Aktivasi Gerakan Sekolah Sehat Dikebut
JAKARTA, NusaBali - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Iwan Syahril menyatakan pihaknya terus berupaya mempercepat aktivasi Gerakan Sekolah Sehat (GSS) di berbagai satuan pendidikan di Indonesia.
“Mari kita jadikan sekolah menjadi sentra pengembangan budaya hidup sehat bagi masyarakat di sekitarnya dengan menekankan pentingnya asupan gizi yang proporsional sesuai tahapan tumbuh-kembang siswa,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Jumat (2/2).
Iwan menuturkan percepatan implementasi program GSS ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter sehingga mereka bisa menjadi penerus Bangsa yang berkualitas.
Iwan menjelaskan tujuan utama dari GSS dengan semboyan Sekolah Sehat, Generasi Maju tersebut adalah membentuk kebiasaan sehat fisik dan sehat bergizi bagi peserta didik dan warga sekolah secara umum.
Sehat fisik adalah upaya untuk mewujudkan kondisi di mana peserta didik memiliki badan yang sehat dan bugar serta terhindar dari penyakit.
Sedangkan sehat bergizi merupakan upaya mewujudkan pola makan yang sehat dengan mengkonsumsi makanan yang memiliki nilai gizi seimbang dan mengandung nilai gizi esensial bagi tubuh. “Mereka juga harus mengurangi dan atau menghindari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan,” ujarnya.
Salah satu percepatan aktivasi program GSS dilakukan di SDN 22 Baringin, Tanah Datar, Sumatera Barat yang diikuti oleh 114 siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari tujuh kecamatan.
Program GSS di sekolah itu diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari kantin sehat, makan makanan bergizi bersama seperti buah-buahan hingga memainkan empat olahraga tradisional yaitu lore (engklek), congklak, gasiang (gasing), dan pacu karung (balap karung).
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar Januar Pempri mengatakan kunjungan Kemendikbudristek menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah setempat untuk senantiasa menerapkan hidup sehat bagi seluruh warga sekolah. ”Bermain, bercengkrama dan makan bersama Pak Dirjen merupakan hal yang langka bagi anak-anak kami di daerah pedalaman ini,” kata Januar. 7 ant
Iwan menuturkan percepatan implementasi program GSS ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter sehingga mereka bisa menjadi penerus Bangsa yang berkualitas.
Iwan menjelaskan tujuan utama dari GSS dengan semboyan Sekolah Sehat, Generasi Maju tersebut adalah membentuk kebiasaan sehat fisik dan sehat bergizi bagi peserta didik dan warga sekolah secara umum.
Sehat fisik adalah upaya untuk mewujudkan kondisi di mana peserta didik memiliki badan yang sehat dan bugar serta terhindar dari penyakit.
Sedangkan sehat bergizi merupakan upaya mewujudkan pola makan yang sehat dengan mengkonsumsi makanan yang memiliki nilai gizi seimbang dan mengandung nilai gizi esensial bagi tubuh. “Mereka juga harus mengurangi dan atau menghindari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan,” ujarnya.
Salah satu percepatan aktivasi program GSS dilakukan di SDN 22 Baringin, Tanah Datar, Sumatera Barat yang diikuti oleh 114 siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari tujuh kecamatan.
Program GSS di sekolah itu diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari kantin sehat, makan makanan bergizi bersama seperti buah-buahan hingga memainkan empat olahraga tradisional yaitu lore (engklek), congklak, gasiang (gasing), dan pacu karung (balap karung).
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar Januar Pempri mengatakan kunjungan Kemendikbudristek menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah setempat untuk senantiasa menerapkan hidup sehat bagi seluruh warga sekolah. ”Bermain, bercengkrama dan makan bersama Pak Dirjen merupakan hal yang langka bagi anak-anak kami di daerah pedalaman ini,” kata Januar. 7 ant
1
Komentar