D.
“Vitamin D penting untuk fungsi otot, dan tingkat yang tidak memadai dapat menyebabkan nyeri otot dan kelemahan,” kata Goodson seperti dilansir antaranews, Selasa (30/1/2024).
4. Kesehatan tulang terpengaruh
“Vitamin D memainkan peran penting dalam penyerapan kalsium, yang sangat penting untuk menjaga tulang yang kuat dan sehat,” kata Goodson.
Karena peran ini, kekurangan vitamin D dapat berdampak negatif pada kesehatan tulang. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang, yang dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap patah tulang dan cedera.
“Seiring dengan potensi cedera yang lebih besar, Anda mungkin juga mengalami rasa sakit yang lebih konsisten. Kekurangan vitamin D juga dapat menyebabkan nyeri tulang dan punggung, dan pada kasus yang parah, bahkan dapat menyebabkan kondisi seperti osteoporosis,” Goodson menambahkan.
Meski tinggal di negara tropis, risiko kekurangan vitamin D masih bisa mengintai. Hal itu karena kekurangan vitamin D hampir terjadi di segala kelompok usia, termasuk di negara tropis seperti Indonesia.
“Faktor yang mempengaruhi kekurangan vitamin D antara lain; jumlah paparan sinar matahari, rendahnya asupan vitamin D, usia, warna kulit, obesitas, kehamilan, menyusui, dan beberapa jenis penyakit penyerta,” ujar Health Practitioner Klikdokter dr Devia Irine Putri, seperti dilansir antaranews.
Oleh sebab itu penting bagi kita untuk mendeteksi kekurangan vitamin D.
Berdasarkan Jurnal Kedokteran tahun 2020, satu dari dua orang di Indonesia mengalami defisiensi vitamin D. Hasil survei responden membuktikan bahwa hanya 14 persen dari mereka yang mengetahui, apakah mereka kekurangan vitamin D atau tidak. Salah satu penyebabnya, kekurangan vitamin D memiliki gejala yang sering kali tidak disadari.
“Beberapa gejala kekurangan vitamin D ialah mudah lelah, mudah sakit, penyembuhan luka yang lebih lama, perubahan suasana hati, cenderung sedih dan murung, cemas berlebih, serta rambut rontok. Selain itu, juga mudah mengalami patah tulang meski tidak cedera berat, nyeri tulang, dan kram otot,” kata dr Devia.
Padahal, pemenuhan vitamin D sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh, kesehatan tulang, gigi, dan otot. Juga untuk mencegah berbagai penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes melitus, hingga autoimun. 7
Komentar