Damkar Buleleng Evakuasi 17 Ekor Reptil
SINGARAJA, NusaBali - Sepanjang bulan Januari ini, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Buleleng, telah menerima belasan permintaan evakuasi reptil dari rumah warga.
Total sudah ada 17 ekor ular dan biawak yang diamankan. Petugas pun meminta masyarakat lebih berhati-hati untuk mengantisipasi masuknya reptil ke dalam rumah di tengah puncak musim hujan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Damkar Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, sebanyak 17 reptil yang berhasil dievakuasi tersebut, 10 ekor diantaranya ular dan 7 ekor biawak. Belasan reptil itu sebagian besar dievakuasi dari rumah warga di wilayah kota. Ular yang dievakuasi yakni, ular piton, kobra dan ular sawah. Bahkan, ada ular piton berukuran 5 meter.
“Bulan Januari ini, 10 ular dan 7 biawak sudah kami evakuasi. Banyaknya reptil masuk rumah ini, karena musim hujan ini selain cari makanan juga cari tempat hangat,” ujar Ariadi, dikonfirmasi Minggu (4/2)
Damkar Buleleng menyiapkan empat regu Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk untuk menangani laporan reptil masuk rumah. Masing-masing tim berisikan tiga orang petugas. Nantinya, setelah dievakuasi reptil yang ditangkap tersebut akan ditempatkan di kandang milik Damkar sebelum diserahkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.
Kata Ariadi, meski saat ini petugas telah mencukupi, namun perlengkapan untuk melakukan evakuasi disebut masih belum memadai. Dimana, saat ini hanya tiga set alat yang harus digunakan untuk masing-masing regu. Selain itu, pihaknya berharap ada pencinta reptil yang bisa menampung hasil evakuasi tersebut.
“Harus kami yang bawa ke BKSDA, untuk dilepasliarkan. Kami masih kekurangan alat-alat pelindung diri untuk evakuasi masih punya tiga, harusnya dari semua regu punya enam agar bisa untuk cadangan,” kata dia.
Masyarakat pun diimbau untuk berhati-hati dengan kemunculan reptil di dalam rumah. Mengingat, saat musim hujan ini banyak reptil akan mencari lokasi hangat, untuk menghangatkan tubuh mereka. Masyarakat bisa menghubungi Dinas Damkar di nomor 113 jika ada kejadian seperti itu.
“Musim hujan ini, masyarakat harus waspada terkait kemunculan binatang-binatang reptil ini. Situasi dingin seperti ini, mereka cari tempat hangat. Apabila ada kejadian seperti itu, bisa hubungi Dinas Damkar,” kata Ariadi.7 mzk
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Damkar Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, sebanyak 17 reptil yang berhasil dievakuasi tersebut, 10 ekor diantaranya ular dan 7 ekor biawak. Belasan reptil itu sebagian besar dievakuasi dari rumah warga di wilayah kota. Ular yang dievakuasi yakni, ular piton, kobra dan ular sawah. Bahkan, ada ular piton berukuran 5 meter.
“Bulan Januari ini, 10 ular dan 7 biawak sudah kami evakuasi. Banyaknya reptil masuk rumah ini, karena musim hujan ini selain cari makanan juga cari tempat hangat,” ujar Ariadi, dikonfirmasi Minggu (4/2)
Damkar Buleleng menyiapkan empat regu Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk untuk menangani laporan reptil masuk rumah. Masing-masing tim berisikan tiga orang petugas. Nantinya, setelah dievakuasi reptil yang ditangkap tersebut akan ditempatkan di kandang milik Damkar sebelum diserahkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.
Kata Ariadi, meski saat ini petugas telah mencukupi, namun perlengkapan untuk melakukan evakuasi disebut masih belum memadai. Dimana, saat ini hanya tiga set alat yang harus digunakan untuk masing-masing regu. Selain itu, pihaknya berharap ada pencinta reptil yang bisa menampung hasil evakuasi tersebut.
“Harus kami yang bawa ke BKSDA, untuk dilepasliarkan. Kami masih kekurangan alat-alat pelindung diri untuk evakuasi masih punya tiga, harusnya dari semua regu punya enam agar bisa untuk cadangan,” kata dia.
Masyarakat pun diimbau untuk berhati-hati dengan kemunculan reptil di dalam rumah. Mengingat, saat musim hujan ini banyak reptil akan mencari lokasi hangat, untuk menghangatkan tubuh mereka. Masyarakat bisa menghubungi Dinas Damkar di nomor 113 jika ada kejadian seperti itu.
“Musim hujan ini, masyarakat harus waspada terkait kemunculan binatang-binatang reptil ini. Situasi dingin seperti ini, mereka cari tempat hangat. Apabila ada kejadian seperti itu, bisa hubungi Dinas Damkar,” kata Ariadi.7 mzk
Komentar